Part (31) - Jungkook's POV

268 25 0
                                    

Jam menunjukkan pukul 7.00 pagi.
Sinar matahari mulai memasuki jendela kamar ku dan disertai kicauan burung yang sedang bertengger di pohon.
  
   
  
Bisa kulihat cuaca hari ini sangat baik dan aku pastikan tidak akan turun hujan.
  
  
  
Karna, hari ini adalah hari Minggu, yaitu hari libur untuk ku dari pekerjaan ku.
  
  
 
Dan hari ini juga hari yang aku tunggu.
 
 
 
 
      
  
Ting.....tongg......
 
 
 
  
   
Bel dorm berbunyi, aku langsung lari ke bawah untuk membukakan pintu untuk seseorang yang datang.
 
   
Clekkk!!
 
 
  
“Hai!!” Ucap seseorang yang baru saja menekan bell dorm ku.
   
 
Langsung saja aku mempersilahkan dia untuk masuk dan duduk di kursi sofa.
 
   
“Jikyung noona sudah pergi?”
Ucapnya.
  
    
“Ya, Jikyung eonni sudah pergi dari tadi malam.” Ucapku.
 
    
“Kenapa tidak beritahu aku? Padahal aku bisa saja menemani mu tadi malam.”
 
   
Aku melihat dia dengan tatapan sinis.
  
   
“Kalau aku memberitahu mu, kau pasti tidak akan membiarkan ku untuk bernafas seperti malam itu kan?” Ucapku sambil duduk di sampingnya.
  
    
“Yaa!! Aku tidak seperti itu! Tetapi kalau kau membolehkan aku ya mau gimana lagi?” Ucapnya sambil memelukku.
 
   
Kami tertawa bersamaan.
  
    
“Hahhh... Hyori aku sangat merindukan mu.”
 
   
“Aku juga oppaa..”
  
    
  
   
Seseorang itu adalah Jungkook.
Kami sudah berjanji untuk bertemu satu sama lain saat hari libur.
  
  
Karna hanya hari liburlah yang bisa mempertemukan kami seperti ini.
  
   
Kami menghabiskan waktu hanya di dorm saja.
  
   
Makan, minum, menonton bahkan menari bersama.
 
 
  
   
   
  
   
“Hyori, apa isi bungkusan itu? Apakah dari fans?” Tanyanya.
   
  
   
Kini kami berada di lantai atas, yaitu kamar ku.
Jungkook mengatakan dia ingin melihat foto-foto masa kecilku yang berada di kamar ku.
Dan disinilah kami akhirnya.
 
   
   
“Bungkusan? Bungkusan apa?” Tanya ku.
 
   
“Itu yang tepat berada di atas meja mu.”
  
   
   
Itu bungkusan dari Jimin, dan isinya adalah susu strawberry.
Aku lupa untuk menyingkirkannya.
  
  
   
“Ahh.. itu... Itu isinya susu strawberry.” Jawab ku.
  
   
“Kau beli?”
  
    
“A.. i..iya aku beli.”
Ucap ku berbohong.
  
   
   
Bisa kulihat wajah dia berubah.
Yang tadinya ceria menjadi diam dan serius.
 
   
   
Dia diam sambil mendekati ku.
  
   
   
“Sebenarnya, ada hal yang aku ingin tanyakan kepada mu.”
  
  
   
Aku terdiam dan menatap wajahnya.
  
  
   
“Pikiran ini menganggu ku beberapa hari yang lalu. Dan sebenarnya aku tak ingin bertanya ini.
Tetapi semakin lama, rasanya aku ingin cepat bertanya pada mu secepatnya.” Jelasnya.
 
  
  
“Apa itu?”
 
   
Dia terdiam beberapa detik dan menghembuskan nafas dengan pelan.
 
 
 
 
   
 
  
“Kau... Dan Jimin hyung sebenarnya ada hubungan apa?”
 
   
 
 
 
   
Deg...
 

 

 
Jantung ku rasanya terhenti sejenak.
  
  
 
Jimin? Mengapa dia tiba-tiba mengatakan ini?
   
 
  
Melihat ku yang sedikit terkejut. Jungkook memegang bahu ku dan tersenyum tipis.
 
 
  
“Ya sudah, katakan saja kalau kau sudah siap. Aku akan menunggunya. Dan aku tahu, kau dan Jimin hyung tidak ada hubungan yang spesial, hanya saja aku seperti melihat kalian ada hubungan yang aku tidak tahu.”
 
 
  
“Tidak apa-apa, jangan khawatir. Aku percaya pada mu. Tenang saja. Aku disini.” Ucapnya kembali.
 
  
  
Sial, air mata ku jatuh.
 
  
  
Dan aku menangis semakin menjadi-jadi.
 
   
 
Bagaimana bisa ada seorang lelaki yang seperti dia? 
 
 
  
Aku merasa seperti orang yang jahat.
 

The New Idol - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang