Boncap 1-Mama

1.2K 108 5
                                    

"Iya bunda, in syaa Allah nanti Zana mampir deh ke ponpes kita".

"Ya sudah bunda, Zana udah mau ketemu mas Albi ini".

"Iya bunda ku sayang. Assalamu'alikum".

Zana mematikan panggilan tersebut.Ia menghela napas panjang sebelum memasuki pintu cafe, tempat dimana ia akan menemui Albi.

Wanita cantik berusia 30 tahun itu melangkah masuk dan mengedarkan pandangannya. Matanya menatap sosok laki-laki dewasa berparas tampan yang sangat ia kenali. Dengan senyum tercetak manis dibibirnya, Zana melangkah pelan menghampiri Albi.

"Assalamu'alikum" Sapa Zana.

Albi mendongak dan tersenyum menatap Zana. "Wa'alaikumussalam. Lama tidak betemu Zana".

"Hehe, Zana sibuk terus mas. Jadi gimana?Mas jadi kan kerja sama dengan butik Zana?".

"Jadi dong. Ini mas udah siapkan kontrak kerja sama kita. Dengan hasil design kamu, mas yakin kalau anak remaja saat ini akan banyak yang mau menutup auratnya. Karya kamu memang luar biasa diminati anak remaja. Tetap cantik walau memakai gamis, tidak akan ada lagi yang bilang bahwa memakai gamis itu terlihat seperti ibu-ibu".

"Allahmdulillah mas. Aku senang kalau pakaian hasil design aku bisa bantu mereka mau menutup aurat. Justru perempuan akan terlihat anggun dengan menutup auratnya".

"Owwh iya, mbak Ailen mana?"Tanya Zana.

"Ailen gak bisa ikut, maklum udah hamil besar"Kekeh Albi.

Dua tahun yang lalu Albi akhirnya menikahi gadis cantik yang merupakan karyawan di perusahaannya.Setelah di tolak oleh Zana tiga tahun lalu,ia berusaha moveon.Dan akhirnya ia bisa jatuh hati pada Ailen di tahun sesudahnya.

"Wah, harus di temeni terus itu mas. Kandungannya udah berapa bulan mas?".

"Udah masuk 9 bulan sih. Kata dokter kemungkinan satu minggu lagi Ailen akan melahirkan".

"Owwh kalau gitu kita percepat saja pertemuan ini mas. Ailen pasti nungguin mas Albi di rumah sekarang"Ucap Zana.Ia melakukan penanda tanganan kontrak kerja sama mereka.

"Alhamdulillah selesai. Kalau gitu mas duluan ya Na. Assalamu'alikum".

"Wa'alaikumussalam mas".

Zana menatap kepergian Albi.Ia juga ikut pergi setelah menghabiskan minuman yang sudah Albi pesan sebelum ia datang.

Bruk.

"Mama".

Zana tersentak saat bocak laki-laki berusia 4 tahun memeluk kakinya.Bocah tampan dengan pipi cubby dan bola mata hitam besar itu mengerjab imut.

Zana berjongkok untuk menyesuaikan tingginya dengan bocah itu.

"Assalamu'alikum anak ganteng"Sapa Zana.

"Wa'alaikumussalam mama".

"Hehe. Tante bukan mama kamu sayang. Kamu salah orang, tabtr belum punya anak" Kekeh Zana gemas.

Anak itu menatap Zana intens,kemudian menggelengkan kepalanya. "Enggak, ini mama nya  Al"Keukeh anak itu.

"Al!".

Zana mendongak. Jantungnya berdegup kencang saat mendapati laki-laki  yang berdiri tak jauh dari nya.

"Papa cariin kamu malah hilang aja. Kan tadi papa bilang angkat telpon sebentar!".

"Maaf papa".

"Maaf diterima. Jangan diulangi lagi ya. Kalau mau pergi tunggu papa".

Laki-laki itu mendongak saat sadar ada perempuan di belakang Al.

Bait Cinta(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang