14 (12)

2.9K 272 1
                                    

DUA BELAS

"Rosalie... ! Hei... sadarlah" Ucap seseorang.

Suara itu terus memanggil nama Rosalie. Itu cukup mengganggu, hingga akhirnya Rosalie membuka matanya, dan ternyata pemilik suara itu adalah Chaiden. Pria itu nampak sangat khawatir, bahkan dia terus memanggil Rosalie. Namun karena tidak memiliki tenaga, Rosalie tidak bisa menggerakan tubuhnya bahkan untuk bicara saja tidak bisa. Chaiden yang melihat Rosalie tak memberikan respon yang baik segera menggendongnya, membawanya ke dalam mobil. Membawanya ke rumah sakit.

Rosalie sekilas melihat di sekelilingnya, ternyata ia telah berada di halaman belakang mansion. Itu cukup melegakan, meskipun begitu masih ada banyak hal yang mengganggu pikiran Rosalie, salah satunya keadaan Maya. Pandangan Rosalie kembali kabur, tak lama kemudian, ia kembali tidak sadarkan diri.

Singkat cerita, Rosalie telah mendapat perawatan di rumah sakit, itu adalah rumah sakit yang sama dengan Chaiden bekerja, jadi Chaiden bisa memantau kondisi Rosalie dengan baik.

Chaiden baru saka mengambil catatan medis Rosalie. Awalnya Chaiden pikir Rosalie memiliki penyakit serius mengingat kondisi Rosalie saat itu sangat kritis, namun setelah dilakukan pemeriksaaan Rosalie tak memiliki penyakit apapun. Dia sehat, hanya saja dia kelelahan.

Sekarang Chaiden pergi ke kamar inap yang Rosalie tempati. Setelah sampai di depan pintu kamar Rosalie, langsung mengintip keadaan Rosalie dari kaca kecil di depan pintu, Setelah memastikan Rosalie terjaga Chaiden langsung mengetuk pintu.
Rosalie langsung melihat ke arah pintu, dan Chaiden langsung tersenyum sambil melambaikan tangannya.

Chaiden membuka pintu, lalu berkata "Hai... apa aku mengganggumu?"
Rosalie tersenyum lemah, lalu berkata "tentu tidak. Masuklah."

Chaiden berjalan mendekati Rosalie, lalu duduk di kursi yang terletak tepat di samping kasur rumah sakit.
"apa kau sudah membaik ?" ucap Chaiden.

"ya... sudah jauh lebih baik" ucap Rosalie.

yah... Chaiden bisa melihatnya dengan jelas. Rosalie masih terbaring lemah di kasur rumah sakit, namun dia terlihat jauh lebih baik daripada sebelumnya.

"Bagaimana bisa aku ada di rumah sakit"

"Aku menemukanmu tidak sadarkan diri di halaman belakang tadi pagi, karena kau tidak bisa merespon ucapanku jadi... aku bawa kau ke rumah sakit. Tapi jangan khawatir, hasil pemeriksaan mu semua sangat bagus. Tak ada masalah serius."
"itu bagus"

Mendadak suasana menjadi hening. Chaiden terlihat gelisah, hal itu karena ia ingin menanyakan sesuatu pada Rosalie, namun bingung harus bagaimana menanyakannya.
Setelah memikirkan kalimat yang cocok, Chaiden pun berkata "Sebenarnya... apa yang terjadi Rosalie ? Bagaimana bisa kau pingsan di halaman belakang ?" Dan saat Rosalie mendengar pertanyaan itu, ia kebingungan untuk menjawabnya.
"Itu... "

"Tidak ada sesuatu yang aneh menimpa mu kan ?" Tanya Chaiden lagi.

Pada saat itu Rosalie bingung, apakah ia harus menceritakan masalah yang menimpanya beberapa jam yang lalu pada Chaiden atau tidak. Namun saat mengingat hubungan Chaiden dan Maya yang sangat dekat, Rosalie memberanikan diri untuk mengatakannya.

"Tidak. Sesuatu yang aneh itu benar-benar menimpaku. Kau pasti mengerti maksudku kan"
Penjelasan Rosalie itu membuat Chaiden sangat terkejut, bahkan pria itu sampah tergagap-gagap.

"A... a... apa... makhluk itu adalah wanita dengan kulit putih pucat ?"

"Bukan... aku tidak tahu siapa yang menyerangku, tapi yang jelas dia bukan Maya." Dan ya... Chaiden kembali dibuat terkejut, saat nama Maya disebut.

"Kau... kau mengenal Maya ?!"

"Iya... Maya menyelamatkanku" ucap Rosalie. Ia menatap Chaiden, lalu kembali berkata "Dia wanita yang baik."

"Ya, dia memang sangat baik" ucap Chaiden. Suaranya menjadi lembut, dan tenang.

"... Apa aku boleh bertanya ?"
Chaiden menatap Rosalie, lalu berkata "Ya... bertanyalah."

"Apa yang kau tau tentang negeri Semidio"

"Kau... kau juga mengetahui tempat itu?!"

Pria itu terkejut, itu cukup membuktikan jika Chaiden cukup yahu soal Semidio.
"Ya... Maya memberitahuku banyak."
"Ah... begitu" ucap Chaiden.

Setelahnya, Chaiden mulai menceritakan apa saja yang dia tahu tentang negeri Semidio pada Rosalie. Semua yang Chaiden jelaskan hampir sama dengan penjelasan Maya. Namun ada hal baru yang Rosalie ketahui soal dunia Semidio, yaitu ngeri Semidio itu adalah ngeres yang ditinggali banyak mahluk mitologi dari seluruh dunia. Tapi hanya 4 jenis Semidio yang paling banyak di sana. Yang pertama adalah bangsa siren atau yang dikenal bangsa duyung, lalu bangsa vampir, werewolf atau manusia serigala dan penyihir. Bahkan 4 pemimpin Semidio adalah perwakilan dari 4 kalum terbesar di negeri Semidio.

Setelah cerita selesai, Rosalie mantap Chaiden, lalu bertanya "Bagaimana kau bisa mengetahui sebanyak itu. Apa kau pernah ke negeri Semidio sebelumnya ?"

"Tidak, Maya yang memberitahuku." Ucap Chaiden.

Sebenarnya Chaiden tak pernah menceritakan rahasia Semidio pada siapapun, hal itu ia lakukan untuk melindungi keberadaan dunia bawah tanah itu. Namun karena Rosalie mengetahui masalah itu, dan mengenal Maya, Chaiden pikir tak ada masalahnya menceritakan lebih banyak pada Rosalie. Selain itu, dimana Chaiden, Rosalie adalah wanita dengan kepribadian baik, jadi Chaiden tak memiliki pikiran buruk soalnya.

"Ah... begitu. Kalau boleh aku tahu, bagaimana bisa kau bertemu dengan Maya ?" Tanya Rosalie.

"Waktu itu aku masih sangat muda. Aku menemani ayahku yang sedang mengecek keadaan mansion. Saat ayah mengecek mansion bagian dalam, aku mengecek bagian belakang mansion seorang diri. Tapi aku mendengar suara yang merdu, orang-orang yang dulu pernah menjaga mansion ini bilang itu suara hantu, tapi aku tak percaya karena suara itu terdengar sangat merdu. Suara itu benar-benar menghipnotis ku. Karena penasaran, aku mendekati asal suara itu. Aku mendekati sumur tua itu, lalu melihat ke dalamnya, dan menemukan Maya di sana. Semenjak pertemuan itu, kami menjadi sangat dekat."

"Ah... itu hampir sama dengan ku. Bedanya aku berpikir suara itu hantu dan memilih untuk pergi."batin Rosalie.

"Ohya, apa kau minum cairan aneh dengan warna mencolok sebelum kembali ke atas ?" Tanya Chaiden.
"Ya... memangnya kenapa ?"

"Ramuan itu adalah ramuan penghapus ingatan. Seharusnya setelah kau menerimanya, semua ingatanmu selama di negri Semidio menghilang. Tapi... bagaimana mungkin kau masih mengingatnya"
"Hem... apa akan jadi masalah kalau aku mengingatnya ?"

"A... tidak sih. Mereka hanya takut kalau manusia normal yang masuk ke Semidio akan membocorkan rahasia tentang negeri Semidio ke dunia luar. Itu alasan kenapa mereka memberikan ramut pelupa!"
Saat Chaiden selesai menjelaskan, Rosali mengangguk lemah lalu berkata "Oh... begitu."

Ucapan Rosalie tidak membuat Chaiden puas, ia ingin Rosalie berkata "tenang saja, aku akan menjaga rahasia tentang Semidio".

Chaiden memanggil wanita itu, lalu berkata "Berjanjilah, apapun yang terjadi jangan ceritakan tentang negeri Semidio pada siapapun. Anggap ini semua hanya mimpi!"
Rosalie yang mendengar hal itu terdiam sesaat. Lalu berkata "Ya... aku... berjanji."

Di mata Rosalie, Chaiden sebenarnya tak memiliki rasa kepedulian dengan manusia Semidio. Pria itu hanya takut jika Maya menjadi korban karena berita tentang negeri Semidio tersebar. Itu terlihat jelas.

Dalam hatinya, Rosalie berkata "Sebenarnya... apa hubungan Chaiden dan Maya. Kenapa Chaiden terlihat sangat menyayangi Maya, apa mereka memiliki hubungan khusus? Lalu... bagaimana jika Hugo tahu tentang kedekatan mereka ? Ah... astaga, inikan bukan urusanku!"

Saat Rosalie memikirkan tentang mereka, ia menjadi merasa ia pada Hugo karena diselingkuhi ruangannya sendiri. Namun saat Rosalie kembali mengingat sikap Hugo padanya, rasa simpati itu hilang









Rosalie Di SemidioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang