Assalamu'alikum guys. Part ini ada aku revisi ulang. Cerita ini akan aku perbaiki beberapa part-nya. Karakter orang-orangnya mungkin ada yang berbeda nanti. Jadi kalian bisa baca ulang oke.
Happy Reading:)
****
Kini Bara duduk berdua diruang tamu, bersama Sagara. Sea dan Dirga harus kembali pergi ke rumah sakit, untuk menjenguk umma Dirga yang sedang sakit. Zana sendiri harus pergi mengecek butik miliknya.
Mata Bara menelisik figura kecil yang tertempel di dinding ruang tamu.
Kakinya melangkah mendekati foto itu, dan jemari tangannya terulur menyentuh wajah gadis kecil yang tak asing menurutnya.
"Itu kak Zana waktu kecil" Ucap Sagara tiba-tiba.
Bara langsung menoleh ke Sagara yang duduk tenang di sofa, sambil memakan cemilan yang tersedia di toples putih.
Bara memejamkan matanya, mencoba keras untuk mengingat sosok dengan nama Zana. Dia pernah mendengar nama itu. Dan wajah gadis kecil di foto itu seperti tak asing untuk nya.
"_Nama ku Zana Azuhra Ariendra"
"Zana Azuhra Ariendra" Gumam Bara,saat mengingat percakapannya dengan gadis sebayanya 18 tahun lalu di depan masjid.
"Kok abang bisa tahu nama panjang kak Zana?" Tanya Sagara heran. Ia mendengar gumaman Bara barusan. Setahunya bunda mereka tadi mengenalkan nama kakak nya, hanya nama panggilan saja, tidak nama lengkapnya.
"Jadi kakak lo Zana Azuhra Ariendra?" Tanya Bara, memastikan kembali apa yang ia dengar.
Sagara mengangguk. Matanya menatap Bara dengan penuh intimidasi. Aneh bukan jika orang asing bisa mengetahui nama lengkap kakaknya. Jangan-jangan dia salah satu mantan kakaknya. Eh tapi kakak nya kan jomblo dari zigot. Pikirnya.
"Lo siapanya kak Zana? Dan darimana lo tahu nama lengkap kakak gue?!" Tanya Sagara curiga. Meski di depan keluarga dia akan bersikap manja dan tengil, dia bisa berubah beringas untuk melindungi keluarganya.
Bara menyadari bahwa Sagara mencurigainya. Ia kemudian terkekeh kecil.
"Gue pernah ketemu kakak lo, 18 tahun lalu. Di depan masjid. Dia yang kasih tahu nama lengkapnya sendiri" Jawab Bara santai.
Tatapan Sagara kembali tenang seperti semula.
"Gue pikir abang salah satu mantan kak Zana. Atau abang salah satu cowok yang terobsesi sama kak Zana, terus pura-pura di keroyok orang agar bisa masuk ke keluarga ini" Ucap Sagara, mengubah bicaranya menjadi lebih sopan.
"Gue bukan pecundang. Ya kali mau deketin anaknya sampai rela akting babak belur kayak gini" Ucap Bara, menunjuk lebam di wajahnya.
"Tapi gak nyangka ya, gadis kecil itu jadi gadis dewasa yang cantik. Ya memang sih dulu cantik, tapi ternyata besarnya tambah cantik" Ucap Bara, kembali menatap foto Zana.
"Wah, bahaya nih. Abang buaya pastikan?!" Tanya Sagara, yang membuat Bara tertawa.
"Lo gak lihat gue manusia?" Tanya Bara.
Sagara memutar bola matanya malas.
"Buaya yang gue maksud buaya yang suka merayu wanita sana sini. Meskipun kak Zana Cerewet, gue sayang ya sama dia. Jadi gue gak akan biarin dia di sakiti atau dimaini laki-laki" Ucap Sagara tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Cinta(END)/Tahap Revisi
Teen FictionZana menatap laki-laki itu.Ia ingin menceritakan kisah baginda nabi Muhammad yang sering ia dengar dari bundanya.Tapi ia harus masuk ke dalam masjid lagi untuk mengaji. "Nanti akan aku ceritakan jika Allah mengizinkannya.Nama ku Zana Azuhra Ariendra...