Aku melihat sebuah kain berwarna gelap yang cukup besar tergeletak di lantai entah darimana asalnya.
Lalu aku meraba Pistol angin ku " Conan, jika aku menembak tanpa membunuh, boleh kan? " Tanya Ku.
" Apa maksudmu? Jangan jangan.. "
Aku segera berlari mengambil kain berwarna biru gelap itu yang cocok untuk bersembunyi di gelapnya malam.
" Conan, mau ikut? " Tanya ku sambil tersenyum.
Conan tersenyum lalu mengangguk
" Hei, berbahaya! Dan bagaimana dengan ku? " Tanya Heiji.
" Kau mencari Ran dan Kazuha saja, aku tak tahu apa mereka sendiri atau bersama dengan polisi mengejar pelaku. " Ucap ku sambil bersiap.
Heiji terdiam dengan ekspresi agak kesal karena mengkhawatirkan kami, tapi ia pun mengkhawatirkan para gadis itu.
" Baiklah, jika ada yang tertembak, ingat aku sudah memperingati kalian " Ucap heiji.
" Baiklah "
" Conan siap?" Tanya ku yang sambil memegang kain di depan.
" Aku siap " Jawab conan yang menyiapkan sepatunya, ia tak bisa menggunakan jarum biusnya karena sudah di gunakan untuk membius mouri.
"Hattori, jika kau sudah bertemu dengan polisi segera suruh mereka menyusul kami ya " Ucap conan.
" Baik, aku mengerti " Balasnya.
Dalam hitungan ke tiga, kami berlari bersama untuk beberapa kali kami sambil bersembunyi di mobil mobil sambil conan memperhatikan pelaku dengan kacamata nya.
Beruntungnya Si pembunuh tak mengetahui kami yang sedang mendekat padanya.
" Seorang sniper yang sudah di ketahui keberadaanya, akan menjadi sasaran yang mudah " Ku rasa pembunuh ini melupakan hal itu karena ia hanya 2 kali merubah posisinya yaitu saat ia selesai menembak target pembunuhan, lalu saat selesai menembak polisi pertama.
Karena saat tembakan untuk polisi pertama dan tembakan untuk target akan sangat menjadi perhatian orang²
Karena kami sudah mengetahui tempat ia menembak saat ini kami bisa menghampirinya untuk melawannya.
Tapi saat hanya sedikit lagi melewati pohon pohon itu, salah satu peluru nya mengenai lengan kanan ku.
" Ck, aku lengah, aku kira ia tak mengetahui keberadaan kita " Ucapku sambil menahan sakit dan memegangi lukaku.
" Rika! Lenganmu, kau tak apa apa? " Tanya nya.
" Aku tak apa apa, dari awal aku sudah siap akan hal ini, dan jika aku bisa berteriak sesukaku aku akan berteriak sekarang juga, sial ini cukup sakit. " Walau tangan kanan ku menjadi lemas karena luka ini, aku masih bisa menembak dengan tangan kiri ku.
" Conan, sebaiknya kau menyiapkan bola mu " Ucap ku.
" Baiklah "
" Oh iya dan aku mau minta tolong sesuatu " Bisik ku.
Conan menendang bola ke arah si pembunuh, dari belakang aku menodongkan pistol ku.
Si pembunuh menembak bola yang di tendang conan, setelah jeda beberapa saat aku segera menembakan peluru ku.
- Flashback -
" Oh iya dan aku mau minta tolong sesuatu " Bisik ku.
" Apa? " Tanya conan yang mendekat.
" Saat dia sedang sibuk dengan ku bisakah kau menyelinap dan mengambil pisau yang ada di belakang nya itu? " Aku menunjuk ke arah pisau yang pembunuh taruh di bagian belakang sabuk nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)
FanfictionAku terbangun di tempat yang asing dan dingin, dimana ini? Shirai Rika, seorang pelajar SMA yang memiliki kemampuan bela diri dan penembak yang baik. kemampuan menembaknya di ajari oleh ayahnya sedari ia masih kecil, karena.. Ssst itu rahasia untu...