15 (13)

2.9K 250 1
                                    

TIGA BELAS

Medusa adalah wanita yang sangat cantik, kecantikannya bahkan tersebar ke Olympus. Poseidon adalah salah satu pria yang terpikat akan kecantikan Medusa, bahkan tege melecehkannya di dalam kuil Dewi Athena.

Dewi Athena sangat marah saat melihat dosa yang Poseidon dan Athena lakukan. Medusa berdoa kepada Athena untuk bimbingan dan pengampunan. Tapi di luar dugaan, Athena tidak terima dan marah dengan Medusa karena dianggap mengkhianatinya. Medusa dikirim ke pulau yang jauh dan dikutuk sehingga tidak ada pria yang menginginkannya. Dia diberi kaki ayam, sayap logam raksasa, kulit pecah-pecah, kegilaan, rambut ular, dan mata mengerikan yang khas.
Sejak saat itu, tidak ada yang mau dekat dengan Medusa. Justru laki-laki datang ke pulau itu untuk memburu sang monster alih-alih mencintainya. Sedangkan Poseidon dimakan begitu saja karena dia adalah dewa, terlebih lagi Poseidon tak pernah muncul lagi di hadapan Medusa.

Penderitaan Medusa tidak berhenti sampai disitu, Perseus datang ke pulau itu dengan persiapan khusus di mana dia membawa Pedang plus mahkota Zeus, sepatu terbang dari Hermes, dan Perisai dari Athena. Dia berhasil memenggal Medusa sekaligus mengakhiri kisah getir sang mantan ajudan dewi Athena ini. Ketika terbunuh, Medusa sebenarnya tidak hilang begitu saja. Kepalanya diubah menjadi perisai yang sangat kuat oleh Athena dan diberikan kepada Perseus.

Medusa merupakan wanita yang setia, bahkan dia menghabiskan masa mudanya menjadi pendeta bagi Dewi Athena. Bahkan dia percaya jika Athena adalah yang terkuat di Olympus. Sebaliknya, Athena juga suka dengan sikap Medusa karena dia adalah wanita cantik yang mempersembahkan hidupnya untuk sang Dewi. Namun, perseteruan abadi antara Athena dan Poseidon mempengaruhi nasib Medusa.
Kisah itu berakhir dengan sangat tragis, membuat Rosalie merasa sangat sedih bercampur marah. Bahkan novel berjudul "Medusa Yang Malang" itu sukses membuat Rosalie berlinang air mata. Sebenarnya Rosale tidak menyukai novel yang berakhir tragis, namun karena ucapan seseorang akhirnya ia membacanya. Tapi Rosalie tidak bisa memungkiri, novel itu sangat bagus.
"Kenapa kau menangis, apa kau sakit ?" Ucap seseorang yang baru saja tiba di kamar Rosalie. Rosalie mantap si pemilik suara, sosok itu tak lain adalah Maya. Ya… Maya.
Pertemuan Maya dan Rosalie terjadi karena Chaiden.  2 hari setelah Rosalie di rawat di rumah sakit, Chaiden membawa Maya untuk menjenguk Rosalie ke ruang sakit, dan semenjak itu mereka menjadi akrab. Sekarang Rosalie sudah boleh pulang ke mansion, dan Maya semakin sering mengunjunginya. Sekarang Rosalie menjadi jauh lebih nyaman berada di mansion karena Maya dan Chaiden sering mengunjunginya. 

"Aku baik-baik saja. Aku menangis karena novel ini" ucap Rosalie.
Maya berjalan mendekati Rosalie yang saat itu duduk manis di kasurnya yang empuk.

"Kalau begitu, jangan baca novel itu lagi !" ucap Maya.

"Ya… aku Takan membacanya" ucap Rosalie, lalu ia tersenyum hangat pada Maya.

"Ohya Maya, sebenarnya… bangsa siren itu keturunan kaum Nimfa atau… Dewa Poseidon ?" Tanya Rosalie.

"Itu hanya sebagian kecil dari legenda bangsa kami yang bocor saat ribuan tahun yang lalu. Kisah itu adalah legenda bagsa duyung, namun legenda adalah cerita tidak tertulis. Makanya... kisah tersebut telah mengalami distorsi sehingga sering kali jauh berbeda dengan kisah aslinya. Aku sendiri tidak begitu percaya dengan Dewa Poseidon ataupun cerita-cerita aneh tentang asal usul kaum sejenisku. Kau tahu, cerita itu sangat aneh, dan sulit diterima akal sehat ! Tapi sebagian besar kau ku mempercayainya. Yah… ini kembali pada kepercayaan setiap individu" jelas Maya.

Maya terlihat seperti wanita berpikiran luas, sangat berbeda dengan Hugo dan teman-temannya. Itu membuat Rosalie kagum.
Rosalie kembali melihat Maya. Saat ini Maya menggunakan baju minim dan basah. Rosalie yang merasa iba dan takut Maya terkena flu segera mencari baju yang pantas untuk Maya. Kenyataannya Maya memiliki fisik dan imun tubuh yang lebih bagus dari Maya, baju basah tidak akan membuat Maya terkena flu. Lagipula, Maya terbiasa hidup di goa dan di sasar laut.

Rosalie Di SemidioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang