20 (18)

2.4K 244 4
                                    


DELAPAN BELAS

Seorang wanita menyentuh dada bidang seorang pria dengan tangannya yang cantik. Tangan wanita itu kecil, berkulit putih, jari-jarinya panjang namun sesuai dan semakin terlihat indah dengan cat kuku berwarna merah. Wanita itu memiliki pupil mata berwarna biru muda dan bulu mata yang lentik, saat ia melihat pria di hadapannya dengan tatapan yang  vulgar,  membuat pria itu benar-benar tak bisa mengalihkan pandangannya. Bibir wanita itu kecil, penuh, dan berwarna pink kemerahan, dan saat ia bicara itu terlihat sangat menggoda. Suara wanita itu sudah kas, dan entah kenapa terdengar vulgar, membuat Hugo tak bisa melupakan suara itu, pakan kalimat  yang yang terdengar sangat gila.

“...kau hanya perlu menjadi teman tidurku.” ucap wanita itu.

Yah… saat ini Hugo sedang melamuni Rosalie. Mengingat tentang kejadian beberapa malam yang lalu, bahkan Hugo tak bisa melupakan kejadian saat Rosalie mencium bibirnya dengan lembut.

Tiba-tiba seseorang menepuk pundak Hugo dengan pelan, membuat Hugo terbangun dari lamunannya yang indah dan sedikit vulgar.

"Hugo, kau sering melamun belakangan ini ? Kau bahkan tidak bisa berkonsentrasi saat kita sedang bicara. Sebenarnya… apa yang mengganggu pikiranmu ?” ucap seorang wanita yang tak lain adalah Varya.

Hugo melihat tunangan sahabatnya itu dengan wajah datar, lalu berkata "Tidak. Bukan masalah penting. Ohya… apa kau tahu di mana Maya ?"

"Kenapa kau menanyakannya di saat seperti ini. Padahal dia sudah mengkhianatimu!"

Verya terlihat jelas tidak menyukai Maya hanya dari kata-katanya, namun Hugo tak mempermasalahkan itu, tapi Hugo tidak suka Varya sok akrab dengannya.

"Berhenti bicara… dan tolong jaga jarak denganku!" ucap Hugo dingin.
Setelah mengatakan itu, Hugo pergi meninggalkan Verya, dan itu membuat Verya semakin kesal.

ΩΩΩ

Esok harinya, pagi-pagi sekali Rosalie sudah sibuk membuat novel barunya. Dengan ditemani secangkir teh hangat dan sepiring biskuit, Rosalie terlihat sangat fokus pada laptopnya. Rosalie mengerjakannya di paviliun karena saat itu para pekerja reparasi sedang sibuk bekerja di mansion.
Namun tiba-tiba seseorang memanggil Rosalie.

"Rosalie.”

Suara itu sangat akrab di telinga Rosalie. Suara merdu yang beberapa hari ini tak terdengar, kini kembali tender siapa lagi, pemiliknya jika bukan Maya.

Rosalie melihat ke asal suara dan benar, itu adalah Maya. Maya terlihat sangat baik dan bahagia, dia juga berpenampilan sangat feminim dan tertutup. Saat itu Rosalie berpikir Maya memakai baju tertutup untuk menutupi kulitnya yang sangat pucat.
Rosalie tersenyum lalu mendekati Maya.

"Ah… Maya ! Dari mana saja kau, aku merindukanmu tahu…"  kuliah Rosalie sambil memeluk Maya. Saat Maya mendengarnya, dia tertawa lembut, lalu tak oaam Chaiden muncul.

"Hai Chaiden" sapa Rosalie, lalu melepas pelukannya pada Maya. Sekilas Rosalie melihat Cahiden, lalu kembali pada Maya.

"Hai Rosalie"

"Selama ini aku ada di apartemen Chaiden" ucap Maya.

"Maya sangat menyayangi Chaiden ya… sampai-sampai kabur dari rumahnya sendiri, kasihan Hugo. Dia jadi korban perasaan!" Batin Rosalie.

Rosalie sebenarnya bingung dengan dirinya sendiri kenapa ia begitu peduli dengan perasaan Hugo, padahal hugo sering bersikap kasar padanya. Apakah pengalaman mereka yang sama-sama pernah diselingkuhi membuat Rosalie bersimpati ? Mungkin.

“oh ya Rosalie, mansion sangat ramai. Apa perbaikan di mansion sudah di mulai ?” tanya Chaiden saat menyadari ada banyak orang di mansion Rosalie, dan mereka sangat berisik.

Rosalie Di SemidioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang