Bab 9 : Hanya tinggal Membuktikan

222 14 0
                                    

Mereka bertiga banyak menceritakan banyak hal, tepat nya berdua, karena Fara kadang hanya diam dan mengangguk atau menggelengkan kepalanya saja sebagai jawaban.

Hingga sampai di ruang makan pun, banyak orang yg menatap Gei dengan tatapan berbeda-beda, tentu karena Gei nampak asing dan aura nya juga berbeda membuat beberapa menatap nya dengan bingung, beberapa juga kagum karena dia memang cantik apalagi mata biru nya yg sangat cocok dengan wajah nya.

Gei hanya mengikat rambut nya setengah, yah katanya agar cantik, begitu menurut Hely

Tapi menurut Mira, Gei akan lebih cantik jika rambut nya di gerai, sementara pendapat Fara, setiap orang memiliki kecantikan tersendiri, aneh sih, tapi ya sudah dia berbicara selalu tidak nyambung.

Hanya beberapa menit, mereka sudah menemukan tempat duduk yg pas untuk mereka berempat.

Sebelum akhirnya sebuah keributan terdengar, itu bukan seperti keributan, tapi sudah kebiasaan kalau mereka datang.

"Mereka sangat tampan" puji Mira dengan senyuman malu-malu

"Mereka memang selalu tampan" balas Hely polos, mendengar nya Gei sedikit aneh karena dia sedari tadi masih membelakangi orang-orang yg di sebut sangat tampak oleh Mira itu.

"Pangeran Laskar, kapan dia melirik ke sini sebentar saja" seru Hely masih setia menatap ke arah lima orang yg kini tengah mencari tempat untuk duduk

"Aku lebih suka pangeran Revan" balas Mira

"Uhuk....!" Gei terbatuk singkat, nama itu? "Hati-hati" ucap Fara menyodorkan air minum karena kedua teman yg lain nya bahkan tidak tau kalau Gei terbatuk atau tidak. Mereka terlalu fokus untuk menatap idola mereka.

"Revan?" batin Gei segera berbalik, yg benar saja, sepupu nya yg cerewet itu tengah berdiri bersama empat orang lelaki yg sama tampan nya.

"Mereka siapa?" tanya Gei reflek membuat ketiganya terdiam mematung.

"Kau..kau tidak kenal? astaga kau dari zaman mana, sampai tidak mengenali mereka? mereka itu adalah pangeran dari kelima klan. yg pertama yg berdiri di tengah-tengah itu adalah pangeran Xavier Vederick pangeran dari klan Demon dia pengendali elemen api, yg kedua pangeran Louis Veronu pengendali elemen air dari klan Witch, yg ketiga pangeran Revan Valicarua dari klan Angel si pengendali elemen angin, yg selanjutnya pangeran Laskar Androbe dari klan Wolf dia mengendalikan elemen es, yg terakhir pangeran Caven Sortus dari klan Vampire pengendali elemen petir"

"Astaga jadi yg tadi pagi tidak sengaja menabrak ku, adalah Xavier? sialan berarti dia saudara tiri ku? ahk tidak aku tidak sudi" umpat Gei dalam hati

"Kau sudah kenal?"

"Yah" jawab Gei datar lalu kembali mengalihkan perhatian nya ke atas meja.

Hely dan Mira terdiam melongo, bahkan kali ini Fara ikut terkejut, begitukah reaksi Gei setelah tau kalau mereka itu pangeran?

"Hanya, yah saja?" pekik Mira

"Lalu apa, apa aku harus berteriak histeris seperti mereka, oh ya Tuhan, mereka tampan sekali, apa aku sedang bermimpi bisa melihat mereka?" ucap Gei dengan wajah datar dan dingin.

"Kali ini aku akui, kau lebih buruk dari Fara, setidaknya Fara masih menyukai pangeran Louis dari segi kekuatannya, tapi apa kau benar-benar tidak mengagumi setidaknya ketampanan mereka?" tanya Mira memastikan

"Tidak" jawab Gei sukses membuat ketiganya melongo.

"Apa kau menyukai sesama jenis?" pertanyaan Fara membuat mereka hening.

"Ehhh maksud ku tidak begitu, aku masih normal, tapi aku tidak menyukai seseorang hanya dari segi ketampanan nya saja" elak Gei

Ketiganya menghela nafas lega, untung nya Gei masih normal.

QUEEN IMMORTAL WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang