Rasa Damai

3.6K 407 27
                                    

- keesokan harinya -

Terdengar dari balik pintu suara takagi, conan, dan yang lain.

" Kalian jangan terlalu bersemangat ya, dia masih belum sembuh total " Ucap takagi memperingati anak anak.

" Baik.. " Seru mereka.

Takagi membuka pintu perlahan " Rika? "

" Iya? "

" Ini, perkenalkan... " Takagi membuka pintunya lebih lebar, terlihat di sana ada conan, haibara, genta, mitsuhiko dan juga ayumi.

Aku tersenyum ke arah mereka, mereka terlihat senang dan segera masuk.

" Anak laki laki yang menggunakkan kacamata ini namanya conan, dan yang sebelahnya haibara, lalu mitsuhiko, ayumi dan genta " Takagi memperkenalkan mereka.

" Hei, apa kakak Shirai Rika? " Tanya Ayumi.

" Iya, kamu bisa panggil kakak dengan " Rika " Saja kok.. " Jawab ku.

" Benarkah? Rika.. San.. "

" Ayolah, umur kita tidak terlalu jauh kok.. " Aku tertawa kecil, ya.. Tidak terlalu jauh.. Maksudku umur tubuh ini.

" Panggil aku rika saja, dan.. Apa aku boleh berteman dengan kalian?" Tanya ku.

" Tentu!" Seru ayumi, mitsuhiko dan genta.

Conan dan haibara hanya tersenyum melihat kami.

Kami mengobrol cukup lama, saat hari mulai sore dan mereka sudah harus pulang, conan bertanya kepada ku.

" Rika, sebenarnya apa yang terjadi sampai kamu terbaring di rumah sakit? " Tanya nya dengan ekspresi anak anaknya.

" Emh.. Maaf.. Aku tidak ingat " Jawab ku sambil memegang kepala dengan wajah sedih, aku ber akting agar conan tidak bertanya hal lain lagi tentang itu, karena kalau aku salah menjawab bisa bisa dia mencari tahu tentang ku.

" Begitu ya.. " Balasnya dengan wajah sedih.

" Conan kun! " Panggil ayumi

" Iya! Aku datang " Jawab conan

" 2 hari lagi aku sudah boleh keluar dari rumah sakit, setelah itu, apa aku bisa bermain dengan kalian?" Tanya ku, mendekatkan diri dengan karakter utama menurutku adalah pilihan yang bagus karena aku jadi bisa membantu nya lebih jauh.

" Tentu! " Jawab conan semangat.

" Terimakasih.."

Setelah itu hanya takagi yang sering menemaniku di rumah sakit, seakan aku sudah menjadi tanggung jawabnya sekarang.

- beberapa jam sebelum aku di perbolehkan keluar dari rumah sakit -

" Anu.. Rika? "

" Ya? "

" Bagaimana dengan rumah mu? " Seketika aku yang sedang membereskan baju berhenti.

" Gawat, aku lupa " Pikirku dengan wajah panik.

" Bagaimana kalau kau tinggal di rumah ku saja untuk sementara? " Tanya nya.

" Boleh kah?! "

" I- iya, tenang saja kamu bisa tidur di kamar ku.. " Ucap nya.

" Terimakasih, tapi apa aku bisa meminta suatu hal lagi dari mu? "

" Tentu, apa itu? " Takagi mendekat ke arah ku.

" Boleh aku panggil Takagi - niisan? " Tanya ku.

" Boleh kok " Dari ekspresinya dia tidak keberatan sama sekali.

" Arigatou, takagi - niisan! "

Dan aku baru ingat sesuatu " Ah.. Aku tidak tahu daerah rumah takagi.. " Dalam hati.

- Di rumah takagi -

" Maaf jika berantakan "

Aku menggeleng " Hm mm, tenang saja "

Aku merapihkan baju ku, lalu membuka jendela kamar nya.

" Akhirnya aku bebas dari tempat membosankan itu " Guman ku.

Aku menatap langit dan berbicara dalam hati ku.

" Aku tidak tahu kenapa aku di sini, tapi ku rasa ini lebih baik, dengan orang orang yang menyayangi ku tidak ada tempat terbaik selain di sini. Tapi bagaimana caranya aku latihan? Sedangkan tubuhku saja mengecil menjadi sekitar umur 9 tahun, kalau bela diri masih mungkin, tapi bagaimana dengan menembak? Walau itu dulu latihan yang di paksa tetapi sekarang seperti menjadi bagian dari ku "

" Rika? Ayo kita makan siang di luar " Seru takagi memanggil Rika dari ruang tamu.

" Yah sudah lah, aku bisa pikirkan nanti " Aku tersenyum lalu segera menghampiri takagi yang sudah menunggu.

" Baik! Takagi-niisan "

Untuk saat ini lebih baik aku menikmati waktu yang damai ini, entah apa yang akan terjadi beberapa jam atau beberapa hari kemudian.

Karena ini anime detective conan, tidak mungki selalu damai seperti ini.


Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang