Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Apartemen SeokJin.
Lisa masuk dan disambut keluarganya yang sudah berada di dalam. Tanpa memberitahu Lisa, mereka memberikan kejutan untuk bintang basket putri tersebut.
"Surpriseee..." ucap Yuki, Seokjin, dan kedua orang tuanya.
Lisa begitu terkejut sekaligus bahagia, ia memeluk keluarganya menumpahkan rasa rindu yang sudah lama tak bertemu.
"Kok gak bilang-bilang Lisa dulu?"
"'Kan surprise. Gimana sarapan paginya? Betah di Jakarta?" tanya Yeaji pada putrinya yang baru tiba.
"Sarapan apa ma? Ya lumayan betah, tapi masih enak di Bandung, sejuk"
Seokjin menghampiri Lisa lalu menginjak kaki adiknya yang tak mengerti tentang apa maksud Seokjin.
"Adah! Sakit a" pekik Lisa.
"Sss!" desis Seokjin sudah seperti ular.
"Yuki kangen deh sama kakak, rumah jadi sepi banget rasanya selama kakak di sini" ucap Yuki memeluk Lisa.
"Oh! Sebentar ya ma, pa, katanya Lisa mau nyobain ukuran sepatu barunya" ucap Seokjin, lantas menyeret adiknya yang masih bertanya-tanya. Yang lain hanya diam melihat sikap adik kakak tersebut.
"Aa beliin Lisa sepatu? Seriusan ini teh a?" tanya Lisa semangat, dan SeokJin memasang wajah tak sedap lalu merangkul Lisa dan membawanya untuk menjauh dari keluarga sementara.
"IYA, 'KAN AA UDAH BELIIN DARI SEMALEM, KAMU LUPA YA KARENA KETIDURAN.." ucap Seokjin sengaja agar didengar orang tuanya yang berada di ruang tamu. Sementara Lisa masih tidak mengerti.
Mereka berbicara di dalam kamar Seokjin. "Mana sepatunya a?" tanya Lisa.
"Diem dulu, kamu kok pulang-pulang jadi tumpul begini? Aa itu bilang kamu lagi keluar beli sarapan, mana mungkin aa bilang kamu baru pulang nginep dari rumah pacar kamu, ke mereka? Bisa mati aa digorok mama. Makanya dari tadi aa kasih kode kamu, tapi kamu gak peka peka" jelas Seokjin, Lisa baru terkoneksi.
"U! Iya juga ya? Kenapa aku jadi lemot begini?"
"Habis ngapain kamu semalem? Ini apa nih?" tunjuk Seokjin pada leher Lisa karena melihat 1 tanda kiss mark di sana.
Lisa menutupi tanda itu sambil berbisik laun. "Keliatan ya?"
"Iyalah! Lisa, kamu udah tidur sama Jennie?"
"Iya, aa jangan bilang siapa-siapa ya? Lisa gak bisa nolak, gimana da habisnya Jennie yang mau"
"Kalau gak samanya juga kalian gak akan tidur bareng. Ya kamu juga mau 'kan? gak usah nyangkal"