2 (1 B)

6.6K 639 11
                                    

************************************

Untuk menghargai karya si penulis,  tolong jangan jiplak (plagiat) karya ini dan beri like/vote agar penulis lebih semangat membuat karya.  Kalian (si-pembaca) juga bisa memberi kritik dan saran agar kedepannya penulis dapat memperbaiki novel ini atau membuat karya yang lebih bagus. 
Jika pembaca menemukan banyak kesalahan atau kekeliruan di dalam novel ini maka penulis mohon maaf. 

************************************

Rosalie terpana saat ia melihat lukisan seorang pria dengan gaya abad pertengahan. “lukisan itu… sangat indah” gumam Rosalie. Rosalie mendekati lukisan itu agar bisa melihat lebih dekat lukisan itu, namun kurangnya pencahayaan Rosalie kurang menikmati lukisan itu. Rosalie berniat membawa lukisan itu ke dekat jendela, sehingga ia bisa menikmati keindahan lukisan itu, namun saat Rosalie mengangkat lukisan itu, ia malah mendapati bingkai lukisan itu telah dimakan rayap.

“ah… sial” gumam Rosalie. “aku hamper luka jika semua barang di mansion ini sudah sangat tua dan rusak” tambah Rosalie, saat Rosalie berniat meletakkan kembali lukisan itu ke tempatnya, Rosalie malah melihat lebih banyak lukisan.
Rosalie meletakkan lukisan di tangannya ke lantai, lalu melihat tumpukan lukisan itu. Rosalie melihat satu-persatu lukisan indah dengan banyak makna itu, namun saat Rosalie sedang asik melihat lukisan-lukisan itu ibunya datang memanggilnya.

“Rosalie” panggil ibu Rosalie.
“ya ibu, kenapa ?”
“ayo pulang ke apartemen. Hari sudah malam!” ucap ibu Rosalie.
Rosalie melihat ke jendela. Diluar sana langit masih sangat cerah, namun saat Rosalie melihat ke jam tangannya ternyata waktu sudah menunjukan jam sembilan malam. Ya… jam Sembilan malam, itu waktu yang cocok untuk tidur.

“ya ibu” ucap Rosalie. Rosalie  segera berdiri untuk menemui ibunya, namun sebelum menutup pintu ruangan itu, Rosalie tanpa sengaja melihat sumur tua dari jendela. Untuk wanita modern seperti Rosalie, sumur tua cukup asing di matanya, ia cukup penasaran dengan sumur itu, namun pada akhirnya ia mengabaikan sumur tua itu.

ΩΩΩ

E

sokan paginya. Chaiden, seorang pemuda yang bertugas menjaga mansion itu datang menemui Rosalie dan Ibunya. Rosalie cukup terkejut saat melihat Chaiden karena pria itu baru berusia 28 tahun, namun memilih bekerja sebagai penjaga mansion di kota kecil itu.  Hal serupa juga terjadi pada ibu Rosalie, kemarin saat ibu Rosalie mengambil kunci mansion dari Chaiden, ia sangat terkejut saat melihat Chaiden.
Menurut ibu Rosalie jika saja Chaiden mencari pekerjaan di kota besar, mungkin pria itu bisa hidup lebih baik. Tapi hidup adalah pilihan, Ibu Rosalie tahu jelas jika Chaiden melakukan pekerjaan itu karena keinginannya sendiri. Dan yang terpenting adalah, Ibu Rosalie tidak mau ikut campur dengan urusan pribadi Chaiden.

“aku ingin memperbaiki mansion itu. Bisa kau urus itu ?” Tanya Ibu Rosalie. Ibu Rosalie melihat seorang pria yang duduk di depannya, pria yang tak lain adalah Chaiden.

Chaiden melihat Ibu dan anak itu, ia tersenyum lalu berkata “ya bisa nyonya. Tapi kita harus mengurus surat izin untuk memperbaiki mansion itu pada pemerintah terlebih dahulu. Mungkin perlu waktu untuk itu.”

Rosalie yang mendengar hal itu berkata “kenapa harus minta izin ke pemerintah ?”

“mansion itu salah satu bangunan bersejarah nona. Meskipun mansion itu milik keluarga nona, tetap saja anda tidak bisa mengubahnya tanpa ijin dari pemerintah. Itu sudah ada undang-undangnya, dimana bangunan di atas 150 tahun perlu izin untuk direhab nona. Selain itu, bangunan itu perlu pekerja profesional sehingga tidak merusak struktur aslinya.” Jelas Chaiden.

“wah… aku yakin biayanya akan sangat membengkak” ucap Rosalie. Rosalie sangat yakin dengan ucapannya, dan terlihat tidak begitu senang dengan hal itu.

Rosalie Di SemidioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang