Perasaan Lega Sementara|| S2

630 120 27
                                    

" Kau sedang apa di sini? " Tanya Aoki yang entah muncul dari mana, menghampiri ku yang duduk di atap bangunan kosong sambil menikmati angin.

" Kau suka sekali tempat tinggi ya? " Tanya Aoki.

" Entah lah, tempat seperti ini lebih tenang " Jawabku sambil mengayunkan kakiku.

Tiba tiba Aoki duduk di sampingku.

" Ada apa? Kau tampak murung " Tanyanya tanpa menatapku.

Aku meliriknya dan diam sejenak, menatap nya seakan tak ada hawa berat seperti sebelumnya.

" Rasanya hanya sedikit kesepian, tidak seperti kehidupan ku sebelumnya yang bersama detektif kecil itu, hidup di dalam organisasi selalu terasa hawa membunuh dan dingin yang berat " Jawabku yang tetap melihat ke depan.

" Tidak ada suara berisik paman saat mabuk dan meneriakkan nama okino yoko, pertengkaran konyol ayah dan anak, deduksi conan, tawa anak anak yang menganggap diri mereka detektif, dan gosho boys yang kelakuanya kadang agak rada rada "

" Gosho boys? " Tanya nya dengan ekspresi bingung.

" Ah- lupakan... "

Ia terdiam

Ia menunduk lalu menghela nafas kecil " Maaf.. Aku merebut kebahagiaan mu "

Aku kembali meliriknya dengan tatapan ringan, entah mengapa aku tidak merasa kesal sama sekali padanya.

" Tidak, ini pilihan ku, aku sudah terlalu jauh sampai hampir di bunuh Chianti saat itu ( saat diam diam keluar dari rumah sakit), mau aku bergabung dengan organisasi atau tidak, teman teman ku memang sudah terlibat dalam masalah itu, bahkan lebih jauh dari diriku " Jelasku.

" Lagian, karena mu, organisasi mau membuat obat untukku walau harus diam diam, sekarang aku sudah benar benar kembali ke tubuhku semula " Lanjutku

Tatapannya sedikit melebar lalu ia tersenyum kecil, senyumnya memperlihatkan sedikit rasa lega.

" Hmm tapi bukankah ada aku di sini bersama mu?? " Tanya nya dengan wajah meledek.

" Maaf tapi kesan pertama ku padamu itu kau menyebalkan, dan menyebalkan "

" Ugh.. Kau mengatakan kata " Menyebalkan " Dua kali.. "

" Ya memang menyebalkan "

Tiba tiba sendok sup melayang dan menghantam kepala ku, aku yang terkejut dan hampir jatuh di tahan oleh Aoki.

" Gapapa? " Tanya nya.

" Ya, aku oke " Ucapku sambil mengacungkan jempol walau dahiku rasanya perih.

" HEI KALIAN BERDUA! NGAPAIN DI SANA ? BAHAYA! " Seru seorang pria tua menggunakan celemek dengan wajah marahnya.

" Ekh... Ada orang.. " Gumam kami.

" KALAU MAU PACARAN JANGAN DI ATAS! KALAU MAU SEKALIAN MATI BARENG SIH TERSERAH! " Tiba tiba kata " Pacaran " Membuat kami berdua diam, entah kenapa rasanya malu dan pipiku memanas, walau kami sebenarnya tidak pacaran.

Aoki terlihat menunduk dan menahan kepalanya dengan tangan yang menutup matanya, entah mengapa wajah aoki sedikit memerah.

" M-maaf pak!! " Seru ku lalu menarik tangan Aoki.

" Kita mau kemana? " Tanya Aoki yang ikut berlari karena di tarik oleh ku.

" Ke manapun asal jangan di sini deh "

...

" Hei udah, kejauhan " Ucap Aoki yang masih ku tarik tangannya.

" Ah.. Oh iya.. "

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang