22 (20)

2.4K 233 0
                                    

DUA PULUH

Hugo dan Rosalie masih duduk di ujung kasur utama mansion. Mereka hanya duduk dan saling mengobrol, tak ada kegiatan panas yang penuh dengan nafsu saat itu.

“Hugo” panggil Rosalie yang hanya dibalas dengan deheman.

“apa kau memiliki pekerjaan ?”

“ya… ada” jawab Hugo.

“apa pekerjaanmu?”

“berburu harta karun dan monster laut.”

“ha…? Harta karun… monster ?!"

“ya… ada banyak kapal dan pesawat yang tenggelam di lautan, kami sering mengambil barang-barang berharga mereka untuk di jual lagi. Terkadang kami juga pergi ke kutub Utara untuk mencari emas. Sementara berburu monster adalah hobiku, aku dan teman-temanku melakukannya untuk bersenang-senang, dan hasil tangkapan akan kami jual. Harga mereka sangat bagus di pasaran.”

"Oh… begitu" gumam Rosalie.

Rosalie berpikir, seharusnya negris Semidio sangat kaya jika mereka mencari emas di kutub Utara atau selatan, karena emas yang ada di bawah laut kutub Utara sangatlah banyak. Tapi sayangnya negris Semidio tak terlihat sekaya itu, mereka bahkan jauh dari kata modernisasi atau berkecukupan. Saat ia memikirkannya, Rosalie mulai menyimpulkan jika ketertinggalan Semidio adalah peraturannya yang terlalu ketat, bahkan soal pernikahan, mereka diatur.

"Oh ya… kalau aku boleh tahu, berapa usiamu ?" Tanya Rosalie.

"Usiaku 53."

"Hah…! Kau bercanda kan ?"

"Tidak. Usia kami memang jauh lebih panjang dari umur manusia normal." Setelah Rosalie mendengarnya, ia kehilangan kata-kata.

"A… ya… Vivian aja umurnya sama dengan umur nenek buyut ku, bahkan dia masih terlihat sangat muda. Jadi tidak heran kalau Hugo masih terlihat muda" batin Rosalie.

Saat mereka sedang mengobrol, tiba-tiba mereka dikejutkan dengan suara gaduh dari lantai bawah. Rosalie dan Hugo pun segera melihatnya, dan betapa kagetnya Rosalie saat melihat dapurnya sudah sangat berantakan akibat ulah sahabat Hugo. Siapa lagi jika bukan Bancroft, Javier dan Cecile.

Saat Hugo melihat mereka, pria itu nampak sangat marah. Itu terlihat jelas dari warna kulitnya yang mulai berubah menjadi biru muda. Rosalie berjalan menjauh, lalu berkata "a… sebenarnya ke… kenapa kalian datang kemari ya…"

Belum sempat Rosalie menyelesaikan kalimatnya, salah satu dari mereka berkata "jadi ini rumah manusia rendahan ini." Sambil menatap Rosalie dengan penuh penghinaan. Lalu tiba-tiba Hugo menyerang temannya yang bicara buruk soal Rosalie, dia tak lain adalah Javier. Javier tak terima, lalu ia membalas, dan terjadilah pertengkaran. Untungnya mereka bertengkar di luar sehingga kerusana tidak begitu parah. Pada saat itu Rosalie hanya bisa terdiam karena terlalu yok.

"Aku yakin kau terkejut, tapi ini sudah biasa untuk kami. Kau juga tak perlu khawatir karena mereka tidak akan mati dengan mudah" ucap Cecile.

Rosalie melihat Cecile yang juga melihatnya dengan senyum manis di wajahnya.

"Apa ini konyol, dia menganggap nyawa bisa dibeli di supermarket!" Gumam Rosalie kesal. Dan lebih konyolnya, pria yang bicara padanya barusan dulunya bersikap kasar padanya, lalu kenapa hari ini dia berbeda.

ΩΩΩ

Esokan harinya, Rosalie terbangun dari tidurnya saat mendengar suara dering smartphone. Rosalie segera mengangkatnya,

"Halo…" ucap Rosalie. Suaranya masih sangat serak khas baru bangun tidur.

"Halo sayang. Selamat pagi. Kau baru bangun tidur ya?"

Rosalie Di SemidioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang