Ambil baiknya, buang buruknya !!!
Take your time to reading, enjoy it !!! 🍵🧸
❄
Keep VOTING !!!✨
--------------------------------------------------------------
❄
Lisa melanjutkan jogging paginya bersama Jennie. Sekaligus mencari sarapan mereka mengitari jalan di dekat apartemen tempat kakaknya tinggal.
"Sayang sayang" pekik Jennie menepuk lengan Lisa.
"Iya? Kenapa hm?"
"Liat deh" tunjuk Jennie pada sebuah resto di pinggir jalan yang buka 24 jam. "Itu kayak Rose sama Jisoo calon kakak ipar kamu" lalu Lisa melihat ke arahnya.
"Oh iya, itu emang mereka sayang. Mau ke sana? Gabung?"
"Boleh"
"Yuk?" Lisa menggenggam jemari Jennie, dan menuntunnya untuk tiba di resto itu.
Jisoo dan Rose sedang menikmati sarapan mereka, tiba-tiba..
Brug!
"Sarapan gak ngajak-ngajak gue. Gak ngajak tuan rumah lagi" protes Jennie menggebrak meja, sampai kopi Rose dan Jisoo bergetar hampir tumpah dari dalam cangkir.
Jisoo dan Rose kompak mengelus dadanya yang cukup terkejut, mereka melihat Jennie, sedangkan Lisa hanya tersenyum memperlihatkan giginya. Merasa lucu kekasihnya bertingkah demikian.
"Astaga gue kira preman, gak taunya yang dateng prekedel. Ngapa emang? Masalah hah? Lo lama banget bangunnya, gue sama Jisoo udah laper nunggu kalian berjam-jam, yaudah kita pergi duluan. Salah lo sendiri" ucap Rose tak terima saat mejanya digebrak Jennie.
"Sialan, kok lo sewot sih!" Jennie hendak meneruskan kalimatnya untuk membalas Rose, namun dengan cepat Lisa menuntunnya ke dekat pintu. "Mau sarapan atau mau ribut?"
"Sarapan" gumamnya sedikit cemberut, lalu mengadu pada Lisa. "Rose nyebelin, masa ngatain aku prekedel"
"Iya udah gapapa, kalaupun kamu prekedel, 'kan prekedelnya favorit aku, kesukaan aku, kecintaan aku. Daripada dia, jomblo" balas Lisa karena ingin Jennienya merasa menang.
Jennie tersenyum, pipinya naik dengan bibir yang membentuk bulan sabit. Saat itu ingin sekali Jennie menghadiahi Lisa dengan kecupan di bibirnya, namun ia sadar mereka sedang berada di luar dan tidak hanya berdua. Terpaksa Jennie mengurungkan niatnya sambil terus memuja Lisa dalam hati.
"Hmm.. Pengen peluk" gumam Jennie laun, sontak Lisa memeluknya. Di depan banyak orang yang sedang sarapan di resto itu, termasuk di depan sahabatnya yang juga melihat ke arah pintu, ia tak peduli.
"Kita sarapan ya?" tanya Lisa, dan Jennie mengangguk. "Kamu gak boleh marah kaya tadi lagi. Mungkin sebagian orang bisa anggap itu bercanda, tapi orang lain berpikir yang tidak-tidak. Kamu ngerti 'kan maksud aku?"
"Iya ngerti sayang, maafin aku ya?"
"Iya gapapa. Minta maaf juga sama Rose dan Jisoo"