Assalamu'alikum guys.
Tandai typo please:)
Happy Raeding:)
****
Pagi ini Zana terbangun dengan dada bidang Bara sebagai hal pertama yang ia lihat. Sagara yang memutuskan untuk menginap di rumah mereka. Membuat Zana dan Bara harus satu kamar. Padahal sebelumnya mereka di batasi bantak guling. Tapi ntah bagaimana bisa kini Bara memeluknya seperti guling.
Zana mendongak dan menatap wajah tenang Bara. Andai Bara hanya miliknya. Andai Bara bukan kekasih Savana. Wajah bocah laki-laki dulu kini berubah menjadi laki-laki dewasa yang tampan. Bulu mata lentik, hidung mancung, bibir merah.
Bolehkah Zana menjadi orang yang egois? Menyakiti sahabatnya sendiri. Ntah mengapa meski malu mengakui, Zana bersyukur atas kesalah pahaman yang terjadi hingga mereka menikah saat ini. Jahat? Mungkin orang akan mengatakan itu tentangnya, tapi bukankah apa yang terjadi sudah Allah tuliskan untuknya.
"Selamat pagi"
Suara serak baru bangun tidur itu, membuat jantung Zana memacu cepat. Ia tak sadar kapan Bara membuka matanya. Laki-laki itu kini sudah menatapnya juga.
"Sebentar lagi adzan, aku mau sholat" Ucap Zana, mengalihkan tatapannya.
Bara melepaskan pelukannya dari Zana. Membiarkan Zana untuk melaksanakan kewajibannya.
"Mas gak sholat?"
Sebenarnya Bara masih mengantuk dan ingin tidur kembali. Namun dilihatnya Zana yang sudah selesai wudhu dan menatapnya menuntut.
"Sholat" Jawab Bara, bangkit dari tempat tidurnya.
"Aku sholat di masjid saja ya. Kamu gak papa sholat sendiri kan?" Tanya Bara.
Bukannya apa. Ia hanya lupa ayat-ayat pendek. Ia sudah lama tidak sholat. Akan malu jadinya jika dia gagal mengimami Zana.
"Gak papa. Mas berangkat sama Sagara saja, aku yakin dia udah bangun" Ucap Zana, yang sudah standby dengan mukenanya. Zana menundukkan pandangannya karena Bara yang masih menggunakan handuk dengan telanjang dada. Laki-laki itu ternyata mandi pagi.
Bara segera mengganti pakaiannya.
"Aku pergi ke masjid dulu" Ucap Bara.
"Hati-hati mas"
***
Zana melipat mukena yang selesai ia gunakan. Matanya teralih ke ponsel yang ada di nakas. Bukan miliknya, itu adalah punya Bara.
Zana melihat siapa yang menelpon Bara. Tertera nama Sayang di layar ponsel itu. Zana yakin itu Savana.
Ting.
Sayang❤
Kamu kemana? Aku ke kantor kamu tapi kamu gak ada?
Beib? Kemana sih, kok gak bisa di hubungi?
Bara? Kamu dimana?
Masih banyak pesan serupa yang menanyakan keberadaan Bara. Zana bisa menyimpulkan jika Bara belum berkomunikasi dengan Savana.
Ceklek.
Zana segera mengalihkan pandangannya ke arah pintu. Disana Bara berdiri sambil mengulas senyum tipis.
"Ada telpon?" Tanya Bara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Cinta(END)/Tahap Revisi
Teen FictionZana menatap laki-laki itu.Ia ingin menceritakan kisah baginda nabi Muhammad yang sering ia dengar dari bundanya.Tapi ia harus masuk ke dalam masjid lagi untuk mengaji. "Nanti akan aku ceritakan jika Allah mengizinkannya.Nama ku Zana Azuhra Ariendra...