SEBELAS
Rosalie, Maya, Hugo dan teman-temannya akhirnya memasuki goa setelah berdamai. Pada saat itu, teman-teman Hugo terus berbicara mengenai perburuan singkat mereka di lautan dalam. Mereka tampak senang dengan perbincangan itu. Beda halnya dengan Rosalie yang merasa tegang. Ia takut jika para Siren itu akan memangsanya, bukannya Rosalie ingin berburuk sangka namun ini sifat alami yang muncul saat seseorang merasa terancam. Yang bisa Rosalie lakukan saat berada di kepungan Siren, hanya bisa berdoa agar dia tak menjadi santapan para Siren itu.
Suasana di dalam gua saat itu cukup menyeramkan. Gelap, lembab, jalanan terbaru yang licin dan basah, membuat Rosalie harus ekstar hari-hati, namun ia tetap harus berjalan dengan cepat agar tidak tertinggal. Rosalie berjalan sambil memegangi dinding gua, sangat berbeda dengan Maya dan Siren lainnya yang berjalan dengan santai seakan jalan terjal itu sudah makanan sehari-hari mereka.
Rosalie menatap Maya yang berjalan di depannya, lalu memanggilnya.
“Maya” panggil Rosalie.
Maya berbalik, lalu berkata “apa ?”
“ berapa lama lagi kita akan sampai ?” tanya Rosalie.
“tidak lama lagi. Kenapa ? apa kau kelelahan ?”
“ti… tidak” bohong Rosalie.
Kenyataannya, Rosalie sudah lelah. Namun ia tak berani mengatakannya mengingat sikap Hugo dan teman-temannya yang galak.Tiba-tiba langkah Maya, Hugo dan teman-temannya berhenti. Rosali yang melihatnya sedikit kebingungan, namun saat Rosalie melihat kedepan ternyata ada sekelompok siren yang terdiri dari S orang. Rosalie bisa mengetahuinya dari bentuk fisik mereka yang hampir sama dengan Maya dan Hugo, hanya saja kawanan Siren itu memiliki warna kulit yang cenderung lebih gelap.
Maya, Hugo dan teman-teman Hugo nampak tidak senang dengan kehadiran Siren berkulit hitam itu. Bahkan Maya, Hugo dan teman-temanya mulai berubah menyeramkan seolah menandakan mereka siap untuk bertarung. Hal serupa juga terjadi pada kawanan Siren berkulit hitam itu. Rosalie yang melihat hal itu ikut merasa terancam. Ia mendadak lemas.
"Oh ya tuhan, apa lagi ini !" Batin Rosalie.
Maya berjan ke mendekati Rosalie. Berdiri di depannya seperti seorang petarung sejati. Itu membuat Rosalie tersentuh dengan sikap Maya, padahal mereka baru saja kenal dan Rosalie pernah memiliki pikiran buruk soal Maya.
“Suku Kegelapan!” geram Bancroft.
Saat Rosalie mendengar nama dari suku Siren itu, dia sedikit terkejut. Pasalnya, Maya mengatakan jika suku Siren Kegelapanlah yang sudah menyerangnya kemarin malam.
“mau apa mereka kemari !” ucap Javier."Kenapa kalian kemari. Ini bukan kawasan kalian !" Ucap Hugo.
Salah satu dari Suku Kegelapan itu mau, lalu berkata "Serahkan manusia itu pada kami. Kami akan pergi dengan dalami setelah ini."Saat Hugo dan teman-temannya mendengarnya, mereka melihat kerah maya seakan mengisyaratkan sesuatu. Maya yang melihat hal itu bertanya "Kenapa kau melihatku ! "
"Serahkan saja manusia itu pada mereka" ucap Varya sambil menatap Rosalie tajam.
Varya terlihat dengan jelas tidak menyukai Rosalie, selain itu ia tak ingin terlibat pertarungan yang begitu menguras tenaga dengan suku Siren Kegelapan.
"Benar Maya. Dengan begini tidak akan ada korban" ucap Hugo.
Rosalie yang mendengar itu semakin takut. ia mendekat kerah Maya, memegang ujung bajunya lalu memanggil namanya dengan suara sedang dan sedikit bergetar seakan ingin menangis."Ma… Maya" Panggil Rosalie,
Maya hanya melirik Rosalie sekilas, lalu berkata "Jangan pernah berharap aku menyerahkannya pada kalian !"
Wanita itu berbicara dengan tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosalie Di Semidio
RomanceRosalie baru saja ditinggal kekasih. Untuk mengobati hatinya, Rosalie memutuskan untuk menetap di rumah peninggalan kakeknya yang berada di salah satu kota kecil di Belgia. Semula kehidupan Rosalie berjalan baik, namun semua itu berubah saat Rosa...