Kemarahan Rika

1.5K 229 28
                                    

" Dan, waktu kita pertama kali ke tkp aku memfoto paman itu, untuk berjaga jaga, dan kami baru saja kembali dari tempat kejadian waktu itu yang tak jauh dari sini, beberapa saksi melihat bahwa yang menabrak orang itu mirip dengan Furuki Ichida, ayah sang korban, hanya itu, semoga berguna " Jelas haibara.

" Itu sangat berguna, terimakasih " Setelah mendengarkan itu Rika sedikit bereaksi namun tetap diam, tapi aku merasa ia seperti sedang memendam emosi yang besar.

Aku memutuskan untuk melanjutkan kasus " Begitu lah katanya, Furuki ichida san, kau kan? Yang membunuh keluargamu sendiri? " Aku menyudutkannya dengan pertanyaan itu.

Semua pandangan tertuju padanya kecuali Rika, paman itu sedikit gemetar ketakutan, setelah di semakin di sudut kan dengan polisi dengan bukti yang terus berdatangan akhirnya orang itu menyerah.

" Benar! Aku yang membunuhnya! " Serunya.

" Tapi, kenapa? " Tanya detektif Chiba

" Uang! Kau tahu? Aku benar benar tidak bebas karena mereka! Mereka selalu menghabiskan uang ku, selalu menekanku untuk mendapatkan uang! Sedangkan aku saja tak bisa menikmati uang dari hasil kerja keras ku sendiri! Mereka tidak memperbolehkan aku bebas! Jadi biar saja mereka menghilang supaya aku bisa terbebas lagi! " Serunya dengan amarah yang menjadi jadi.

Kami terdiam mendengar pernyataan tak masuk akalnya, aku ingin angkat bicara tapi..

" Dasar kau bang**t!! HEH KAU! KARENA UANG KAU BAHKAN MEMBUNUH KELUARGA MU?! DASAR GILA! MENAFKAHI MEREKA KAN TUGAS MU BODOH! MAU BEBAS? TAK MAU UANG MU DI AMBIL MEREKA! DARI AWAL HARUSNYA KAU TAK PERLU MENIKAH SAJA DASAR BAJ**GAN INI! " Kami semua terkejut dengan omelan tiba tiba dari Rika, ia terlihat sangat marah sambil mendekat ke arah pelaku.

" SINI KAU! KU BUNUH KAU!! " Serunya, aku sebagai orang yang mengenal Rika sangat terkejut dengan kata katanya, walau orang dewasa mungkin berfikir dia hanya anak anak, tapi bagiku jika ia sudah marah dan mengatakan seperti itu, dia serius.

Aku melihatnya berlari cepat sambil membawa pisau yang tadinya sebagai barang bukti, ia benar benar marah.

"Rika! Tenanglah! Rika! " Seru ku sambil memegangi nya.

Polisi pun bingung dengan tingkah Rika yang tiba tiba dan benar benar mengambil pisau untuk membunuh orang itu.

" Ada apa ini?! " Seru haibara yang dari belakang bersama yang lainya.

" Haibara! Tolong hentikan rika! Tenaganya cukup besar dari yang ku duga! " Seruku sambil panik.

" LEPASKAN AKU! BIAR AKU MEMBUNUHNYA AGAR DIA TAHU PERASAAN ORANG ORANG YANG TELAH IA BUNUH! " Seru Rika yang marahnya semakin menjadi²

Si pelaku hanya bingung melihat tingkah rika

" Tenang lah rika! Kendalikan dirimu! " Seru Inspektur megure yang segera memegang tangan Rika yang memegang pisau.

" Padahal mereka orang orang terdekat mu, hanya karena uang... Kenapa selalu karena hal itu.. Dasar membuatku muak saja!! " kemarahan Rika perlahan seperti menghilang dan di gantikan dengan kesedihan.

" Kenapa.. Kenapa yang seperti ini.. Selalu terjadi " Kekuatannya menghilang, aku melepaskan nya, begitu juga Inspektur megure yang memegangi tangan Rika.

Sang pelaku syok karena itu, kami kura Rika sudah tenang dan melepaskan rasa ingin membunuhnya, tapi aku salah.

Saat kami melepasnya ia malah berlari dan ingin menikam sang pelaku, sang pelaku yang masih kebingungan hanya diam ketakutan.

" RIKA! " Seruku.

Lalu tiba tiba muncul detektif takagi dari belakang ku, lalu ia memeluk Rika yang hampir menikam pelaku dari belakang.

" Sudah.. Tenang lah.. Buang pisau itu, ya? " Detektif takagi berusaha menenangkannya.

Rika melepaskan pisaunya seperti yang detektif takagi bilang lalu ia tiba tiba pingsan sehabis kemarahannya mereda itu.

" Sebenarnya apa yang terjadi... Kenapa Rika seperti itu? " Tanya detektif chiba.

" Rika.. San... " Ucap ayumi pelan sambil ketakutan.

" Tidak apa apa, dia hanya pingsan karena perubahan emosinya yang sangat cepat " Ucap Takagi lembut kepada ayumi dan yang lainya, sambil menggendong Rika.

" Inspektur, maaf atas kejadian tadi " Ucap Takagi.

" Ah.. Iya... Tidak apa apa.. " Balas inspektur yang masih terlihat terkejut.

" Aku tak menyangka Rika yang biasanya ku rasa sangat tenang tiba tiba seperti itu " Bisik Haibara padaku.

" Mungkin karena itu bersangkut masalalu nya " Balasku pelan.

" Tapi takagi, kenapa kau ada di sini? " Tanya Inspektur Megure

" Ah sebenarnya aku mencari Rika karena suatu hal, lalu saat aku menanyakan pada Ran san, ia bilang rika sedang bermain dengan conan dan yang lainya di sekitar sini, lalu aku melihat ada mobil polisi, tadinya aku hanya ingin melihat, tapi ternyata seperti ini.. " Jawabnya.

" Aku akan menjelaskan sisanya nanti, tapi bolehkah aku pulang? Agar rika bisa beristirahat " Ucapnya dengan senyum.

" Baiklah.. Kalau begitu, chiba tolong antarkan mereka dan anak anak ini pulang ya.. " Ucap megure.

" B-baik.. " Balas Chiba.

" Ah! Tidak perlu, kami masih ada urusan di sekitar sini, jadi kami tak perlu ikut " Ucap ku sambil tersenyum anak anak.

" Baiklah, tolong antar Rika dan Takagi pulang ya, chiba "

" Baik! "

Mereka akhirnya pulang di antar oleh detektif chiba.

" Apa Rika san baik baik saja? " Tanya Mitsuhiko

Aku mengangguk " Dia pasti baik baik saja, dia hanya kelelahan " Ucapku

Aku melihat ekspresi sedikit lega dari anak anak itu, lalu kami pergi drai tkp.

- Di sisi Takagi dan Chiba -

Takagi POV:

" Huh... Aku benar benar panik tadi.. " Aku menghela nafas sambil memperhatikan Rika yang pingsan.

" Tapi aku dan inspektur bahkan terkejut karena Rika yang mengamuk tiba tiba, dia benar benar ingin membunuh orang itu " Balas Chiba yang sambil menyetir.

" Aku bahkan benar benar takut tadi, saat aku memeluknya aku merasakan emosi kesedihan yang besar darinya " Ucap ku.

" Omong omong kasus Rika sudah di tutup beberapa hari yang lalu kan? Karena kita tidak mendapatkan apapun walau sudah menyelidikinya " ( Chiba )

Aku mengangguk " Iya, tapi aku merasa itu lebih baik, aku tak peduli darimana asalnya, Rika anak yang baik aku hanya tidak ingin dia terus cemas karena kasusnya "

" Begitu ya, kau menjadi orang yang sangat lembut kau tahu? " Ledeknya.

" Begitu kah?? " Balasku sambil sedikit tertawa.

" Semoga karena ini, kasusnya tidak di buka lagi. " Batin ku.

Aku tersenyum lalu mengusap kepala Rika.

" Oh iya, kau libur sampai kapan? " Tanya chiba

" Hanya sampai valentine nanti " Balasku.

" Kalau gitu apa kau sudah menyiapkan coklat untuk sato san? " Tanya chiba dengan nada sedikit meledek

" Berhentilah meledekku terus..  "

- - - - - -

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang