DUA PULUH LIMA
Seorang pria sedang berjalan lurus kedepan, dimana ada pantai dengan pasir putih yang indah terhampar. Laut hari itu sangat tenang, namun tak ada satupun orang kecuali pria di pantai itu, pria itu memakai baju tebal dan saat ia menghembuskan nafasnya, ia bisa melihat asapnya itu artinya udara sangat dingin saat itu.
Tiba-tiba smartphonenya berbunyi, pria itu segera mengambil smartphone dari saku celananya, tertulis nama Rosalie di layar itu. Pria itu segera menekan tombol hijau dan suara Rosalie bila langsung ia dengar.
"Hai Chaiden" ucap Rosalie dengan ramah dan lembut.
"Hai Rosalie."
"Bagaimana kabarmu dan Maya ?"
"Kabarku dan Maya baik. Bagaimana denganmu ?"
"Kabarku juga baik."
"Ohya, kenapa kau sangat sulit di hubungi belakangan ini sih !?"
"Maaf Rosalie. Aku dan Maya sangat sibuk belakangan ini. Kami sedang menikmati waktu bersama sampai lupa dengan orang lain di sekitar kami."
"Hahahaha… ya… begitulah... jika seseorang sedang dimabuk cinta. Tapi baguslah jika kalian dalam keadaan baik-baik saja. Dan… beritahu aku jika kalian membutuhkan sesuatu."
"Ya, terima kasih Rosalie. Kau baik sekali."
"Hahaha… aku tak sebaik itu Chaiden ! Baiklah, aku tak bisa lama-lama karena sekarang aku sedang sibuk."
"Baiklah, dada."
"Da… dan selamat menikmati hari liburan mu!"
Setelah Chaiden mematikan panggilan itu, seorang wanita memeluknya dari belakang, hal itu membuat Chaiden tersenyum. Ia tahu siapa yang memeluknya dari belakang, siapa lagi jika bukan Maya.
"Siapa ?" tanya Maya.
"Rosalie, dia menelepon hanya menanyakan kabar kita"
"Hmm… sepertinya dia khawatir pada kita"
"Ya… tapi sekarang sudah tidak, karena dia sudah tahu keadaan kita" ucap Chaiden, lalu berbalik melihat Maya yang ternyata terlihat kedinginan.
"Seharusnya kau tidak keluar. Di sini dingin !Ayo cepat kita masuk!" ucap Chaiden.
Setelah mengatakan itu, Chaiden dan Maya memasuki rumah sederhana yang berada di belakang mereka. Rumah itu bergaya modern namun berukuran kecil, dan terletak di pinggir pantai. Terlihat nyaman untuk ditinggali.
Di tempat yang berbeda, Rosalie sedang duduk di depan toko sepatu sambil melihat layar ponselnya. Ia baru saja menelpon Chaiden di sela waktunya menunggu Melody berbelanja sepatu di satu toko kecil.
Melody “Rosalie" panggil Melodi yang baru saja keluar dari toko sepatu.
"Ya…?"
Melody mendekati Rosalie, lalu berkata “aku sudah selesai berbelanja. Sekarang ayo kita berjalan-jalan di pantai!” Melody menunjukkan beberapa tas belanjaan.
“pantai ? ah.. ayolah, hari ini sangat dingin. Bagaimana jika duduk di cafe sambil minum kopi panas ?”
“baiklah, nanti kita ke cafe, sekarang kita ke pantai dulu ya”
“ah… oke-oke terserah kau saja !”
Mendengar ucapan rosalie itu, Melody tersenyum puas, lalu Melody menarik lengan Rosalie menuju mobil mereka. Saat mereka sampai di pinggir pantai, Melody nampak tak sebahagia waktu di depan toko sepatu tadi. Ia malah terlihat kedinginan. Saat Rosalie melihatnya, ia hanya tersenyum masam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rosalie Di Semidio
RomanceRosalie baru saja ditinggal kekasih. Untuk mengobati hatinya, Rosalie memutuskan untuk menetap di rumah peninggalan kakeknya yang berada di salah satu kota kecil di Belgia. Semula kehidupan Rosalie berjalan baik, namun semua itu berubah saat Rosa...