12 (10)

3.3K 298 1
                                    

SEPULUH


Rosalie mengingat artikel mengenai mermaid atau bangsa duyung yang dia baca beberapa waktu yang lalu. Salah satu dari artikel itu ada membahas soal siren, dimana  Siren digambarkan burung berkepala wanita cantik, tapi dalam perkembangannya Siren digambarkan wanita cantik dengan sebagian tubuh ikan.  Tapi pada kenyataannya, Siren yang Rosalie lihat saat ini, tidaklah begitu cantik. Mereka memang memiliki perawakan yang rupawan, namun fisik mereka sedikit aneh dan bekas luka di tubuh mereka membuat mereka terlihat menyeramkan. Selain itu, Siren di artikel itu digambarkan sebagai sosok penggoda yang ingin memangsa, atau mencelakai manusia, namun Maya dan Hugo tek terlihat begitu.
Rosalie terus mantap wajah Maya yang ada bekas lukanya. Luka di wajah Maya tidak terlihat jelas, lebih tepatnya luka itu sudah mengering, dan hanya meninggalkan bekas goresan kecil. Menurut Rosalie, itu adalah luka yang sudah sangat lama, tapi yang jadi masalahnya, kenapa Hugo berpikir itu adalah luka baru. Bahkan Hugo sangat marah saat melihat bekas luka yang telah mengering itu, hingga menuduh Rosalie sebagai penyebab Maya terluka. Namun setelah Maya menjelaskannya, amarah Hugo pada Rosalie berkurang, namun pria itu masih tetap tidak menyukai Rosalie.
Rosalie terdiam cukup lama. Tatapannya tak lepas dari maya. Dia terus melihati Maya dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. Hal itu karena Rosalie sangat penasaran dengan sosok maya sebagai Siren, Maya menyadari hal itu, namun dia terlihat santai, berbeda dengan Hugo. Pria itu terlihat sangat  tidak nyaman sikap Rosalie. Hugo menatap Rosalie dengan tajam, dan saat Rosalie menyadari, Rosalie menundukan pandangannya. Rosalie lebih memilih menghindari perselisihan dengan Hugo. Meskipun begitu, Hugo masih menatap Rosalie dengan tajam. Hugo benar-benar menunjukan ketidaksukaannya pada Rosalie, seperti pria yang cemburu pada teman pacarnya. Dan itu membuat Rosalie takut.

"Berhentilah menatapnya begitu. Kau membuatnya ketakutan" ucap Maya.
Mendengar hal itu Hugo mengalihkan pandangannya ke arah Maya. Lalu berkata "sampai kapan dia di sini ?"

"Aku akan mengantarnya ke atas setelah air di gua surut" ucap Maya.

"Ya… itu bagus. Jika dia terlalu lama di sini, dia bisa dalam bahaya. Selain itu, jangan lupa memberinya ramuan hijau" ucap Hugo.

Hugo berdiri, dia mendekati Maya yang saat itu sedang membuat sesuatu di dapur. Pria itu memeluk Maya dari belakang, menghirup aroma Maya, namun Maya terlihat tidak menyukainya. Itu terlihat dari wajahnya.

Rosalie yang melihat hal itu mengalihkan pandangannya ke tempat lain. Dalam pikiran Rosalie, ia membayangkan sesuatu yang lebih dari pelukan. Mungkin karena ia seorang novelis romansa, jadi Rosalie selalu memiliki imajinasi bercinta yang cukup liar. Namun apa yang Rosalie pikirkan tidak terjadi, karena Maya menolak Hugo. Wanita itu melepas pelukan Hugo, lalu berjalan menjauh Hugo.

Dalam batinnya, Rosalie berkata "yah… gagal dapat tontonan 21+ gratis."

Rosalie tersenyum, ia menahan tawanya karena merasa merasa lucu dengan khayalan gilanya, dan… sedikit merasa iba karena Hugo ditolak oleh Maya. Hugo yang melihat hal itu menatap tajam Rosalie, saat Rosalie menyadarinya, senyumnya langsung menghilang, lalu Rosalie kembali menundukan kepalanya.
Hugo kembali melihat Maya, lalu berkata "Aku akan pergi ke laut dalam bersama kawanan ku."

"Terserah kau saja. Aku tak peduli" ucap Maya.

Hugo menatap Maya. Dia terlihat kecewa karena sikap Maya, namun pria itu tidak mengatakan apapun dan memilih untuk pergi. Rosalie yang melihat hal itu sedikit merasa iba. Dalam hatinya, Rosalie berkata "jika aku jadi Hugo, aku tak mau menjadi tunangan Maya, apalagi Maya dekat dengan pria lain…"
Tiba-tiba Rosalie mengingat Chaiden, pria yang terlihat begitu dekat dengan Maya. Dan seketika Rosalie memiliki segudang pertanyaan dan rasa curiga pada Maya dan Chaiden.

"tunggu sebentar… Maya kan tunangannya Hugo. Lalu… Maya ada hubungan apa dengan Chaiden. Kenapa Maya dan Chaiden sangat dekat, apa mereka… berselingkuh ! Tidak… aku tidak boleh punya pikiran buruk soal Maya, lagipula ini bukan urusan ku." Batin Rosalie.
Setelah kepergian Hugo, Maya mengambil sesuatu di dalam lemari, lalu memberikannya pada Rosalie sambil berkata "Olesi ini pada lukamu."

Rosalie Di SemidioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang