15| Lepas Kendali(revisi)

880 90 2
                                    

Assalamu'alikum guys.

Terimakasih atas dukungan kalian❤

Cerita Bait Cinta ini akan aku tamatkan sampai part 29. Karena itu aku revisi dan ubah cerita ini dari versi awal. Cerita revisi ini berbeda dengan versi awal walau ada beberapa part yang masih sama. Kalau versi awal bakal banyak makan part dan aku gak mau. Makanya aku ubah aja. Bentar lagi cerita ini bakal memasuki konflik ya:)

Semoga kalian suka yang versi revisi.

Tandai Typo:)

Happy Reading:)

Zana baru pulang ke rumah Bara begitu acara resepsi pernikahan Cahaya selesai. Ia melihat jam dinding yang tertempel di dinding ruang tamu. Jam itu menunjukkan pukul 22.30 WIB.

"Non Zana baru pulang? Sudah makan belum non, jika belum biar bibi siap kan"

Zana menatap wanita paruh baya di depannya dengan pandangan lembut. Wanita berusia hampir empat puluh tahun yang kerap di sapa Bi Inun itu sudah lama bekerja menjadi asisten rumah tangga Bara.

"Sudah bi. Gak perlu disiapkan. Owh iya bi, Mas Bara udah pulang?" Tanya Zana.

"Den Bara belum pulang non, sejak pergi sama non tadi pagi" Jawab bi Inun.

Zana mengerutkan keningnya. Ia sedang berfikir kemana Bara hingga jam segini belum pulang. Tidak mungkin kan jika Bara bekerja hingga larut malam di kantor.

"Ya sudah. Zana mau nungguin mas Bara pulang di sini ya bi. Bibi tidur saja, ini sudah malam" Ucap Zana lembut.

"Baik non. Bibi tinggal dulu non, mari"

Zana hanya mengangguk dan tersenyum kepada bi Inun.

Jujur saja tubuhnya lelah seharian di resepsi pernikahan Cahaya. Ia menjatuhkan tubuhnya berbaring di sofa empuk yang ada di ruang tamu. Matanya terpejam berharap penatnya bisa hilang.

Namun tampak nya lelah itu malah membuat Zana tertidur di sofa. Napasnya menjadi teratur.

***
"Bara kita harus pulang ini sudah malam!" Ajak Fajar.

Bara yang sudah mabuk hanya menggumamkan kata-kata yang tak jelas.

"Aduh lo kenapa pakai mabuk segala sih!" Keluh Fajar.

Laki-laki itu segera membopong tubuh Bara dengan susah payah. Bukan hal mudah membawa tubuh jangkung laki-laki itu.

"Huh. Gue harus bawa lo kemana ini? Apartemen lo atau rumah lo?" Tanya Fajar, namun tetap tak akan ada jawaban dari Bara yang sudah mabuk.

"Kalau gue bawa lo pulang ke rumah, kasihan istri lo harus urusin orang mabuk. Gue bawa ke apartemen lo aja deh" Putus Fajar.

Mobil hitam itu Fajar kendarai membelah jalanan ibu kota. Hingga mobil itu berhenti di depan gedung apartemen mewah yang menjulang tinggi.

"Nyusahin lo!" Dumel Fajar, kembali menggotong tubuh Bara.

"Loh pak Fajar. Pak Bara nya mabuk ya pak?"

Bait Cinta(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang