26|Mengalah(revisi)

858 79 12
                                    

Assalamu'alikum guys.Tandai typo kalau ada.

Happy Reading:)

****

Setelah semalam.Zana memutuskan untuk pisah kamar dengan Bara.Ia sebenarnya ingin keluar dari apartemen itu,namun Bara mengahalanginya.

Bagi Bara ia lebih baik pisah kamar tapi masih bisa melihat Zana di sisinya,daripada membiarkan Zana jauh dari jangkauannya.

Mata Zana sembab akibat menangis semalaman.Tidak adalagi pelukan hangat yang selama aatu bulan ia menemani tidurnya.Begitupun Bara yang tak bisa tidur.Tidak akan adalagi senyum manis yang selalu tercipta untuknya.

Ting.

Bisa temui gue di cafe Starlight?Untuk membahas tentang Bara! .

Oke.Jam 9 pagi.

Zana tahu itu pasti Savana.Semalam ia sudah meminta kembali handphonenya dari Bara.Dan pagi inj dia justru mendapat pesan dari nomor tak di kenal.

Zana menoleh ke jam dinding di kamar yang ia tempati.Masih jam 8 pagi.Berhubung ia sednag tidak bisa sholat,jadilah Zana enggan bangkit dari tempat tidur.Ia bahkan enggan makan.Tadi Bara juga sempat mengetuk pintunya,namun Zana enggan membuka.Ntah apa yang sekarang sedang Bara lakukan.Zana tidak lagi mendengar suara Bara.

Zana segera mandi dan bersiap-siap untuk menemui Savana di cafe Starlight.Zana hanya memakai makeup tipis untuk menutupi wajah kusamnya akibat tidak tidur semalaman.Ia juga memakai concealer untuk menutupi kantung matanya.

Zana membuka pintu kamarnya.Dan ia tak mendapati keberadaan Bara.Mungkin laki-laki itu sedang keluar rumah.Pikir Zana.

Dengan mengendarai taksi online yang sempat ia pesan tadi,ia akhirnya sampai di cafe yang menjadi tempat pertemuannya dengan Savana.Sebenarnya masih ada sekitar sepuluh menit lagi,namun Zana lebih baik menunggu sambil mengisi perutnya yang belum sempat ia isi tadi.

Sret.

Suara decitan kursi di depannya membuat Zana melihat orang yang baru saja datang.Perempuan berwajah tirus namun tetap terlihat cantik itu memandangnya datar.Zana yang belum selesai mengisi perutnya mendadak jadi kenyang.

"Savana"Gumamnya pelan.

"Gimana kabar lo?!"Tanya Savana ketus.

"Alhamduliah"Jawab Zana singkat.Harusnya Savana tahu bagaimana kabarnya saat ini kan.Pasti tidak sedang baik-baik saja.

"Kamu makin kurusan.Tapi tetap cantik"Ucap Zana jujur.

"Tentu,ini karena gue lagi hamil.Setiap pagi gue harus muntah-muntah dan gak bisa makan sembarangan.Kadang gue ingin ngeluh tapi mau nngeluh sama siapa,suami aja gak punya.Padahal ini anak pacar gue,tapi sayang pacar gue udah di rebut sama orang"Sindir Savana.

Zana hanya terdiam.Ia tahu Savana marah padanya karena telah menikah dengan Bara diam-diam.Tapi kalau Zana mau,ia juga ingin marah pada Savana yang masih tetap mendekati Bara meski tahu bahwa Bara sudah menikah dengannya.

"Oke langsung ke tujuan gue ajak lo keyemu disini!"Ucap Savana.Ia memajukan sedikit badannya agar condong ke arah Zana.

Tatapan Savana berubah sendu,tak lagi ada tatapan sinis untuk Zana.

Bait Cinta(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang