7. 🔹

3.5K 361 80
                                    

Ambil baiknya, buang buruknya !!!

Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸

Keep VOTING !!!

--------------------------------------------------------------

"Jennie tunggu, kenapa kamu tidak menyelesaikan makan? Kasihan lho.. Nanti nasinya nangis" ucap Lisa saat mensejajarkan langkahnya dengan doi, mencoba untuk menghibur Jennie.

Jennie menoleh ke arah Lisa dan berbalik lalu mencari tempat untuk duduk. "Mending nasinya yang nangis, daripada hati gue. Lo 'kan bilang kita pacaran, terus emang lo pikir pantes kalau seorang pacar foto sama cewe lain di depan pacarnya?"

Lisa mengulum senyumnya saat mendengar ucapan Jennie, ada kebahagiaan yang tidak bisa dijelaskan sampai pada akhirnya ia mengeluarkan kalimatnya. "Kamu cemburu sama perempuan yang bahkan saya kenal aja enggak. Jennie.. Saya bukan orang yang seperti itu, lagi pula kami tidak jadi berfoto. Jennie, kamu serius mau pacaran sama saya? Emangnya gak malu? Kita sama-sama perempuan. Di sini hubungan seperti ini cukup sulit dan ditentang J.."

"Yaudah tinggal pindah ke luar negeri apa susahnya?"

Lisa semakin tersenyum saat Jennie menganggap semua sandiwaranya untuk meyakinkan Rose itu dianggap serius. Ia mencoba untuk menenangkan Jennie kemudian.

"Kalau kita ditentang orang tua kita?"

"Ya berjuang. Lo mau ninggalin hati yang udah nyaman gitu aja? Jahat banget si lo!" dengus Jennie membuang muka, ia kesal terhadap wanita yang duduk di sebelahnya.

"Kamu kalau marah persis seperti anak usia Lima tahun, bukannya kesal saya malah lucu melihatnya"

"Lisa, lo gak bisa serius ya?"

"Bisa kok. Saya bisa serius. Kenapa kamu bisa nyaman sama saya? Memangnya apa yang sudah saya berikan ke kamu?"

"Lo gak akan ngerti sekalipun gue berkata jujur. Karena ini cuma gue yang ngerasain"

"Oke baik. Kamu jangan marah dulu ya, nanti cepat tua lho, terus kalau udah tua.. Saya cari selir yang baru"

"Oh.. Jadi gitu niat lo pacarin gue? Cuma buat main-main? Terus curahan kita, perhatian dan segala macem yang udah kita jalani sebelum ketemu di real life ini, lo biasa aja gitu?" Jennie menatap ke arah Lisa, dan Lisa tersenyum.

"Saya bercanda, cantik"

"Gak usah muji-muji gue. Gue kesel sama lo! Lo nyebelin aslinya"

"Tapi kamu nyaman 'kan? Bahkan 1 jam yang lalu, kamu bilang kamu sayang sama saya"

"Sayang sayang! Nyebelin! Udah deh gue mau pulang aja. Sana lo balik ke cewe tadi. Dia fans lo kayaknya" Jennie mengusir Lisa, namun Lisa justru memberikan hal yang tidak terduga.

Setelah memastikan tidak ada orang di taman itu, Lisa mendekati pipi Jennie dan ..

Cup..

Dikecupnya pipi Jennie sampai Jennie terdiam dengan hati yang membengkak terisi penuh oleh bunga dan kupu-kupu yang beterbangan. Jikalau rasa bahagianya adalah sebuah air yang meletup-letup, jelas tubuhnya akan mengeluarkan banyak uap. Namun nyatanya perasaan bahagia Jennie tak bisa digambarkan lagi, ia merona, menahan senyum, tak sadar hingga lupa mengambil nafas.

"Jangan marah lagi ya? Saya punya kamu, serius atau tidak, saya punya kamu sekarang. Meskipun saya tidak tahu kamu punya siapa. Saya hanya takut kamu suka sekedar saja, dalam beberapa hari perasaan kamu bisa berubah dengan cepat dan kamu lupain saya. Jennie, saya punya kamu sekarang, karena saya memang tidak pernah memiliki perasaan terhadap siapa-siapa. Dan perempuan tadi juga saya tolak permintaannya karena saya melihat kamu sangat marah. Benar saja, dugaan saya tidak salah. Maafkan saya Jennie. Seharusnya saya menolaknya dengan cepat saat masih ada kamu tadi. Seharusnya say.." Lisa belum menyelesaikan perkataannya, namun Jennie menutup bibir Lisa dengan jari telunjuknya.

It's Me, Baby☆Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang