Keadaan tiba-tiba hening, saat semuanya melihat sosok raja dari klan mereka kini berdiri dengan tatapan rumit.
Revan masih berpikir keras, dia harus mengambil keputusan dengan bijak.
"Aku...raja dari klan Angel, sudah menemukan adanya pemberontak di sini, semua orang sudah tau, kalau hubungan antara dua dunia yg berbeda ini di larang, dan hukum di immortal world mengatakan kalau tak ada sedikit pun manusia, bahkan half manusia di terima di sini"
"Untuk itu, mereka harus menerima ganjaran yg mereka perbuat, karena telah melanggar aturan dan hukum alam immortal world"
"Namun, sebelum itu, aku sebagai raja, aku tidak bisa mengambil keputusan sendiri, oleh sebab itu, keputusan ada di tangan semua orang, jika sebelum nya ada yg tidak terima kalau mereka akan di eksekusi, maka.. datang lah kepadaku dan nyatakan apa suaramu, aku tidak akan membunuh bagi siapa yg membela mereka, tapi, jelas katakan apa yg membuat mu tidak terima untuk hukuman ini" ucap Revan dengan tegas.
Beberapa para raja sebelum manggut-manggut atas sikap Revan, beberapa ada yg berpikir keras harus bersikap bagaimana, mereka tak bisa bertindak semena-mena karena ini wilayah nya Revan.
"BUNUH MEREKA, MEREKA TIDAK PANTAS ADA DISINI" satu persatu teriakan itu mulai terdengar, lambat laun menjadi serempak membuat Revan kembali ragu, keraguan nya tidak bisa tertutupi, terlihat dari ekspresi nya yg ragu.
"Kau kenapa?" tanya Victory lewat telepati
"Ayahanda, aku tidak bisa" lirih Revan
Victory menatap dengan tatapan terkejut, dia kira Revan akan sangat bersemangat karena ini bisa saja, menjadikan banyak komentar kalau Revan adalah raja yg paling kuat setelah menyingkirkan mereka, tapi mengapa demikian?
"Perlihatkan wajah nya" perintah Revan mencoba mengalihkan perhatian agar dia tak terpojok untuk mengambil keputusan secepat nya.
Semuanya bersorak tidak sabar, hingga ke empat sarung hitam itu terlepas, menunjuk kan wajah-wajah pucat dan ketakutan dari mereka, yg pastinya membuat seseorang dari antara bangsawan itu terkejut bukan main.
"Dia half?" pekik Caven dalam hati, wajahnya pucat pasi, saat melihat wajah seseorang yg pernah dia kenali beberapa saat.
"Woshhh...!" cahaya melesat membuat semuanya terkejut, saat kehadiran seseorang di tengah-tengah lapangan.
"Raksa?" gumam Castor terkejut, Xavier yg tak sengaja mendengar nya sedikit sakit, melihat ekspresi ayah nya yg begitu terus memperhatikan nya membuat nya berpikir kalau dirinya tak berguna di sini.
"Kenapa dia si sana?" lemas Mr. Carius keheranan.
"Kalian tidak mendengar ku, sudah aku bilang segera pergi" ucap Gei menatap ke empat nya bergantian.
Tangan Gei terangkat, mengeluarkan cahaya, yg menembus dengan kecepatan maksimal membuat rantai terlepas, tidak ada yg membuka suara saat sosok pria bertopeng itu melepaskan wanita tua yg suda lelah bersujud hingga kini duduk lemas.
"Pria berjubah hitam itu hanya diam, dia tidak mau ambik resiko, karena dia ingat jelas kalau pria bertopeng inilah yg mengalahkan sosok Yama, raja iblis, beberapa hari lalu.
"Aku tidak terima, aku membatah jika mereka harus di eksekusi" teriak Gei menggema.
"Apa yg dia lakukan?" Mr. Carius bangkit dengan tatapan terkejut
"SIAPA YG INGIN MEMBUNUH MEREKA, HARUS MENBUNUH KU TERLEBIH DAHULU" gertak Gei emosi.
"Apa dia bodoh, mengapa dia melakukan itu" lemas wanita paruh baya yg kini menahan sesak karena energinya hampir habis.
"Katakan apa alasan mu untuk itu" balas Revan seperti melihat secercah harapan, kalau dia tak perlu membunuh mereka.
Gei menatap Revan dalam, "Apa mereka melakukan sesuatu yg fatal hingga kalian akan membunuh mereka? mereka hanya manusia biasa, apa yg bisa mereka lakukan disini, apa kau tidak bertanya dahulu apa tujuan mereka hidup di sini? apa yg membuat kalian merasa terancam kalau half manusia ada disini? apa mereka bisa membunuh kalian? bukan kah itu mustahil?"
Revan hening, "Hukum tetap hukum, manusia lemah tidak ada bisa berdampingan dengan kita" balas Sauna tegas.
"Benarkah? lalu bagaimana dengan half yg ada di klan mu, kau tidak tau kalau seorang gadis cantik half manusia ada di sana!" ucapan Gei sukses membuat Sauna terbelalak.
Elga gemetar seketika, keringat nya berjatuhan karena ketakutan
"Namaku Raksa, aku keturunan half Demon dan Angel, jika kalian ingin tau, aku hidup sudah 16 tahun di dunia manusia, dan buktinya aku baik-baik saja, mereka menerima ku di sana, lalu bagaimana dengan mereka yg tidak di terima di sini, apa kah itu adil?" untuk kesekian kalinya semuanya terkejut
Rina sangat was-was dan takut kalau Gei akan dalam masalah.
"Oh ya, sekedar memberi tahu, kalau selama aku hidup di sana, aku punya seorang ibu angkat, dan dia juga manusia, dia tau kalau aku bukan manusia biasa, jadi jika seandainya hukum di dua dunia ini sama, itu artinya dia akan membunuh ku, lalu kenapa tidak?"
"Dan satu lagi, kalian jangan lupa, aku yg sudah mengalahkan Yama, jika kalian masih berani ingin membunuh mereka, maka aku orang yg pertama yg akan menghancurkan ke lima klan ini, jangan berpikir aku akan berpihak kepada kalian selamanya, jika aku bekerja sama dengan Yama, bukan kah dunia kalian ini akan damai di bawah pimpinan Yama" Gei tertawa mengejek.
"Apa yg dia katakan" lemas Castor pucat.
"Dan ingat, Yama belum mati, aku sengaja membiarkan nya hidup, karena aku tau, orang-orang seperti kalian harus di binasakan terlebih dahulu, setelah kalian semua mati, mungkin immortal world akan mengalami peradaban baru, hingga tak ada orang yg munafik seperti kalian"
"Apa kau mengenal nya hingga kau sangat membelanya?" pertanyaan iya muncul tiba-tiba dari mulut Caven.
"Tidak, tapi setidaknya aku harus membalas budi kepada mereka yg sudah menyelamatkan ku" balas Gei singkat.
"Alsan utama dunia ini terbagi jelas karena kedua kehidupan ini tidak bisa hidup berdampingan, oleh sebab itu immortal world memiliki hukum alam yg menegaskan kalau tak ada satupun half manusia yg dapat hidup di immortal world, terlebih lagi manusia biasa" terang Caven
"Benarkah, lalu siapa orang yg sudah memuat hukum itu, kalau berani hadapi aku sekarang"
"Sudah mati, kakek ku yg membuat hukum alam itu" ucap Mr. Carius dengan ekspresi datar.
"Oh ya?"
"Astaga, kau mengejutkan ku" pekik Mr. Carius tersendak karena Gei tiba-tiba sudah muncul di hadapan nya.
"Kenapa kau muncul tiba-tiba, harusnya kau bisa terbang, atau berlari, buka melesat dengan elemen cahaya mu itu"
"Kau salah pak tua, aku menggunakan elemen petir, bukan cahaya" balas Gei melipast kedua tangan di depan dada.
"Begini saja, karna itu kau, jadi ada baiknya kita bernegosiasi, aku akan membawa mereka, dan aku akan melawan Yama untuk kedua kalinya, pilihan kedua, bunuh saja mereka, setelah itu, aku akan membunuh kalian secara bergiliran nanti, bagaimana menurut mu?" Gei tersenyum santai
"Itu bukan pilihan, kalau begitu ya sudah bawa saja mereka pergi"
"Kakek, apa maksud kakek?" ucap Xavier tak percaya, Mr. Carius terdiam sejenak, dia baru sadar kalau semua orang mendengar nya.
"Kenapa kau begitu memaksa Gei?" tanya Rina lewat telepati
Gei hening sejenak, ingin menjadi di mana ibunya berada, "Dia teman ku bu" balas Gei usai mendapati dimana Rina berdiri, di kerumunan para penduduk.
Rina cukup terkejut, namun apalah daya nya sekarang.
"Kau mengatakan kalau kami harus tau apa alasan mereka hidup disini bukan? baiklah aku akan bertanya" Caven tiba-tiba beranjak dan melesat hingga tiba di tengah-tengah lapangan eksekusi.
Gei menatap curiga, meski dia hanya diam saja di tempat, namun dia segera memasang zona persepsi untuk mendengar jelas apa yg akan mereka bicarakan.
"Sepertinya kita pernah bertemu?" seru Caven berdiri tepat di hadapan Anthony
Anthony menengadah sebentar, keringat nya sudah membasahi wajah nya, energinya terkuras karena tekanan yg di berikan semua orang, sementara itu wanita tua di sebelah nya sudah pingsan.
"Apa dia sudah mati?" tanya Caven datar.
Anthony menggelengkan kepalanya perlahan. "Ka..kau, bukan kau kau pria yg waktu itu?" lemas Anthony
"Yah kau benar, meski itu sudah lama, tapi ingatan mu masih sangat tajam, dan saat itu aku masih belum menjadi seorang raja, dan sekarang kau bisa melihat nya, aku tidak ingin membuang waktu, sekarang katakan apa maksud dan tujuan mu, kemari?" tanya Caven tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
QUEEN IMMORTAL WORLD
FantasyImmortal Worl, dunia yg terletak di dimensi lain dari bagian bumi manusia, sesuai dengan namanya yaitu dunia abadi, dunia dimana banyak hal yg mungkin terjadi di luar nalar manusia, dan di luar kendali manusia biasa. kehidupan yg di penuhi dengan au...