Part (9) - Lusa

1.5K 104 1
                                    


Memang benar, seluruh orang mengatakan bahwa aku harus menyetujuinya. Bahkan satu-satunya orang yang aku harap ia akan berkata ia tidak setuju malah ia berkata aku harus menyetujuinya. Siapa lagi kalau bukan Jiwoo.

Ayah, Ibu, Haesu, Paman, bahkan Jiwoo semuanya berkata setuju. Aiisshh bagaimana ini? Aku belum siap harus bertatap muka dengan idola ku. Apalagi jika ada pertemuan. Kan aku harus 1 ruangan dengan mereka. Yang ada aku bakalan tidak akan nyaman.

 

 
I'm so sick of this Fake Love, Fake Love, Fake Love~
 
 
 
Nada dering ku berbunyi. Ya benar, nada dering ku dan Haesu sama. Kami sengaja melakukannya. Dan sungguh, aku terkejut ternyata orang yang menelpon ku orang yang beberapa hari lalu aku temui.
 
 
  

Jikyung Eonni💜 is calling
ANSWER / IGNORE

 
  

Dengan cepat aku menggeser tombol hijau untuk menjawab telepon dari Jikyung Eonni.


"Yeoboseyo Eonni?"


"Ahh iya aku akan kesana kirimkan saja alamatnya. Aku akan kesana."

"Baiklah".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
 
  
"Bagaimana? Kau sudah memutuskan?"

"Ahh Eonni, aku masih bimbang. Bagaimana ini?"

Sekarang aku dan Jikyung Eonni sedang duduk di salah satu kafe yang alamatnya di kirimkan ke aku tadi.

Alasannya ia mengajak ku kesini karena ia ingin berbicara kepada ku soal kemarin. Karena sebentar lagi Bangtan akan pergi ke Amerika untuk jadwal mereka. Dan Sajang-nim akan ikut pergi bersama mereka.


Yang artinya aku harus cepat memberi tahu ke Sajang-nim apa keputusan ku akhirnya.

Dan waktunya lusa, lusa aku harus pergi lagi ke gedung BigHit dan menjelaskan semuanya.


"Kau harus memikirnya benar-benar Hyori, waktu mu tidak banyak. Dan aku harap keputusan mu itu adalah benar-benar keputusan yang baik. Aku percaya kau bisa menyelesaikannya."

"Baik eonni."

"Berhubung kita sedang di luar bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu sebelum pulang. Aku ingin mengajak mu ke suatu tempat."

"Tapi bagaimana dengan pekerjaan mu?"

"Aku hari ini free, tidak ada pekerjaan. Ayo lah, aku ingin berjalan-jalan dengan kau."

"Oke, baiklah. Ayo kita pergi."
 

"Yeeaayy terimakasih. Ayo kita ke parkiran kita menaiki mobil ku saja."

"Kau bawa mobil eon?"

"Iya. Ayo jangan banyak bicara lagi atau aku akan menarik mu."

"Hahaha iyaya ayo."

Sepanjang perjalanan aku dan Jikyung Eonni banyak berbicara mengenai Bangtan dan kehidupan kami masing-masing.

The New Idol - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang