Author’s POV.
Saat ini semua para artis telah memasuki ruangan dimana mereka duduk serta bersedia melihat berlangsungannya acara penghargaan akhir tahun pada malam ini.
Hyori dan Bangtan telah duduk dan juga telah bersiap-siap untuk menikmati acara malam ini.
Mengingat mereka duduk bersebelahan, Hyori sedari tadi tidak bisa mengontrol detak jantungnya yang amat berdetak sangat kencang. Dia hanya bisa berdiam diri dan menyapa ketika ada artis lain yang lewat didepannya.
Jarak mereka duduk pun bisa dibilang sangat dekat. Hanya berjarak sekitar 3 kaki saja dari bangku Hyori maupun Bangtan. Mereka duduk dikursi panjang yang disediakan panitia penyelengara.
Urutan mereka duduk ada Namjoon selaku leader berada di sisi kanan kursi, di lanjutkan dengan Seokjin, Yoongi, Jhope, Jimin, Taehyung, Jungkook dan Hyori. Ya benar, Hyori duduk berselahan dengan Jungkook yaitu biasnya. Bagaimana bisa dia tidak gugup, biasnya sendiri yang duduk di dekatnya. Yang biasanya Hyori hanya bisa duduk di rumah sambil menonton di tv, ini dia harus duduk bersebelahan dan harus tampil di acara serta panggung yang sama.
5 menit lagi acara akan di mulai, para panita penyelenggara acara memberitahu kepada semua artis untuk mempersiapkan diri serta membagikan beberapa minuman untuk mereka.
Hyori’s POV.
Deg deg deg deg deg . . . . . . .
Suara detak jantung ku berdegub sangat kencang. Aku rasa setelah pulang dari acara ini aku akan terkena penyakit jantung. Aku tak henti-hentinya menggenggam tangan ku yang basah akibat keringat dingin yang terus keluar dari telapak tangan ku. Padahal ruangan ini sangat dingin, tetapi akibat rasa gugup ku, keringat ku muncul dan membuat ku merasa tidak nyaman.
Apalagi tepat disamping kanan ku ada para member bangtan. Mereka tampak tampan seperti biasanya. Mereka menggunakan jas serta kemeja yang mereka pakai untuk malam ini. Kira-kira seperti ini gambarannya.
Dan dress yang kupakai hari ini sangat sederhana. Hanya gaun putih panjang seperti ini.
Ya benar, aku tidak suka baju yang terlalu ribet aku hanya suka baju yang sederhana tetapi terlihat bagus dan nyaman saat di pakai.
Tidak terasa acara malam ini di mulai. Acara dimulai dengan perkenalan pembawa acara malam ini serta sedikit kata-kata ucapan selamat datang untuk para artis yang telah datang.
Beberapa menit kemudian tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara berat khas lelaki yang aku kenal.
“Kau tampak lebih rileks dibanding yang tadi.”
Sontak aku menoleh kearah suara itu berasal.
Betapa kagetnya, aku refleks melotot kearah lelaki itu. Wajahnya dan aku hanya berjarak 1 jengkal tangan saja. Melihatku yang seperti baru melihat hantu itu, lelaki itu sedikit tertawa pelan dan kembali membisiki ku.
“Hahaha kau sangat lucu, tenang saja jangan gugup.”
Mendengar suara dia dari jarak yang sangat dekat ini, aku mematung terdiam. Beberapa detik kemudian aku menjauhkan wajah ku dan kembali bersikap seperti biasa sambil melihat kearah lelaki itu.
Menyadari aku melihatnya, lelaki itu hanya melihat ku sambil tersenyum lebar dan menyemangati ku dengan kepalan tangan kanannya.
Jantung ku berdegub kembali.
“Ahh sial, tolong jantung ku kau bekerja samalah dengan ku malam ini. Bagaimana jika orang dapat mendengarnya. Astaga ini sangat kencang.”
Batin ku sambil memegang dada ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The New Idol - [END]
FanfictionBagaimana kisah seorang FANGIRL biasa yang menjadi seorang trainee dan debut di 1 Agensi tempat BIASnya juga debut??