Merpati nyasar

1K 187 16
                                    

" Bohong kan? Hitoka yang melakukannya? Bukankah ia hanya anak kecil biasa?! " Seru ku

" Sudah ku duga kau akan ber reaksi begitu, sayangnya aku tidak tau kenapa ia melakukannya "

" Ah.. Kenapa aku bertanya.. Tentu saja ia menyimpan dendam kan.. " Gumam ku lalu menunduk dengan senyum sedih.

" Apa kau tau mengapa ayahmu membunuh orang tua nya? Karena orang tuanya adalah bos dari pabrik pembuatan obat obatan terlarang, dan mungkin seseorang yang mengetahuinya menyewa ayah mu untuk membunuhnya, dan anak itu bisa membunuhmu karena di bantu oleh rekan rekan ayahnya " Jelasnya.

" Ah.. Sudah ku duga.. Keluarga nya memang ada yang tidak beres.. Tapi aku tidak marah kok, lagi pula walau aku marah, itu tidak akan merubah apapun " Balasku

Ia tersenyum " Kau sudah semakin dewasa ya.. " Ucapnya

Aku membalas senyumannya, lalu satu pertanyaan muncul di benakku.

" Paman, ada yang ingin aku tanyakan.."

" Apa itu Rika? "

" Paman udah mati kan? " Tanya ku

" Iya.. "

" Kok tau aku di bunuh oleh Hitoka?.."

" ... " Ia terdiam

" Aku tidak tau, aku bahkan tidak tau kenapa aku berada di mimpimu, dan aku tau kau mati di bunuh oleh teman mu saja tiba tiba ada di kepalaku " Ucapnya dengan wajah polos.

Aku terdiam sejenak, lalu menepuk keningku " Absurd banget, sial.. "

" Tapi mungkin aku akan terus di sini untuk memandu mu " Ucapnya dengan ekspresi percaya diri.

" Memandu apanya.. " Gumam ku dengan rasa jengkel

" Ah, benar, hidup mu bergantung padamu, kau sud- - ah.. Terlanjur terlibat-- dengan mereka.. "

Suara paman semakin tidak jelas di telingaku, seperti ada gangguan saat ia berbicara.

" P-paman?? "

" Jaga-- dirimu baik ba--ik.. " Setelah kata kata itu ia menghilang bersama kabut.

" Paman! " Seru ku.

Sekarang keadaan menjadi hening membuatku sedikit takut, lalu muncul suara yang sangat kencang melengking di telingaku, membuat telingaku sakit.

" Hah..hah..hah.. " Dan saat itu juga, aku terbangun.

Aku melihat ke arah jam yang menunjukkan pukul 12 malam.

" Rasanya tadi aku tidur saat sore hari setelah berbicara dengan conan, tidur ku lama juga ya.. " Gumam ku sambil menutup wajahku dengan kedua telapak tangan ku.

Aku menghela nafas " Tapi sepertinya aku sudah bisa bergerak seperti biasa sekarang " Aku memeriksa keningku " Tubuhku juga sudah tidak panas " Gumam ku.

Aku bangun perlahan, lalu membuka jendela yang ada di sampingku.

Angin malam berhembus lembut membuat hatiku tenang " Sudah ku duga suasana malam adalah yang terbaik " Gumam ku.

Tiba tiba sesosok putih terbang ke arahku, sebelum ia menabrak ku aku menyingkir dari jendela lalu membiarkan ia masuk walaupun dengan pendaratan yang tidak aman.

*Bruk

Dirinya menabrak pintu ruangan ku dengan cukup kencang membuat suara yang cukup gaduh, untungnya tidak ada perawat atau penjaga yang datang.

Aku memperhatikannya sambil duduk di ranjang ku.

Ia bangun, dan menengok ke arahku, sosok nya yang sangat tak asing bagiku dengan jas dan topi putihnya dan mata birunya itu.

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang