Bab 43 : Immortal world

159 15 1
                                    

Gei tak menggubris, "Kemarin aku masih ingat kalau ada beruang kutub, bukan king cobra"

"Sudah ganti, kau lebih kejam dari si ular medusa dan putrinya anaconda"

"Sejak kapan medusa punya putri? anaconda pulak?" pertanyaan Louis membuat kedua orang yg tadinya beradu mulut kini hening, Louis begitu polos atau bodoh?

"Jangan bertengkar lagi, dia harus istirahat" potong Xavier tegas

"Yah kau tidur saja" suruh Mira tersenyum. Gei menggeleng, "Aku tidak mengantuk lagi" Gei masih duduk dengan ekspresi dingin, dia masih berpikir kemana dia akan pergi setelah ini.

"Ituuu...!" Gei menatap kelopak bunga yg dia letakkan di sebuah mangkok kecil, pemberian dari Hely, katanya untuk menyimpan kelopak bunga agar terlihat bagus.

Hanya ada tiga helai bunga disana, Gei memicingkan matanya.

"Kenapa aku merasa-" Gei menatap Caven, dia mengingat samar kalau tubuh nya di timpa oleh banyak bunga.

"Kau pernah" Gei menunjuk Caven dengan jari telunjuknya

Semuanya menatap Caven juga, Caven seketika menjadi gugup, "Sial kenapa dia bisa ingat, apa yg kulakukan masih belum cukup untuk membuat nya kehilangan ingatan nya semalam!" batin Caven kalut

"Pernah apa?" tanya Caven datar

"Kenapa aku seperti pernah melihat kau di jatuhi banyak kelopak bunga seperti itu" tanya Gei menunjukkan kelopak bunga di atas meja

"Dia mendapatkan berkat? yah bagaimana mungkin, anak yg satu ini dari dulu tak pernah percaya kepada Dewa Guana, paling dia ke kuil hanya untuk formalitas" sarkas Laskar

"Kau hanya bermimpi saja" Caven masih memasang ekspresi dingin nya.

Gei terdiam, "Bermimpi? ahk mungkin iya" balas Gei mengangguk

Caven menghela nafas lega, "Aku rasa itu petunjuk" sambar Revan membuat Caven terjengah, matanya melotot. Apa Revan tau?

"Pe..petunjuk apa?"

"Petunjuk kalau kau akan bertobat dan percaya kepada dewa" jawab Revan terkekeh.

Caven kembali berekspresi datar, dia pikir dia akan habis hari ini, apalagi jika mereka tau, kalau Caven sudah mengigit leher Gei dan menyedot sedikit darah nya, dia akan di sepak oleh Xavier, di terjang oleh Laskar, di caci oleh Louis dan hantam oleh tangan Revan.

"Aku minta maaf Gei" batin Caven merasa bersalah.

***

Gei mulai memasuki ruang kelas, walau dia di paksa oleh mereka untuk istirahat tapi dia Gei menolak, dia akan tetap masuk kelas.

Yg biasanya Gei akan mendapatkan tatapan horor dari penghuni kelas, tapi kali ini sepertinya tidak

Mereka sibuk berbicara, tapi apa yg mereka bicarakan hingga saat yg lain masuk, mereka langsung bergabung.

"Yah aku juga tidak percaya, sebelum nya tidak pernah ada kejadian seperti itu, sangat mengerikan"

"Apa mungkin itu pertanda?"

"Aku tidak yakin, selama ini klan Wolf tidak pernah memberikan kabar buruk yg separah itu"

"Apa kau merasa ada keanehan katanya semua bunga itu berserakan tapi tempat nya masih terkunci rapat, tombak dewa menancap ke tangga menuju altar dewa, dan membuat altar sampai retak"

Gei mulai sedikit tidak nyaman, suara bising membicarakan hal yg tidak dia tau membuat perasaan nya kacau

"Kau sudah kembali?" ucapan Disyi membuat semuanya terdiam dan menatap ke arah depan.

QUEEN IMMORTAL WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang