24 (22)

2.3K 216 0
                                    

DUA PULUH DUA

Seorang wanita sedang duduk di kursi penumpang di dalam sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan sedang. Wanita itu tak sendiri di dalam mobil itu, ada seorang pria paruh baya yang menjadi pengemudi mobil. Wanita itu sedang asyik dengan ponselnya sementara pak sopir sedang fokus menyetir. Pada saat itu jalanan sangat sepi, hanya ada mobil mereka yang melaju di jalanan beraspal yang diapit hutan lebat di kedua sisinya. Meskipun itu adalah hutan, namun jalanan sangat terang karena saat itu adalah akhir musim gugur, jadi daun-daun di pohon sudah gugur semua.

Tiba-tiba pak seorang pria muncul tiba-tiba di tengah jalan. Hal itu membuat pak sopir itu mengerem mendadak dan membuat penumpang wanita itu membantu membantu kursi di depannya.

“ada apa pak. kenapa mengerem mendadak?!” protes wanita itu sambil mengelus keningnya yang terasa sangat sakit.

“maafkan saya nona. Ada orang yang berdiri tengah jalan !” ucap si pak sopir.

“hah…?”

Wanita itu mengerutkan alisnya. Ia tak mengerti pada awalnya, namun saat ia melihat seseorang di depan mobil mereka. Ia sangat terkejut. Hal itu karena sosok itu tak menggunakan baju, ia hanya mengenakan celana jins pendek, dan tak pula menggunakan alas kaki, padahal saat itu suhu udara 9 derajat celcius. Itu suhu udara yang sangat dingin, untuk beberapa orang.

“Astaga. apa dia ingin mati. Kenapa dia berdiri di tengah jalan, bahkan tidak memakai baju dan sepatu padahal udara sangat dingin sekarang” ucap wanita itu.

Wanita muda itu membuka pintu mobil, berniat  keluar lalu berbicara dengan pria itu agar menyingkir dari jalan.

“nona, anda mau kemana ?” ucap si pak supir. Ia yang ingin menghentikan wanita muda itu.

“membutnya menyingkir dari jalan. emak nya apa lagi!” ucap wanita muda itu.

“tidak usah nona, bagaimana jika dia ternyata memiliki gangguan…. jiwa...!” belum selesai pak sopir itu menyelesaikan kalimatnya, wanita muda itu mendekati pria aneh yang menghalangi jalan.

“Hei…” ucap wanita muda itu.

pria itu melihatnya. Tatapannya suram seakan ia memiliki masalah, wanita itu menyadari keadaannya, namun ia tak bisa ikut campur urusan orang lain, itu adalah norma yang ia yakini. Tapi, ia bisa menolong pria itu, meskipun hanya sekedarnya saja.

“apa kau baik-baik saja. Tuan?” tanya wanita muda itu.

Pria itu masih diam.

“a.. tuan, anda harus menyingkir dari jalan ini. Ini bisa membahayakanmu dan pengguna jalan lain!” dan lagi-lagi ucapan wanita itu tak direspon pria itu.

Wanita muda itu berpikir untuk mengabaikan pia itu, namun saat ia melihatnya pria itu lagi, ia menyadari pria itu dalam keadaan yang tidak sehat. Keadaan pria aneh itu lebih buruk dari yang dia pikirkan.  Itu terlihat jelas dari warna kulitnya yang sangat pucat dan ada beberapa bagian tubuhnya berwarna biru, seolah pria itu baru saja mendapatkan penganiayaan.

“Ya ampun… kau pucat sekali, bahkan ada bagian tubuhmu yang membiru. Apa kau sekali !” ucap wanita muda itu.

Wanita menyentuh tangan, berniat melakukan pemeriksaan awal pada pria itu, karena wanita muda itu ternyata seorang mahasiswa kedokteran tingkat akhir. Tapi saat tangan wanita muda itu menyentuh lengan pria muda itu, ia kaget karena suhu tubuh pria itu sangat dingin.

“Astaga ! tubuhmu dingin sekali. Apa kau berendam di air es!”

“nona, ada apa?” ucap si pak supir.

“sepertinya dia sakit pak”

“sakit, ya sudah. Ayo… kita antar ke rumah sakit”

Pria itu melihat wanita muda dan pak sopir itu bergantian, lalu berkata. Sikapnya sangat aneh, membuat dua orang itu sedikit takut.

Rosalie Di SemidioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang