Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Lisa menggendong Jennie untuk menyusul Rose ke ruang UKS.
Di ruangan itu, Rose bercerita, sementara Jennie hanya menggenggam tangan Lisa saat diberikan obat berupa uap melalui nebulizer untuk membantu pemulihan pernapasannya.
Saat Rose telah selesai berbicara panjang lebar dan menjelaskan semua yang dia ceritakan pada Yongki tadi, wajah Lisa berubah merah padam. Ia mengepalkan sebelah tangannya, sedangkan Jennie menggelengkan kepala laun, agar Lisa dapat menahan emosinya dan tetap ttenang untuk sementara ini, keberadaan Lisa amat penting bagi Jennie.
Lisa mengerti, ia menggenggam tangan Jennie dan mengusapnya. "Lain kali jangan lari-lari ya? Handphone kamu ada di aku, tadi ada orang yang nemuin deket tempat sampah"
"Orangnya kaya gimana Li?" tanya Rose.
"Dia pake kacamata, tinggi, bersih, Chinese, kayak orang-orang cerdas keliatannya"
"Kayaknya dia anak baru deh, ganteng gak? Kayak ke chinese-chinesean gitu?"
"Iya, emang keturunan kayaknya"
Jennie melepas nebulizernya lalu mencubit tangan Lisa. "Oh! Cakep? Iya?" matanya mendelik penuh ancaman, sontak Lisa menggerakan tangannya.
"Enggak, enggak J. Biasa aja, sumpah"
"Tadi sih kamu bilang iya! Awas ya kalo kamu genit!"
"Enggaklah, ngapain aku genit, aku cuma nafsu sama kamu doang tau" bisik Lisa, dan Jennie kembali meneruskan pemulihannya.
"Lisa, bukannya sekarang tim Jawa Barat main?" tanya Yongki, Jennie melebarkan matanya lalu menepuk-nepuk bahu Lisa.
"Kok kamu gak main? Ayo cepetan ke lapang!" titah Jennie.
"Enggak J, aku gak mau ninggalin kamu"
"Lisa, tapi kamu gak mungkin lepasin perjuangan temen-temen kamu tanpa kamu selama ini, cepetan sana ke lapang" ttitahnya lagi, berusaha membujuk Lisa.
"Aku gak bisa tenang, kalau kamu belum baikan, aku panik, aku khawatir, aku cemas"
"Aku udah gapapa sayang, kamu ke lapang sekarang, please, buat aku bangga. Kamu janji mau kasih aku medali!"
"Sekarang udah gak ada yang lebih penting dari kamu, Jennie"
"Lisa, kamu mau aku kecewa?"
"Enggak"
"Pergi ya? Kamu harus semangat buat tim Jabar! Kamu udah jauh-jauh bawa Jabar ke semi final, terus kamu tinggalin gitu aja?"
