Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
Lisa POV🌸
Enaknya punya kakak seperti Seokjin, meskipun sedikit menyebalkan karena keisengannya, tapi overall dia kakak paling baik sedunia wattpad.
Entah dari mana A Seokjin nyari motor matic baru malam-malam begini demi aku, tapi A SeokJin mendapatkannya.
Dia pamit setelah motor turun di depan apartemen pukul 10.30 malam, karena dia akan kembali ke Bandung untuk menjadi pelipur lara belahan hatinya, Jisoo.
Bagaimana ya rasanya mencoba motor baru yang dibelikan oleh kakakku? Ah.. Aku sangat penasaran. Semoga besok Jennie udah gak marah lagi, biar bisa aku ajak keliling jalan-jalan.
"Akhirnya kamu turun juga Beat. Siap-siap besok selesaikan misi" Meskipun A Seokjin hanya memberikan motor Beat, tapi Aa membelinya tanpa kredit. Ya lebih baik tak menumpuk tagihan demi kesederhanaan, daripada harus bermewah dengan cicilan.
Saat ini aku sendirian di apartemen, mencoba menghubungi Jennie tapi tetap saja tidak diangkat. Tega sekali dia.
Mungkin dia ingin aku memikirkan kesalahanku, ya.. Aku memikirkannya. Aku sadar dengan apa yang telah aku lakukan kemarin adalah sebuah kesalahan. Ini akan jadi pelajaran bagiku, semendesak apa pun keadaannya, kalau ada Jennie di dekatku, aku harus tetap mempertimbangkan keberadaan Jennie.Tapi saat itu aku benar-benar khilaf, aku lupa saking khawatirnya pada keadaan Jisoo. Tadi juga Jisoo merasa sangat kehilangan. Pelukan paling menyakitkan yang pernah aku saksikan selama kami bersahabat itu tadi, iya, ketika ayah Jisoo meninggalkan kami semua.
"Jennie masih marah aja. Apa aku update aja ya? Siapa tahu Jennie mau komen atau dm.. Yaudah deh"
Aku memang tidak membawa laptopku, tapi menulis di handphone tidak jadi masalah bagiku. Tergantung bagaimana kelancaran otaknya saja. Tapi aku buntu sampai gak bisa mikir apa-apa selain Jennie.
Ya Tuhan, seperti inikah rasanya jatuh cinta? Huhhffhh... Diriku dalam masalah besar, jika terjebak dalam kegundahan rasa.
Aku akan mencoba menelponnya lagi, semoga kali ini dia mau menerimanya.
"Angkat Jen.. Please.."
"Ck!"
Sia-sia, tetap saja tak diangkat. Ini sudah telponku yang ke 70 kali, tetap saja dia mengabaikanku. Handphonenya aktif, tapi sepertinya dia masih marah, ngambek, dan kesel.
Tidak ada cara lain selain aku harus menemuinya besok. Semoga Jennie ada di rumahnya.
###
Pukul 07.30 pagi.
Pagi pegal-pegal, halah..
Bolak-balik Bandung-Jakarta dalam beberapa jam membuat tubuhku terasa remuk. Apa kabar kakakku ya? Semoga A Seokjin baik-baik saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/290593268-288-k94399.jpg)