Part (15) - Pertemuan

1.4K 78 2
                                    

"Ah.. ha..ha..halo Sunbaenim."

 
 

Hyori's POV
 
 
Ah sial! Mengapa suara ku menjadi aneh seperti ini?
 
  
Apa karena gugup?
Aku tak tahu akan bertemu disini lagi dengan Jimin.
  
 
Apa diaa......
  
  
"Ah... Kau Hyori kan? Salam kenal ya Hyori-ssi.."
Ucapnya membuyarkan lamunan ku sambil mengulurkan tangannya kepada ku.
  
   
Tanpa menunggu lama aku juga mengulurkan tangan ku sambil sedikit membungkuk untuk menghormatinya.
  
  
"Salam kenal juga senior Jimin."
Ucap ku.
   
   
Wah tangannya dingin sekali, apa karena ruangan ini suhunya sangat dingin?
  
   
Tetapi... Kapan jabatan tangan ini akan selesai? Batin ku.
  
   
Tidak nyaman, aku sedikit menggoyangkan tangan ku yang ada di genggamannya itu.
   
   
Jimin tersadar dan langsung melepaskan jabatan tangan kami.
  
    
"Ah maaf..."
Ucapnya sambil menggaruk tengkuk lehernya.
   
"Tidak apa-apa senior."
Ucapku sambil menunduk.
   
"Kau juga latihan hari ini?"
Ucapnya untuk menghilangkan rasa canggung diantara kami.
  
"Ahh.. iya senior, saya latihan hari ini."
   
"Ohiya? Kami berlatih diruangan 4 kau diruangan yang mana?"
  
"Saya.. diruangan 6 senior..."
Ucapku tetap menunduk.
    
"Hei Hyori-ssi jangan terlalu canggung seperti tu kepada ku. Aku tidak menakuti mu bukan?"
Ucapnya yang sukses membuat kepala ku terangkat untuk menatapnya.
   
"Ahh ti..tidak tidak kok senior... Maafkan aku kalau membuat mu tidak nyaman."
Ucapku.
    
"Hahaha.. aku tau. Kita baru saja bertemu berdua seperti ini. Wajar saja kalau kau canggung begitu. Tidak usah meminta maaf, kau tidak salah kok. Lagi pula beberapa hari kedepan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun pun kita pasti akan bertemu. Kan kita di satu gedung yang sama. Kita akan menjadi rekan kerja yang akan selalu ada disini. Kau jangan canggung seperti itu lagi oke?!"
Ucapnya untuk menenangkan ku.
     
"Ah iya benar senior. Maaf.."
    
"Hyori-ssi... Jangan meminta maaf lagi. Kalau kau meminta maaf seperti itu aku akan marah."
   
"Eh ma.."
Ucapku tertahan.
   
"Kan.. aku marah ni?"
Ucapnya kembali.
     
"Eh? Tidak.. jangan senior...."
    
"Hahahaha...aduhh lihat kau sangat pandai membuat orang tertawa ternyata. Tidak heran Jikyung noona kelihatan sangat muda akibat kau."
Ia tertawa sambil memegang perutnya.
     
"Ah benar Jikyung eonni!!"
     
"Eh? Mengapa dengannya?"
      
"Aku takut ia akan menunggu ku, aku harus kembali ke ruangan. Aku pergi dulu ya senior, sampai jumpa."
Ucapku sambil membungkuk.
      
"Ah iya sampai jumpa..."
Balasnya.
   
  
Ketika aku ingin melangkah pergi dari ruang belakang tiba-tiba saja Jimin menarik tangan kiri ku.
      
    
"Tunggu Hyori.."
Ucapnya untuk mencegah ku.
    
      
Aku seperti merasakan deja vu ...
     
   
"Handuk mu akan jatuh."
     
    
Dengan cepat, aku langsung menoleh ke leher sebelah kanan ku untuk melihat kondisi handuk ku. Dan ternyata benar, sedikit saja aku bergerak handuknya akan jatuh.
   
     
"Ahh terimakasih senior."
    
"Tidak apa-apa kok. Selamat berlatih.. Fighting!!!"
Ucapnya memberi semangat kepada ku sambil menggenggam kedua tangannya.
     
"Senior juga selamat berlatih fighting!!"
Ucapku membalasnya.
     
   
Tidak lama setelah itu aku langsung berlari kecil keruangan 6 dimana tempat aku berlatih.
    
    
Diiringi oleh detakan jantung ku yang amat kencang ini pastinya.
   
   






   
  

Dorm BTS
   
   
   

The New Idol - [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang