42.🔸

1.8K 232 46
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

Lisa tiba di rumah, dan masuk tanpa mengatakan apa-apa. Padahal saat itu Yeaji masih menunggunya di ruang keluarga, ia menatap langkah putrinya yang dingin tanpa memedulikan kehadirannya yang sudah menunggu beberapa jam lamanya.

"Udah pulang sayang?" tanya Yeaji pertama kali.

"Eh, kok nyelonong gitu aja, Lisa?" panggil Yeaji lagi, Lisa sudah menaiki anak tangga.

"Nak? Lisa? Lalisa?" panggilnya sekali lagi, ia berdiri mengikuti langkah Lisa menaiki anak tangga, sementara yang lain sudah tidur dan istirahat.

"Nak," Yeaji menarik lengan putrinya untuk berhenti, kali ini Lisa menoleh.

"Iya ma?" ia terkejut saat Yeaji menarik tangannya. "Kenapa?"

"Kamu gak denger mama panggil-panggil udah dua kali? Tiga kali malahan. Kenapa sayang?"

Lisa tersenyum di balik maskernya, lalu memeluk ibunya. "Maaf ma, Lisa lagi gak fokus tadi"

"Iya sayang, gapapa, mikirin apa hm?"

"Emh, enggak, ngitung anak tangga aja"

"Ah dasar kamu, yaudah sekarang kamu istirahat ya, pasti sedih abis nganterin Jennie, karena kalian harus LDR lagi"

"Em, iya mama" Lisa meneteskan air matanya di pelukan sang ibu. Tak tahu harus berbuat apa, tapi dirinya merasa sangat rapuh saat ini.

Memberitahu Yeaji akan menjadi badai besar bagi hubungannya dengan Jennie, apalagi di saat Yeaji dan Seza telah merestui hubungannya dengan Jennie. Jika Lisa berbicara dan mereka mengetahuinya, sudah pasti kedua orang tuanya juga akan menyuruh Lisa untuk meninggalkan Jennie.

Dan dengan demikian jalan yang satu-satunya Lisa pilih adalah bungkam. Ia membungkam segala perih dan masalahnya seorang diri, sampai ia meminta Jennie dan Go Eun untuk menutup semua masalah ini dari keluarganya, dan tidak mau keluarganya mengetahui tentang masalah yang terjadi di rumah Jennie.

Tentu saja ada kehancuran di hati Lisa, bukan tentang peluang masa depannya dengan Jennie, tapi kepercayaan dirinya yang dipaksa lumpuh oleh Min Ho.

Ayah dari kekasihnya itu meremehkan kemampuan Lisa untuk membahagiakan putrinya, meragukan cinta Lisa untuk Jennie, anak semata wayangnya.

Lisa kecewa, tapi tidak terlalu patah hati. Ia jadikan tamparan nyata dari Min Ho, untuk mengasah segala potensinya bagi masa depan dirinya dengan Jennie.

"Yaudah, gih istirahat, ganti baju dulu"

"Iya ma. Mama juga istirahat. Makasih ya ma"

"Makasih? Makasih buat apa sayang?"

"Makasih mama udah mau nerima hubungan Lisa sama Jennie, love you ma" pelukannya semakin erat, dengan air mata yang masih menetes.

It's Me, Baby☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang