Assalamu'alikum guys.Yuhuy,4 part lagi dong mau end.
Tandai Typo kalau ada.
Happy Reading:)
****
Hal pertama yang Zana lihat saat mengidupkan televisi justru berita tentang model sekaligus artis yang sedang naik daun.Itu Savana,yang dikatakan hamil dengan pacarnya diluar pernikahan.
Tes.
Air mata tidak bisa ditahan oleh Zana saat melihat dan mendengar berita tentang pernikahannya dan Savana.Berita itu terlalu memojokkannya,pantas semua orang akan membencinya.
Tenggorokannya tercekat tak bisa berbicara apapun.Dadanya bergemuru hebat dan terasa sesak.Zana menangis tanpa suara.
"Kenapa Bara menyembunyikan hal ini?"Pikir Zana.
Jika benar Savana hamil anak Bara,artinya Zana harus siap kehilangan Bara.Zana tidak mungkin bisa egois lagi akan Bara.Meski ia tidak bisa membayangkan akan hidup tanpa Bara.Baru merencanakan melapaskan laki-laki yang sudah lama ia cintai dan kini berstatus suaminya saja,Zana merasa sesak.Tapi ada seorang anak yang membutuhkan sosok ayah.Poligami?,mungkin mudah bagi sebagian orang memberi solusi itu,tapi zana tidka mau berbagi suami.Dia tahu bahwa dalam Islam poligami dirbolehkan.Tapi Zana sadar dirinya tidak sehebat istri baginda nabi Muhammad SAW.Zana tak ingin di madu.Istri mana yang rela membagi suami dan cinta suaminya?,tidak ada!Meski binirnya mengatakan boleh,meski sudha mencoba ikhlas,tapi rasa cemburu terkadang mengusik ketenangan hati.
"Ya Allah.Apa ini hukuman untuk hamba yang telah menyakiti hati wanita lain?Rasanya sesak Hiks...Hiks".
Beberapa kali Zana memukuk dadanya sendiri.Bayangkan bagaimana perasaannya saat tahu mantan kekasih suaminya tengah mengandung anak dari suaminya.Mungkinkah ini juga yang dirasakan Savana saat tahu Bara menikah dengan sahabatnya sendiri?Tapi saat itu terjadi bukan atas kehendak mereka.Itu bukan sengaja mereka rencanakan.Pikiran Zana berkecamuk memikirkan semuanya.
Ceklek.
Suara pintu apartemen itu membuat Zana mengangkat kepalanya.Menatap laki-laki yang mematung menatap dirinya dan televisi bergantian.
Zana tersenyum miris dengan airmata yang terus mengalir tanpa bisa terhenti.
"Kenapa gak bilang?"Tanya Zana lirih.Suaranya pelan menyayat hati,namun masih dapat Bara dengar.
"Aku seperti orang bodoh yang mengikuti perkataan kamu mas.Ada hal sebesar ini dan aku baru tahu!".
Bara maju beberapa langkah untuk mendekati Zana."Maaf".
Zana terkekeh kecil.Menertawakan dirinya sendiri yang kini mendapat julukan pelakor Tidak tahu diri karena sudah merebut pacar sahabatnya sendiri.Dia wanita yang dianggap paling berdosa.Menggunakan hijab untuk menutupi kebusukannya.Itu yang ia dengar.Itu hujatan orang-orang diluar sana untuk menghujatnya.
"Kalau bukan karena aku ke supermarket,mungkin sampai sekarnag aku gak akan tahu bahwa banyak perempuan diluaran sana membenci ku"Gumam Zana lirih.
Bahkan rasa sakit dari perutnya yang tadi sempat merasa keram tak sebanding dengan sakit yang hatinya rasakan saat ini.
"Maaf".
Hanya satu kata itu yang dari tadi bisa Bara ucapkan.
"Apa itu anak dari hubungan kalian saat malam resepsi Cahaya?".Harusnya Znaa tak perlu bertanya,ia yakin pasti jawabannya iya.Dan benar saja,Bara mengangguk.Zana rasanya ingin marah tapi ia tidak bisa.Siapa diantara mereka bertiga sekarnag yang harus di salahkan?.Savana?.Perempuan itu yang lebih dulu menjadi kekasih Bara.Bahkan perempuan itu tidak akan tahu pernikahan mereka kalau bukan karena Bara meracau nama Zana malam itu.Bara?Laki-laki itu mencintai Zana,ia hanya belum menyadari perasaannya saat itu.Pernikahan mereka bukan atas kehendaknya juga,dan saat mereka menikah barulah Bara menyadari bahwa ia mencintai Zana.Bara sendiri taj sadar kalau ia melakukan hubungan terlarang dengan Savana saat mabuk hingga menciptakan benih yang tumbuh dalam rahim Savana.Lalu Zana?Perempuan itu mencintai Bara sejak kecil.Laki-laki yang berwajah sendu akibat kehilangan orang tuanya.Lalu saat dewasa takdir membawa mereka hingga kepernikahan.Cintanya ternyata terbalas walau itu diatas rasa sakit wanita lain yang dikenal sebagai sahabatnya.
Tidak ada yang salah jika dilihat dari sudut pandang mereka masing-masing. Namun juga tidak ada yang benar.
Bara ingin merengkuh tubuh Zana yang bergetar akibat menangis.Namun perempuan itu menjauh tak ingin Bara sentuh.
"Tanggung jawablah atas anak itu mas,nikahi ibunya agar anak itu mendapatkan seorang ayah"Pinta Zana.Rasanya berat mengatakan itu,namun Zana tidak lagi bisa egois.Ada anak yang bahkan belum melihat dunia,dia membutuhkan sosok Bara sebagai ayahnya.
Bara menggeleng kepalanya."Mas gak mau.Kalau mas nikahin Savana artinya mas akan kehilangan kamu.Mas gak bisa!"Tolak Bara.Hal yang sama yang ia katakan kepada semua orang yang menyuruhnya menikahi Savana.
"Tapi kamu sekarang sudah kehilangan aku.Savana tengah mengandung darah daging mu.Aku sudah pernah mengatakan bahwa tidak ingin dipoligami.Saat ini kamu benar-benar sudah kehilangan aku mas".Zana pernah mengatakan itu,saat ia dan Bara hanya berdua saja.Saat dimana hubunhan mereka sudah membaik.Saat dimana Bara baru memutuskan Savana.Bagi Znaa lebih baik ia kehilangan suami dari pada harus dipoligami.Zana tidak bisa dan tidak akan sanggup.
"Aku gak papa"Lanjut Zana getir.
Bahkan perpisahan ini terjadi lebih cepat dari rencana yang pernah Bara katakan dulu.Tidak perlu menunggu 6 bulan pernikahan.Nyatanya di dua bulan pernikahan mereka saja,mereka akan berpisah.Rasanya baru kemarin mereka bahagia sudah berbaikan.Bulan madu dan saling memadu kasih.
"Gak Zana.Aku gak akan lepas kamu,aku gak mau kehilangan kamu!"Tolak Bara.
"Jangan egois mas!.Anak itu butuh kamu menjadi ayahnya.Dan aku tidak akan bisa tetap bertahan bersama kamu dengan berbagi suami.Tidak akan ada keadilan yang terjadi dalam poligami ini,meski kamu sudah berusaha bersikap adil.Akan selalu ada kecemburuan dari kami berdua.Dan itu akan semakin memperburuk hubungan kami!".
"Memang seharusnya Savana yang memiliki kamu.Aku hanya pengrusak hubungan kalian.Aku perempuan jahat yang merusak kebahagiaan sahabatku sendiri"Lanjut Zana terisak pedih.
Bara tak kuasa mendengar isakan Zana.Kenapa baru sebentar mereka bahagia harus kembali berpisah.Bara juga ingin bahagia hidup bersama Zana.Ia juga memimpikan keluarga cemara yang akan ia bangun bersama Zana,cinta pertama nya dimasa kecil.Bodohnya Bara yang terlambat menyadari perasaannya.Bara menyesal pernah menjadi laki-laki berengsek yang suka memainkan wanita.Jika ia bisa mengilang waktu,maka Bara akan setia menunggu Zana dalam kesendiriannya.Tidak akan ada wanita lain ataupun Savana selain Zana.
Zana mengatur napasnya.Ia menampilkan senyum paksa sebelum kata-kata yang paling Bara takutkan akhirnya ia dengar dari mulut Zana.
"Ayo bercerai.Seperri rencana awal kita meski waktu nya kita majukan!".
Runtuh sudah.Bara melemas,tubunya jatuh berlutut di hadapan Zana.Kata cerai berdengung di telinganya.Ia tak siap mendengar kalimat itu.Satu kata yang membuat hatinya terhujam ribuan pedang tajam.Sakit sekali.
To Be Countinued
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Cinta(END)/Tahap Revisi
Teen FictionZana menatap laki-laki itu.Ia ingin menceritakan kisah baginda nabi Muhammad yang sering ia dengar dari bundanya.Tapi ia harus masuk ke dalam masjid lagi untuk mengaji. "Nanti akan aku ceritakan jika Allah mengizinkannya.Nama ku Zana Azuhra Ariendra...