Lagu yang sedikit cocok sama part ini.Coba putar sambil baca biar feel nya dapat,hehe
Happy Reading:)
****
Adzan subuh berkumandang.Laki-laki yang itu kontan membuka matanya.Rasa kantuknya langsung hilang saat mendengar suaar adzan.
Bara,laki-laki itu langsung bangun dari tempat tidur dan menuju kamar Zana.Tidak ada Zana disana.Hanya kamar rapi seakan tidak pernah ditempati.Kalau saja tidak ada wangi Zana disana mungkin Bara tidak akan tahu bahwa Zana tidur di sana tadi malam.
Tes.
"Dia pergi"Lirih Bara.
Kakinya melangkah memasuki kamar Zana.Ia buka lemarinya,dan kosong.Tak ada pakaian Zana di sana.Bara masih berharap kemarin mimpi,tapi ternyata itu nyata.Zana nya akan pergi sebentar lagi.
Bara menatap secarik kertas yang ada di bawa lampu tidur kamar itu.
Untuk Suami ku Sayang
Assalamu'alikum mas.Aku tahu kalau kamu akan mendatangi kamar ku setelah bangun,hehe.Ku harap kamu menemukan surat ini mas.
Aku mencintai mu.Sungguh!.Sejak lama perasaan itu hadir dalam hati ku.Menjadi istri mu adalah hal membahagiakan bagi ku,walau harus ada perpisahan menyakitkan diantara kita.
Maaf tidak menunggu mu bangun.Karena jika tidak seperti itu,aku yakin tidak akan bisa pergi ke bandara.
Aku berharap kamu akan datang mengantarkan ku ke bandara mas.Aku juga berharap kamu mengatakan talak padaku.Agar aku bisa lebih bebas diluar sana.Agar aku lebih tenang menata hati.
Sholatlah dahulu mas.Lalu susul aku ke bandara.Aku menunggu mu.Ku harap kamu akan datang mengantar aku pergi.Jam 5.30 WIB,waktu ku akan pergi.
Dari,orang yang mencitai mu❤
Sejenak Bara merasa linglung.Ia merasa kosong saat selesai membaca surat itu.Tetesan airmatanya membasahi kertas itu.Ia juga melihat tetesan lain yang sudah mengering.Ia yakin Zana menangis juga saat menulis surat ini.
"Zana"Lirih Bara,menangis pilu.Ia terduduk di lantai kamar sambil memegang kertas itu.
***
Di bandara.Zana duduk dengan risau bersama ayah,bunda dan Sagara.Ia berkali-kali berdoa agar Bara datang menghampirinya ke Bandara.Sebentar lagi waktu keberangkatannya,namun Bara belum juga terlihat.Suara pemberitahuan membuat Zana menatap sendu ke arah pintu masuk.Bara tidak datang.
"Ayo sayang!"Ajak Sea lembut.
Mereka berjalan meninggalkan kursi mereka.Zana sekali lagi menoleh ke belakang,namun tidak ada Bara yang ia harapkan.
"Ayo!"Ajak Sea kembali,saat Zana kembali berhenti.
"Iya bunda".
Zana kembali melangkah tanpa menoleh lagi.
"Zana!".
Teriakan itu membuat langkah Zana dan keluarganya terhenti.Zana berbalik dan menatap Bara yang berlari kencang ke arahnya.Laki-laki itu membungkuk sambil mengatur napasnya.
"Mas datang"Ucap Zana sendu.
Bara menegakkan badannya dan berhadapan langsung dengan Zana.Kedua mata mereka saling bertatapan.Menunjukkan rasa sakit yang sama.
"Biar kan mereka selesaikan masalahnya Gara!"Tegur Dirga,saat Sagara ingin maju memisahkan mereka.
"Aku datang sesuai keiinginan mu sayang.Maaf terlambat karena aku harus sholat terlebih dahulu tadi"Ucap Bara,tersenyum manis.Zana bisa melihat bahwa Bara bahkan tidak mengganti bajunya kemarin malam.Kaos putih polos dengan celana lewat lutut sedikit.Rambutnya juga terlihat lembab.
"Boleh aku memeluk mu untuk yang terakhir kali?"Tanya Bara.
Zana langsung memeluk tubuh tegap itu erat Ia menangis terisak di dada Bara.Sama seperti Bara yang juga menangis dalam diam sambil memeluk Zana.Ia akan merindukan tubuh dengan wangi vanila yang menenangkan ini.Bara mengecup puncak kepala Zana berulang kali.
"Zana,ayo kita harus masuk pesawat!"Ajak Sea.
Zana dan Bara mengurai pelukan mereka.Bara menangkup wajah Zana.Memperhatikan wajah yang akan ia rindukan.Merekam detail wajah itu dalam memori ingatannya.
Cup.
Cup.
Cup.
Ciuman bertubi-tubi Bara berikan untuk wajah Zana.
"Percayalah aku mencintai mu sayang.Mungkin akan selalu mencintai mu"Ucap Bara.Zana hanya diam dan terisak.
"Hiduplah dengan baik setelah ini.Aku akan menikahi Savana dan menjadi ayah yang baik seperti ke inginan mu".
"Ku harap setelah ini,pertemuan kita terjadi dengan keadaan yang lebih baik"Ucap Bara mengusap lembut kepala Zana.
Bara mundur dua langkah ke belakang.Menatap sendu Zana dengan senyum manis dibibirnya.Bara menghela napas panjang sebelum mengatakan.
"Zana Azuhra Ariendra.Mulai hari ini,aku talak kamu!".
Luruh semua air mata Zana.Bibirnya mengulas senyum manis namun airmata tak bisa membohongi bahwa hatinya sednag tidak baik-baik saja.
"Terimakasih mas"Ucap Zana lirih.Zana berbalik meninggalkan Bara.Sekarang ia bebas.Ia bisa menata hatinya dengan tenang.
"Hiduplah bahagia Zana!".Bara terus melambai tangannya dengan senyum manis mengatarkan kepergian Zana.
Zana menoleh ke belakang.Untuk terakhir kali diirnya melihat Bara.Mungkin kedepannya ia tidak akan bisa melihat Bara lagi.
Setelah Zana benar-benar tak terlihat,barulah senyum manis Bara lenyap.Tangis yang ia tahan sejak tadi pecah juga.Bara memukul dadanya sendiri.Berharap rasa sesak itu bisa hilang.
"Aku mencintai mu.Hiduplah bahagia selalu".
Ini akhir kisah mereka.Mereka berharap akan ada pertemuan selanjutnya yang membuat kisah itu tumbuh kembali.Membuat bait-bait tentang kisah cinta mereka.Mereka hanya dua anak manusia yang terikat janji,dan dipersatukan oleh takdir.Dan kini perpisahan mereka juga karena takdir yang sudah tertulis. Mungkin memang seharusnya mereka memperbaiki diri dahulu,sebelum pertemuan mereka nantinya.Jika Allah berkehendak.
END
KAMU SEDANG MEMBACA
Bait Cinta(END)/Tahap Revisi
Teen FictionZana menatap laki-laki itu.Ia ingin menceritakan kisah baginda nabi Muhammad yang sering ia dengar dari bundanya.Tapi ia harus masuk ke dalam masjid lagi untuk mengaji. "Nanti akan aku ceritakan jika Allah mengizinkannya.Nama ku Zana Azuhra Ariendra...