12| Pasar Malam (revisi)

757 110 20
                                    

Assalamu'alikum guys.

Part ini aku revisi dikit, aku ubah sedikit, sebagiam isinya masih sama dengan sebelum revisi.

Happy Reading:)

****

Sehabis melaksanakan sholat magrib, kini mereka berisiap-siap untuk pergi jalan-jalan. Mereka hanya pergi bertiga dengan Bara sebagai supir nya. Bara melajukan mobilnya menuju ke pasar malam yang dikatakan Fajar.

Sebenarnya Fajar sudah menawarkan diri untuk menyupiri mereka. Dia takut Bara akan nyasar nantinya. Tapi Bara menolak, ia akan menghabiskan waktu bersama Zana dan adik nya.

Mobil mereka akhirnya sampai di pasar malam yang Fajar beritahu. Walau perlu waktu lama, karena Bara sempat nyasar melihat google maps.

Mereka turun dan membeli karcis untuk masuk. Suasana pasar malam itu sangat ramai. Mereka menjelajahi pasar malam itu, kini waktu nya menghabiskan waktu dengan bersenang-senang. Ternyata usulan oma nya tak buruk, menyuruhnya ke pasar malam. Sudah lama ia tak pernah datang ke tempat seperti ini.

"Mau naik itu?" Tanya Bara, menunjuk bianglala.

Zana menatap takut bianglala. Dia punya kesan yang buruk dulu. Masih ingat sangat jelas, ketika Zana masih berumur 8 tahun. Ia dan ayahnya pergi ke pasar malam berdua, karena bundanya baru saja melahirkan Sagara.

"Yah Zana mau naik itu"  Ucap Zana kecil.

"Yaudah ayo!"

Baru saja membeli karcis, terjadi insiden tak mengenakkan. Seorang anak kecil terjatuh dari bianglala itu, dan tepat di depan Zana.

Zana tentu berteriak histeris, bagaimana bisa tidak histeris jika anak seusianya terjatuh dari bianglala. Sejak itu ia tak berani naik bianglala.

"Kak Zana takut naik bianglala bang" Ucap Sagara.

"Kenapa?" Tanya Bara, penasaran.

"Punya trauma masa kecil" Jawab Sagara.

"Yaudah kita coba permainan lain aja!" Ajak Bara.

Mereka mendatangi permainan lempar kaleng.

"Kalau bisa jatuh semua kalengnya dapat hadiah apa bang?" Tanya Sagara, kepada penjaga permainan.

"Bebas, hadiah ada di situ" Ucap abang penjaga menunjukkan hadiah yang tergantung rapi.

"Gue duluan coba" Ucap Bara.

Bara mencoba membidik, agar bisa menjatuhkan semua kalengnya.

Prang.

"Yah, payah lo bang. Gantian gue" Ucap Sagara, saat Bara tak bisa menjatuhkan semua kaleng.

Sagara mengambil posisi untuk melempar kaleng yang bersusun itu. Ia menghitung sampai tiga sebelum melempar.

Prang.

"Yeah. Emang kemampuan gue gak ada duanya" Ucap Sagara senang.

"Cemen" Ejek Sagara.

Bara menatap kesal Sagara yang mengejeknya.

Satu boneka berukuran sedang, kini sudah berada di tangan Zana berkat pemberian Sagara.

Kini mereka beralih bermain panahan.

"Kali ini gue pasti menang. Gue bisa bidik titik hitam" Ucap Bara percaya diri.

"Heleh, buktiin" Ucap Sagara remeh.

Bait Cinta(END)/Tahap RevisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang