7 (6)

3.8K 359 8
                                    

ENAM

Rosalie menatap langit. Saat itu langit sangat gelap, tanpa bintang maupun bulan, dan suhu sangat dingin. Meskipun begitu, Rosalie enggan meninggalkan balkon kamar inapnya, dan tidak pula memakai baju tebal, malah Rosalie memakai gaun putih yang umum digunakan untuk tidur.
"aku tidak bisa berhenti memikirkan kejadian hari ini" gumam Rosalie, ia kembali mengingat kejadian aneh tadi siang. Dan semakin ia memikirkannya, Rosalie semakin yakin dengan apa yang dia dengar.

" apakah Chaiden, berbicara dengan hantu ? itu tidak mungkin kan, aku yakin. Tapi... bisa jadi begitu" oceh Rosalie.
Disaat Rosalie sedang sibuk dengan pikirannya sendiri, Ibunya memanggilnya, memintanya untuk masuk kedalam kamar karena suhu sangat dingin hari itu. Dia takut Rosalie terkena flu.

Esokan paginya, Ibu Rosalie sudah sibuk. Dia mengecek kembali barang-barangnya, dan membuat catatan tentang beberapa pekerjaan yang harus Rosalie lakukan, sementara Rosalie menyiapkan sarapan. Rosalie hanya memasak sandwich, atau yang kerap disebut roti isi, yaitu sandwich dengan isian telur mata sapi, tomat, selada, keju dan sedikit bumbu. Setelah sarapan siap, Ibu Rosalie dan Rosalie pun sarapan bersama. Tepat setelah mereka selesai makan, seseorang mengetuk rumah itu.

Rosalie menatap ke arah pintu, lalu ia berkata "biar aku saja yang membukanya, Ibu." Setelah itu Rosalie langsung berjalan membuka pintu, saat pintu terbuka Rosalie melihat Chaiden. Rosalie tersenyum kaku saat melihat pria itu. entahlah, perasaan Rosalie menjadi kacau saat bertemu pria itu.

"ah... Chaiden rupanya. Ayo masuk" ucap Ibu Rosalie.

Chaiden pun masuk ke rumah. Dia langsung mendekati Ibu Rosalie, lalu membicarakan masalah surat izin renovasi rumah yang ternyata telah disetujui, namun mereka harus memperbaiki rumah dengan menggunakan tenaga kerja yang ditunjuk pemerintah. Seperti yang pernah Chaiden katakan, rumah tua biasanya membutuhkan tenaga atau pekerja khusus sehingga tidak merusak bangunan aslinya. meskipun begitu, Saat Rosalie mendengarnya, ia menjadi sangat senang. ternyata tekat Rosalie untuk tinggal di mansion itu belum pudar meskipun ada banyak masalah yang datang. Ibu Rosalie yang mendengar kabar itu juga merasa sangat senang.
Percakapan itu berhenti saat mereka mendengar mendengar suara smartphone milik Ibu Rosalie. Ibu Rosalie segera mengkatnya, ternyata itu adalah panggilan dari sopir taksi online.

"ya, baiklah. Saya akan segera ke bawah" ucap Ibu Rosalie, lalu segera menutup telponnya.
"siapa itu Ibu ?" tanya Rosalie.
"dia adalah sopir taksi online yang sudah aku pesan. di sudah sampai" ucap Ibu Rosalie sambil mengangkat barang-barangnya. Rosalie dan Chaiden juga ikut membantu.

"Ibu kenapa tidak bilang mau ke bandara naik taksi ?" protes Rosalie.

"apa aku harus melapor dulu padamu hanya masalah kendaraan ? lagipula tak ada salahnya dengan menggunakan taksi. Dan... kau juga tak perlu mengantarku sampai ke bandara." ucap Ibu Rosalie.

Mereka berbicara sambil berjalan keluar rumah. Itu ada perdebatan kecil antara ibu dan anak yang cukup manis. Bahkan Chaiden sedikit iri saat melihat kedekatan ibu dan anak di hadapannya itu. Setelah mereka sampai di taksi online yang Ibu Rosalie pesan, Chaiden segera memasukkan barang-barang Ibu Rosalie ke dalam bagasi.
"terimakasih, Chaiden" ucap Ibu Rosalie saat Chaiden selesai memasukan semua barangnya ke dalam bagasi.

"sama-sama nyonya" ucap Chaiden, lalu tersenyum dengan ramah.

"dan Chaiden, terima kasih karena sudah meminjamkan mobilmu selama kami di sini." Lalu Ibu Rosalie memberikan kunci mobil pada Chaiden. ya... selama Rosalie dan ibunya di kota kecil itu, mereka menggunakan mobil Chaiden.
"ah... ya, itu bukan masalah besar nyonya. Tapi kenapa mobilnya di kembalikan, Rosalie kan mobilnya di kembalikan ? Rosalie kan bisa menggunakannya.isa menggunakannya" ucap Chaiden sambil melirik Rosaline.

Rosalie Di SemidioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang