Aku melihat Amuro lagi, sepertinya ia sudah tak mempedulikannya.Aku pun membiarkannya dan menyelesaikan makan ku secepatnya.
Setelah makan dan membayarnya aku keluar dari cafe, tiba tiba perasaan seperti ada yang memperhatikan tadi hilang.
" Apa hanya orang iseng ya? " Pikir ku, lalu aku memutuskan untuk lanjut berjalan jalan.
Aku sampai di taman beika, aku memutuskan untuk duduk duduk di sana sambil mengecek apa saja yang ada di hp yang Takagi berikan, dan tentu saja isinya kosong, hanya terdapat kontak Takagi dan Sato di dalamnya.
" Tunggu,, mengapa ada kontak sato-san juga? "
Aku menyimpan kembali handphone ku ke saku serta uangnya. Saat ingin pergi aku melihat seorang anak kecil yang seperti di tarik oleh seseorang.
Karena aku merasa anak itu dalam masalah aku mengikuti nya.
Aku sampai di sebuah gang kosong, terlihat anak itu seperti di paksa masuk oleh orang orang itu.
" TUNGGU!!" seru ku.
Seorang laki laki yang tadi menarik anak kecil itu mendengarku lalu menghampiri ku untuk membungkam ku.
Tentu saja, karena aku hanyalah anak kecil, aku akan di remehkan, dan jika dengan tubuh ini, melapor ke pos polisi terdekat akan percuma. Kalian mengerti kan? " Anak anak tidak akan di dengar oleh orang tua " Atau semacamnya.
" Mau kalian bawa kemana anak itu? " Tanya ku sambil mempersiapkan kuda kuda untuk melawan.
" Ada anak kecil lagi di sini, apa sekalian ku bawa saja ya? 2 lebih baik daripada satu kan? " Ucapnya sambil melebarkan tangan untuk menangkap ku.
Saat ia mendekat aku baru sadar dengan tubuhku yang mungil ini tak akan bisa menang melawanya.
Aku mundur perlahan sambil bersiap mengambil pistolku.
Tetapi saat aku sudah memegang pistol di saku ku seseorang datang berlari dan menghadang laki laki itu.
" Apa yang ingin kau lakukan? " Tanya gadis itu.
Gadis itu tinggi dan rambut coklat nya panjang. Kakinya sudah mempersiapkan kuda kudanya, berdiri di depan ku untuk melindungi ku.
" Kakak siapa? " Tanya ku.
" Tenang saja, aku akan melindungimu. " Ucapnya.
Laki laki itu mengepalkan tinjunya dan mulai menyerang, tetapi gadis itu langsung menangkis tinju laki laki itu lalu menendang kepala laki laki itu.
Laki laki itu tak sadarkan diri, lalu kedua temanya yang berada di dalam mobil segera keluar untuk menolong rekanya serta melawan gadis itu.
Tak lama, semua laki laki yang ku rasa adalah penculik anak anak itu pun tak sadarkan diri, aku mengecek dengan ranting dan mereka benar benar habis.
Saat gadis itu menghampiriku ia merunduk dan bertanya padaku.
" Dik, siapa namamu? "
Aku melihat wajahnya, ternyata gadis yang sudah menghabisi semua laki laki itu adalah Ran Mouri, ya, sekarang aku tak heran mengapa mereka semua bisa habis melawannya.
" Kakak,, terimakasih sudah menyelamatkan kami " Aku tersenyum ceria ke arahnya, agar dia percaya bahwa rasa takut yang seharusnya ada pada anak kecil biasa itu hilang.
" Sama sama, tapi, "kami "? " Tanya nya.
" Sebenarnya aku ingin menolong anak kecil yang di bawa oleh orang orang jahat tadi ke mobil itu " Aku menunjuk ke arah mobil yang mereka gunakan.
" Oh,, begitu ya, tunggu di sini aku akan mengeluarkan anak itu dulu " Ucapnya.
" Baik, kak! " Jawabku.
Tak lama sekitar 3 langkah kaki mendekat, aku segera menengok ke arah belakang.
" Ran? Ada apa? " Tanya salah satu dari mereka yang ternyata adalah teman satu ekskul Ran.
" Ini, mereka hampir di culik, bisa tolong telepon polisi? "
" Ah, baiklah.. " Ia segera menelpon polisi.
Tak lama, sirine mobil polisi terdengar dan dua orang teman ran yang mengantar polisi ke tempat kami.
Terlihat para polisi itu bersama inspektur megure dan detektif takagi.
" Rika?! " Takagi yang melihatku segera berlari ke arahku.
" Apa yang terjadi? " Tanya nya.
" Sebenarnya.. " Sebelum aku menjelaskan, Ran menjelaskan apa yang terjadi.
" Kenapa kau tidak menghubungi ku dan malah melakukan hal berbahaya sendiri?! " Tanya takagi dengan ekspresi khawatir.
" Tenang lah Takagi-niisan, aku tidak apa apa kok, sebenarnya aku melihat anak itu di tarik oleh salah satu orang jahat ini, jadi aku mengikutinya " Ucapku.
Aku melihat ekspresi Takagi seperti ingin marah tapi juga lega " Syukurlah kau baik baik saja " Ucap takagi.
" Kau benar benar seperti conan " Guman nya.
" Takagi-san mengenal anak ini? " Tanya Ran.
" Ah iya, sebenarnya.. " Takagi menjelaskan tentang ku.
" Eh? Benarkah? " Ran terkejut dan melihat ku.
Ia merunduk " Apa kau sudah mengenal anak laki laki yang menggunakan kacamata, dan teman temanya? " Tanya nya.
Pertanyaan ciri ciri nya kurang spesifik tapi aku akan menjawab saja, aku tahu yang ia maksud adalah conan dan teman temanya.
" Apa yang kakak maksud adalah conan-kun? Aku kenal! Dia anak yang manis " Ucap ku.
" Eh? Begitu ya? Kapan kapan main ke rumah ku ya kalau ingin bertemu conan " Ucapnya sambil tersenyum ramah.
" Boleh kah kak? " Tanya ku dengan ekspresi berbinar.
" Tentu, kau tahu kantor detektif mouri? Di situ lah tempatnya "
" Aku tahu kok! Takagi-niisan apa akan mengantarku? " Tanya ku sambil menengok ke arah takagi yang berada di samping ku.
" Hm, tentu " Ucapnya.
Aku senang mereka menganggap ku anak kecil, tetapi aku juga benar benar kesal dengan tubuh kecil ini.
" Bagaimana caranya aku bisa kembali menjadi anak SMA? Apa aku memang menyusut karena APTX? " Pikirku sambil menunduk.
" Huh.. " Aku yang menghela nafas di dengar oleh takagi.
" Ada apa, rika? " Tanya takagi.
" Ah, tidak apa apa, hanya agak lelah.. " Ucapku.
Takagi mengusap kepalaku lalu tersenyum " Kalau gitu istirahat ya, aku antar ke rumah " Ucapnya.
" Baiklah "
Saat ingin masuk ke mobil tiba tiba aku merasa ada yang memperhatikan ku lagi.
Aku segera mencari di mana yang mengamatiku.
Tapi saat melihat takagi, aku segera berpura pura tidak merasakan apa apa dan masuk ke mobil.
" Sebenarnya siapa yang sedari tadi seperti mengamatiku? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)
FanfictionAku terbangun di tempat yang asing dan dingin, dimana ini? Shirai Rika, seorang pelajar SMA yang memiliki kemampuan bela diri dan penembak yang baik. kemampuan menembaknya di ajari oleh ayahnya sedari ia masih kecil, karena.. Ssst itu rahasia untu...