Assalamu'alikum. Untuk hari ini 5 part dulu aku revisi. Cerita nya beda kan? Konfliknya mungkin akan beda juga. Aku mau fokus revisi dulu baru update part baru.
Happy Reading:)
****
Kini Zana bersama seluruh keluarganya telah menginjakkan kaki di kota besar Jakarta. Setelah seminggu lalu mendapatkan kabar, bahwa sang sepupu akan menikah, mereka memutuskan untuk datang seminggu sebelum akad nikahnya. Sekalian liburan katanya.
"Zana, ayo kita ke mall!" Ajak anak Langit yang kedua.
"Mager kak, besok aja deh" Tolak Zana.
"Ih mumpung ada di Jakarta ini loh. Biar Ria yang bayarin" Ucap Ria.
Ria ini gadis SMA, berusia 16 tahun. Tapi tetap saja Zana harus memanggil kakak, mengingat dia anak dari oomnya Langit.
Zana menghela napas lelah. "Oke, siap-siap gih. Ingat pakai hijab, awas kalau gak pakai hijab!" Ancam Zana.
Ria memang sering tidak pakai hijab jika keluar rumah. Terkadang kalau takut di marah papa nya, ia akan pura-pura pakai hijab saat berangkat, namun di tengah jalan akan ia lepas.
"Gak mau, gerah Zana!" Tolak Ria.
"Panas mana sama api neraka?" Tanya Zana.
Ria menggelengkan kepalanya. "Gak tahu, kan belum pernah masuk neraka" Jawab Ria.
"Jadi mau coba masuk neraka?" Tanya Zana.
Ria menggeleng keras. "Ya nggaklah,siapa yang mau masuk neraka, jangan sampai lah, amit-amit!" Jawab Ria keras.
"Makanya kalau gak mau ya pakai hijab. Lagian pakai hijab itu bukan bikin gerah tahu. Justru hijab melindungi kulit kepala dari panasnya sinar matahari" Ucap Zana.
"Iya-iya, bentar pakai hijab dulu" Ucap Ria, mengalah.
Sepupunya ini sama saja seperti papanya. Pikir Ria.
Ria menghampiri Zana, setelah selesai menggunakan hijab dan mengganti pakaiannya dengan yang lebih tertutup.
"Ini apa. Pakai hijab yang bener. Julurkan hijab mu hingga menutupi dada, gak ada tuh yang ngajari pakai hijab di sampirkan kebahu kayak gini. Pakai hijab bukan cuma buat nutupi rambut, tapi dada juga, kalau bisa hijabnya terjulur menutupi seluruh tubuh" Ucap Zana.
"Iya-iya. Udah ih, ayo berangkat. Diceramahin mulu perasaan!" Gerutu Ria, kesal.
***
Kini mereka mejelajahi salah satu mall di Jakarta. Tempat yang ingin Zana kunjungi hanya gramedia yang ada di mall saja. Zana menuruni hobi bundanya. Maniak novel ketika muda dulu, bahkan sampai sekarang bundanya masih suka membaca walau tak sesering dulu.
"Zan, aku lihat-lihat baju aja deh. Kamu gak papa kan kalau aku tinggal sendiri disini?" Tanya Ria. Ia merasa bosan menemani Zana di gramedia, dia lebih suka melihat baju daripada buku.
Zana mengangguk, toh dia bukan anak kecil yang akan hilang bila ditinggal. Dia udah 25 tahun loh, mana mungkin kesasar, kalaupun kesasar dia tahu bagaimana caranya pulang.
Setelah Ria pergi, Zana kembali mencari novel yang akan ia baca nanti di rumah. Ia membaca sinopsis beberapa novel dari sampul belakangnya. Hingga saat tangannya ingin menggapai salah satu novel, Zana segera menarik kembali saat tangan lain ingin meraih novel itu juga.
Zana mendongak, dan menatap terkejut orang di sebelahnya. Tak jauh berbeda dengan Zana, orang itu juga terkejut menatapnya. Namun tak lama senyum senang tercetak di bibir keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Cinta(END)/Tahap Revisi
Teen FictionZana menatap laki-laki itu.Ia ingin menceritakan kisah baginda nabi Muhammad yang sering ia dengar dari bundanya.Tapi ia harus masuk ke dalam masjid lagi untuk mengaji. "Nanti akan aku ceritakan jika Allah mengizinkannya.Nama ku Zana Azuhra Ariendra...