18| Cinta?(revisi)

777 98 11
                                    

Assalamu'alikum guys.

Aku sibuk UAS dan kerja, jadi revisi akan terkendala.

Happy Reading ya :)

****

Bara langsung mendorong tubuh Savana. Ia menatap kaget ke arah dimana Zana yang sedang syok.

"Zana?"

Savana hanya menatap datar ke arah Zana.

"Ma-maaf" Ucap Zana dengan suara bergetar.

Ia berusaha kuat menahan air matanya. Rasanya sesak melihat langsung suaminya bercumbu dengan wanita lain. Walau Zana tahu Bara mungkin tidak memiliki rasa seperti yang ia miliki.

"Ngapain lo kesini?! Mau goda pacar gue?!" Tanya Savana sini.

Zana menunduk dan berusaha menetralkan perasaannya.

"Aku gak ada niat buat goda Bara" Jawab Zana.

"Halah. Jangan lo pikir gue gak tahu. Lo sama Bara diam-diam nikah di belakang gue. Sahabat macam apa lo?! Munafik tahu gak lo!" Bentak Savana.

"Savana!" Tegur Bara.

"Kenapa?! Kamu mau belain dia?!"

"Kamu gak seharusnya ngomong gitu ke Zana. Dia sahabat kamu!"

"Sahabat apa yang nikahin pacar sahabatnya. Dan dia juga diam aja tanpa kasih tahu apapun!"

Zana hanya diam di tempat. Zana tak menyangka jika Savana sudah mengetahui tentang pernikahannya.

"Ini semua insiden, bukan di rencanakan!" Bentak Bara.

Ia tak suka Savana yang menyudutkan Zana. Bara bisa melihat bahwa Zana sedang berusaha menahan airmatanya. Ia tak mau sampai melihat Zana menangis.

"Walau itu insiden tak terduga. Harusnya kalian bilang bukan diam aja!"

"Maaf Savana" Ucap Zana.

Kini atensi Savana kembali pada Zana yang berdiri di ambang pintu. Zana masuk dan menutup pintu ruangan Bara, hingga hanya ada mereka bertiga disini.

"Aku takut buat bilang sama kamu. Kamu akan kecewa atau bahkan marah sama aku. Terbukti seperti sekarang" Lanjut Zana.

"Gue gak akan semarah ini kalau kalian berdua jujur!".

"Kalau aja Bara gak mabuk malam dimana resepsi Cahaya di adakan. Mungkin gue gak akan tahu kalau kalian udah nikah!"

Zana menatap terkejut kearah Bara, yang saat ini sudah memejamkan mata.

"Bara mabuk?" Tanya Zana.

Zana ingat sekali kalau saat itu Bara bilang dia ada di apartemen karena kerjaan yang menumpuk.

"Iya. Bara mabuk, dan untungnya gue datangi di ke apartemennya" Jawab Savana.

"Kamu bilang sibuk kerja mas?" Tanya Zana kecewa.

"Zana_"

"Bara emang sibuk kerja. Tapi kerjanya sama gue. Yakan beib?" Ucap Savana, memotong ucapan Bara.

"Malam itu Bara sama gue sibuk memadu kasih. Lo gak usah sok kecewa. Harusnya lo sadar diri kalau lo cuma istri sementara Bara. Bentar lagi kalian akan cerai!"

"Savana!" Sentak Bara.

"Apa? Biar aku kasih tahu semuanya sama dia. Biar dia bisa sadar diri dan juga posisinya. Biar dia bisa tahu dari sekarang kalau kalian akan cerai!"

Bait Cinta(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang