21 (19)

2.3K 225 0
                                    

SEMBILAN BELAS

Rosalie terbelalak saat ia melihat seorang pria berdiri tepat di depan pintu belakang mansionnya di pagi hari.

“ke… kenapa kau kemari ?” ucap Rosalie.

“untuk menemainum. Bukannya kau butuh seseorang untuk menghangatkan ranjangmu.”

Saat Rosalie mendengar kata-kata pria itu, Rosalie menjadi semakin gugup dan kebingungan. Ia benar-benar tak menyangka kalimatnya di masa lalu akan dianggap serius oleh pria di hadapannya itu.

“ya… ha… apa. Tunggu, apa maksudmu, Hugo !?” ucap Rosalie dengan terbata-bata.

Saat itu hari masih terlalu pagi, Rosalie baru saja bangun dari tidur dan malah dikejutkan dengan kedatangan Hugo. Seperti kebanyakan orang saat bangun pagi, Rosalie membutuhkan waktu agar bisa berpikir jernih dan siap menghadapi situasi yang aneh seperti ini.

“maksudku… a… Hugo, Sebenarnya aku tidak benar-benar serius dengan ucapanku kemarin… hem… Soal menghangatkan ranjangku. Tapi tenang saja kok, aku akan membantumu untuk… mendekati Maya.” ucap Rosalie.

“ah… lebih tepatnya membuatmu melupakan Maya” lanjut Rosalie dalam hati.

Rosalie pikir Hugo akan melupakan masalah itu dengan mudah, namun saat Rosalie mendengar ucapan Hugo selanjutnya dengan ekspresi wajah yang menggoda, ia tak tahu harus bagaimana.

Saat ugo mendengarnya ia sedikit kecewa, raut wajahnya sedikit lesu namun sesaat kemudian ia tersenyum menggoda.

“Tapi kita telah membuat kesepakatan, kau tidak bisa lepas dari kesepakatan awal. Aku harus mengikuti aturannya.” ucap Hugo.

Kini Hugo sedikit tahu bagaimana harus menghadapi wanita dari buku yang Rosalie berikan kemarin, ia hanya perlu bersikap santai dan mencoba memahami Rosalie.

Wajah Rosalie langsung memerah. Ia berkata dalam hati “ooh,.. suaranya… kenapa terdengar sangat hot. Sangat berbeda waktu pertama kali kami bertemu.”

Rosalie mendesah saat melihat Hugo seperti itu. Meskipun Hugo memiliki bekas luka di wajahnya, namun pria itu masih terlihat tampan dan hot, sulit bagi Rosalie untuk menolak gossan, apalagi saat melihat ekspresi wajahnya yang memelas. Ia benar-benar tak bisa menolaknya.

Akhirnya Rosalie mengizinkan Hugo masuk ke mansionnya, bahkan membiarkan pria itu mengikutinya. Rosalie pergi ke dapur untuk membuat sarapan karena merasa sangat lapar. Sambil mencari beberapa bahan di kulkasnya, Rosalie berkata “apa kau sudah sarapan ?”

“belum”

“baiklah, aku akan membuat roti si, dan segelas teh hangat untuk sarapan. Apa kau mau?’

“ya” jawab Hugo singkat.

Jawaban itu kurang memuaskan Rosalie, dalam hatinya Rosalie berkata “singkat banget jawabnya."

Setelah selesai membuat roti isi dan teh hangat, Rosalie segera memberikannya pada Hugo.

“silahkan makan” ucap Rosalie saat ia selesai meletakkan semua makanan itu di depan Hugo. Hugo segera memakannya, dan Rosalie melihatnya, saat pria itu selesai dengan gigitan pertamanya Rosalie segera bertanya “apa kau menyukainya ?”

Dan untuk kesekian kalinya, Hanya memberi jawaban yang tidak memuaskan bagi Rosalie. Padahal, Rosalie mengharap pujian, atau setidaknya sedikit senyuman manis yang mempesona, tapi ini tidak.

“hem… tidak buruk” ya… itu ucap Hugo dengan datar.

“oh ya, apa kau tak memilih baju selain kaos tanpa lengan dan celana jeans pendek ?”

Rosalie Di SemidioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang