Hari yang akan datang|| S2

558 110 10
                                    

" Menyebalkan... "

" Kenapa? "

" Tidak, aku hanya merasa harus membunuhnya "

*plak

" Hei, kenapa memukul ku "

Aku meliriknya kesal " Dia sudah membantu kita, lagian kenapa kau malah kesal? "

Dia malah menatapku dengan tatapan jengkel.

" Sudah lah, pergi dari kamar ku " Ucapku lalu masuk ke selimut.

" Iya iya! "

Akhirnya Aoki pun pergi..

Kami di suruh untuk menetap di rumah veronica sementara ini, karena di rumah itu hanya Val dengan para pelayannya, sedangkan keluarga lainnya sedang berlibur di luar negri, kami jadi lebih nyaman di sana karena sepi.

Tentu karena kami berdua tidak ingin sampai yang lainnya melihat kami, terutama Veronica yang sudah tahu wajahku.

Aku dan Aoki tidur di kamar tamu, kebetulan keluarga Val memiliki 3 kamar tamu yang cukup besar.

Benar benar orang kaya..

Kasur nya sangat nyaman tapi...

" Aku tidak bisa tidur " Batin ku karena mengingat kata kata Val.

" Apapun untuk sang cinta pertama ku, katanya " Aku menutup wajahku dengan selimut.

" Ada apa ini... Kemarin Aoki, sekarang val... Uhhh " Perasaan senang bercampur aduk dengan rasa takut.

Entah dari mana datang nya rasa takut itu berasal.

---

" Selamat pagi Emily " Ucap Val dengan senyum cerahnya, duduk di kursi meja makan.

" Dia masih memanggilku Emily... " Batin ku

Di sana terlihat Aoki dengan ekspresi dinginnya, dan Val dengan senyum cerahnya menunggu sarapan yang segera di siapkan.

" Selamat pagi " Ucapku.

Aku duduk di sebelah Aoki, lalu tak lama datang lah sarapan dan di hidangkan.

...

Selesai makan..

Tiba tiba Val memberikan secarik kertas padaku.

" Apa ini? " Tanya ku

" Sebuah informasi "

" Eh??? Kau mencarinya tadi malam? " Tanya ku.

" Tenang saja, itu tidak masalah. Tapi coba lihat, sepertinya kalian akan dalam masalah " Ucapnya sambil menatapku.

Aku membaca informasi itu.

Dari semua tulisan itu, intinya tetap tentang Bir yang mencari tahu tentang kami, beserta sebuah alamat yang tertera di sana.

" Aku sudah bertanya ayah ku, itu rumah barunya, kalian bisa menyapanya jika kalian mau "

" Bir itu adalah anggota yg sudah lama berada di organisasi, menyapanya sama saja bunuh diri " Ucap Aoki sambil meminum teh nya.

" Aoki benar, mungkin kami hanya diam diam memantaunya "

" Baiklah jika itu mau kalian " Setelah jeda beberapa saat ia berbicara lagi.

" Oh iya dan satu hal lagi "

" Apa? "

" Aku rasa kalian harus pergi secepatnya daru rumah ini "

Aoki yang dari tadi hanya menampilkan ekspresi yang biasa saja kini melirik Val dengan tatapan serius.

Detective conan - Gadis Kecil ( Teman Baru Dari Dunia Lain)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang