Part (40) - Orang tua (2)

279 16 0
                                    

"Hyori, apakah baju ku ini bagus? Apakah aku perlu menggantinya?"

"Astaga sudah keberapa kalinya kau akan mengganti bajumu Jeon Jungkook. Baju apapun yang kau pakai selalu terlihat bagus kok.."

"Bukan begitu, aku akan menemui orang tua mu. Aku mau terlihat baik didepan mereka."

"Hahaha.. kau sangat lucu. Tidak heran para staff suka bilang kau di panggung dan di belakang panggung sangat berbeda. Tidak apa-apa, itu terlihat bagus kok."

Jungkook terdiam untuk beberapa saat dan setelah itu dia melihat kearah ku dengan tatapan yang sendu.

"Kau gugup?" Tanya ku.

Dia mengangguk.

Melihat dia yang seperti itu, aku mendekatinya dan menenangkannya.

"Saat di video call nanti, aku akan selalu berada disamping mu. Kalau kau mau menggenggam tangan ku, genggam saja. Jangan khawatir, ini demi kita kedepannya bukan?"

Dia mulai menarik nafas yang panjang dan memeluk ku.

"Terima kasih, mendengar mu mengatakan hal itu membuat ku merasa jauh lebih baik. Aku akan berusaha."













Beberapa menit setelahnya, kami berdua mulai melakukan panggilan video call dengan orang tua ku.

Saat orang tua ku mengangkatnya, Jungkook terlihat sangat terkejut dan mulai tersenyum lebar.

Dia menyapa orang tua ku, dan orang tua ku juga menyapa Jungkook dengan baik.








Dengan berjalannya waktu, orang tua ku dan Jungkook mulai berbicara dengan lancar bahkan tertawa bersama.

Aku senang akhirnya, Jungkook bisa tenang dan rileks sedari sebelum video call ini dilakukan.








Tidak terasa sudah hampir 2 jam kami melakukan panggilan video call ini dengan orang tua ku.




"Terima kasih sudah menjaga putri ku Jungkook, terima kasih sudah hadir di kehidupan dia. Semoga kalian baik-baik saja dan selalu sehat ya." Ucap Ayah ku.


"Sudah seharusnya itu menjadi tugas ku Ayah, terima kasih telah mempercayai ku untuk selalu berada didekat Hyori. Aku akan selalu menjaga dia." Ucap Jungkook yang berhasil membuat kedua orang tua ku tersenyum.

"Jungkook, kau harus tahu bagaimana Hyori saat menjadi fangirl mu, dia sangat lucu bahkan selalu membuat saya tertawa." Kini Ibu ku ikut berbicara hal yang sangat membuat ku malu.

"Ibuuu...." Rengek ku.

"Hahaha lihat dia sangat panik." Lanjut Ibu ku.

Jungkook ikut tertawa dan melihat ku dengan gemas.

"Hahaha aku sangat penasaran Ibu.." Ucap Jungkook.

"Saat bertemu di Seoul nanti, Ibu akan mengatakan kepada mu semuanya Jungkook." Ucap Ibu ku.


"Saya jadi tidak sabar hahaha." Ucap Jungkook.



Begitulah akhir dari pertemuan virtual Jungkook, aku dan orang tua ku. Semuanya berjalan lancar dan aku akhirnya lega Jungkook bisa dengan tenang berbicara dengan orang tua ku.

Awalnya Ayah ku memasang wajah yang seram dan ucapan yang galak, tetapi Jungkook dengan sabar dan tenang menjawab perkataan Ayah ku.
Disamping itu, ada Ibu ku yang sedang menahan tawa karna perlakuan Ayah ku.

Ibu mengatakan kepada ku, bahwa sebelum melakukan video call, Ayah merasa khawatir dan gugup.
Dan Ayah berubah menjadi sedikit Ayah yang 'galak' untuk berbicara dengan lelaki yang sedang menjalin hubungan dengan putrinya.

Tetapi setelah itu, Ayah tidak bisa berpura-pura, malah Ayah berubah menjadi Ayah yang Hyori kenal.

Ayah berubah menjadi galak karena Ayah ingin melihat seberapa seriusnya Jungkook kepada ku.
Dan setelah itu, Ayah melihat keseriusan Jungkook, maka dari itu Jungkook telah lulus dimata Ayah dan Ibu ku.

















"Hyori...." Setelah menutup panggilan video call, Jungkook memanggil ku dan menatap ku dalam.

"Ya? Kenapa oppa? Ada masalah?" Tanya ku.

"Bagaimana ini?" Ucapnya kembali.

"Bagaimana apanya? Ada apa?"


Jungkook terdiam untuk beberapa saat dan mendekati ku perlahan.


"Sepertinya aku tidak sabar untuk bertemu dengan orang tua mu secara langsung. Aku ingin segera membuat mu menjadi keluarga ku seutuhnya." Ucapnya.

Aku melotot terkejut dan memukul dadanya pelan.

"Apa yang kau bicarakan sih?.. aku kira kau ada masalah..." Tanpa sadar wajah ku memanas.

"Lihat ini, aku akhirnya tahu bagaimana bisa Ayah mu sangat mencintai mu, putrinya sangat menggemaskan saat ini."

"A...aku ingin ambil air minum..." Ucapku beralasan.



Baru saja aku bangkit dari sofa, Jungkook menarik ku untuk terduduk di pangkuannya.

"Alasan mu selalu saja begitu, sangat gampang untuk aku tebak." Ucapnya.

Sungguh, dada kami saat ini sedang bersentuhan.
Aku bisa mendengar detak jantung kami berdua dan bisa merasakan deru nafas Jungkook yang berat saat ini.

"A..aku benar-benar ingin ambil air minum.. ka..kau pasti haus karena berbicara banyak tadi.." Ucap ku kembali.

"Aku tidak haus, aku malah menikmati saat berbicara dengan orang tua mu. Ah tidak, maksud ku orang tua kita?"

Jungkook sangat bisa membuat ku salah tingkah. Pasti di matanya wajah ku sangat merah saat ini.

"Astaga... Bagaimana ini, sepertinya aku kembali jatuh cinta kepada mu Hyori."


Aku terdiam dan menundukkan kepala ku.

"Jangan menunduk begitu, wajah mu tidak kelihatan." Dia memegang wajah ku dan mengelus pelan bibir ku.












Setelah itu, dia menatap ku lama dan kembali menatap bibir ku.


"Bolehkah?" Tanyanya.




















"......... sepertinya... kau harus mematikan lampu kamar ku dulu.." Jawab ku.




























Jangan lupa tetap dukung vote untuk cerita aku ya!!
Supaya aku lebih semangat lagi untuk menulis 🥰❤️
Terima kasih.

Dont Forget To Vote & Comment ❤❤

The New Idol - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang