Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)

Pertarungan [ 2 ]

Hai, Sava di sini. Sebelum ceritanya di lanjut, aku mau nanya nih.

Kalau nanti bakal ada chapter yang isinya cerita yang ada di detective conan entah itu dari OVA atau episode dari kasus kecil supaya ceritanya gak terlalu serius terus, mau gak? Kalau tidak keberatan, bisa kah kalian jawab di komentar?

Terimakasih..

Baiklah, ayo kita lanjut lihat pertarungan mereka...

- - - - - -

*Dor!

Peluru yang Shinichi tembakkan tepat mengenai paha orang yang membantu bos.

" Nice Shinichi! " Seru ku.

Aku menendang kepala orang itu dengan sepenuh hati sampai ia pingsan tergeletak di tanah.

Sekarang hanya tersisa yang ku kira adalah bos nya, kami berhadapan dengan waspada dan luka di tubuh kami.

" Hei, apa kau adalah bos mereka? " Tanya ku.

" Entahlah, apakah penting untuk memberitahu mu hal itu? Dan jika aku memang bos nya, gadis SMA seperti mu mau apa? " Ucapnya menyeringai.

" Itu rahasia deh untukmu, ah dan satu hal lagi "

" Apa itu? "

" Apakah benar, kelompok mu menjual organ dari para gadis yang di persembahkan mereka tiap tahun itu? " Tanya ku dengan ekspresi serius.

" Kalau benar, kenapa? " Balasnya dengan senyum nya.

Aku mengeratkan tangan ku.

" Kalau begitu, tidak ada alasan lagi untuk aku membunuhmu " Balasku.

" Coba saja kalau bisa, jika kau membunuhku, kau akan menyesalinya seumur hidupmu, bocah.. "

Aku terkekeh " Bukan kah kelompok mu itu akan membuang mu jika kau sudah tak berguna? " Ucapku pelan

" Apa?! " Serunya dengan marah

Aku tertawa lalu kembali menyerangnya.

" Sepertinya dari omongan mu, kau ini bukan bos nya ya?! Kalau begitu kau juga seharusnya tidak sekuat yg ku kira! " Seruku sambil mengayunkan belatiku.

" Aku ini kuat! Kau akan menyesal mengatakan itu! " Serunya lalu menggores pipiku.

Ternyata selain ahli menembak, orang ini pun cukup pandai menggunakan belati nya.

Saat aku sibuk melawannya ternya salah satu anak buah nya ada yang masih bisa berdiri, dan ia mengarahkan pistol nya kepadaku.

*Dor

Aku sempat sedikit menghindar namun peluru itu tetap mengenai bagian atas pergelangan tangan kiri ku, dan karena itu tangan kiriku menjadi lemas dan sulit di ayunkan dengan mengimbangi kecepatan ku.

" Sial.. " Gumam ku

" Emily! " Seru kaito dan Shinichi.

" Kau baik baik saja? " Tanya shinichi, aku mundur beberapa langkah dan kaito juga shinichi menghampiriku.

" Tanganmu.. " Shinichi memegang tangan kiri ku yang mengalir darah dari luka tembakkan tersebut.

" Aku tidak apa apa, aku masih bisa menggunakan tangan kananku " Ucapku.

" Tapi darahnya terus mengalir " Ucap kaito.

Lalu dari belakang Amuro memegang pundak kanan ku.

" Serahkan dia padaku, kalau tidak bisa mengalahkannya, setidaknya kita harus mengulur waktu sampai polisi datang " Ucap amuro dengan tatapan serius.