Bab 26 : Kombinasi

164 16 0
                                    

Terhitung sudah satu bulan lebih Gei ada disini, dia sudah berkerjasama dengan Mr. Jo untuk mencari seorang gadis yg usianya kisaran 16-18 tahun, dan dia adalah half, yaitu campuran manusia biasa dan penghuni immortal world.
     
Yah itu adalah Silva belakangan Gei tau, kalau suami dari Nita bunda nya adalah penghuni immortal world.
    
Pagi ini, sepertinya mereka mendapatkan jadwal yg sama, tepat nya dengan mereka di kumpulan di aula pelatihan.
     
Tanpa terkecuali, termasuk para pangeran dan putri.
    
"Ada apa kita di kumpulkan disini?" tanya Mira penasaran
     
Mereka duduk sesuai kelas nya, hingga Fara tidak bergabung dengan mereka bertiga.
    
Semua guru juga ada di sana, di tambah Mr. Carius, mereka berdiri di depan untuk memberikan arahan.
    
"Baik terimakasih sudah datang dengan tepat waktu" sapa Mr. Jo dengan nada santai terkesan tegas.
    
"Tidak perlu membuang waktu, karena setelah ini mungkin akan ada persiapan besar-besaran secara serentak"
    
"Yg pertama, kita mendapatkan undangan dari Academy Fastron, tepat nya Academy terbaik kedua setelah AD, yg ada di klan Vampire, dimana undangan itu adalah agar kita menghadiri strip juga ikut andil dalam turnamen"
    
"Huhhhh....." suara sorakan terdengar ricuh, ini adalah waktu yg sangat menyenangkan.
    
"Yg pastinya, semua nya akan ikut untuk menyaksikan, dan tentu kalian tau, akan ada perwakilan dari kita" semuanya kembali bersorak sambil bertepuk tangan.
    
"Ok yg kedua, kami semua para guru sudah mempersiapkan perwakilannya, diantaranya, tolong yg ku sebutkan nanti segera maju ke depan"
    
"Untuk perwakilan kelompok, dimana dari sekolah kita akan menyerahkan dua tim yg beranggotakan masing-masing tiga orang"
     
Mr. Jo menunggu saat semuanya hening, "Grup pertama, Pangeran Revan Valicarua, pangeran Laskar Androbe dan tuan Juan Adipatura"
     
Suara tepuk tangan terdengar, ketiga nya segera maju dan berdiri di satu barisan.
    
"Grup kedua, pangeran Louis, pangeran Alve Peter, dan tuan Andrew Hendrik"
    
"Prok...prok...prok...!" semua tepuk tangan terdengar ricuh kembali saat ketiga pemuda itu maju dan berdiri di sebelah barisan pertama.
     
Menunggu semuanya diam, "Selanjut nya, akan ada tim cadangan, yg beranggotakan perwakilan dari setiap kelas, saya sudah panggil kemarin, silahkan maju"
     
Orang-orang yg di maksud segera maju, termasuk Fara!!! yah Hely dan Mira sangat heboh karena Fara yg menjadi perwakilan dari kelas biasa bagian C. Terhitung satu tim cadangan sebanyak 11 orang.
    
"Dan yg terakhir, yg menjadi perwakilan utama dari Academy Demon yg akan mengikuti turnamen berpasangan"
    
"Pangeran Xavier Alora dan nona Geinero Aurora"
     
Tunggu!! Geinero?, yg tadinya ingin bertepuk tangan malah hening usai mendengar nama Gei, "Sudah aku duga" lemas Gei segera bangkit dan maju membuat semua pasang mata menoleh ke arah nya.
     
Xavier tersenyum kecil, setelah gadis itu berdiri di sebelah nya, aneh sekali tapi menurut Mr. Carius, kalau mereka itu sedikit mirip.
    
"Kenapa mereka tidak bertepuk tangan, harus nya memberikan semangat bukan" umpat Gei dengan pelan.
    
"Mereka mungkin tak terima" jawab Xavier seadanya. Gei hanya berdehem saja.
    
"Kenapa si Vampire itu tidak ikut?"
    
"Dia akan menjadi tamu terhormat kau ingat, dia adalah pangeran dari klan Vampire"
    
"Iya juga" Gei baru sadar.   
    
"Apa aku bermimpi?" gumam Hely dengan tatapan melongo.
     
Bisik-bisik mulai terdengar, semuanya nampak kacau karena membicarakan satu orang, yah Geinero.
    
"Ada apa? ada yg tidak terima dengan keputusan kami?" Mr. Carius mengangkat suara.
     
Keadaan tiba-tiba hening, "Mr. Kenapa harus dia?" protes Nasari, yah putri kerajaan yg tak lain adalah saudara tiri dari pangeran Louis itu angkat suara.
    
"Katakan alasan apa yg membuat mu tidak setuju" balas Mr. Carius santai
    
"Dia berasal dari klan rendahan, dia berasal dari kelas biasa bagian D, apalagi dia masih baru disini"
    
"Apa maksud mu klan rendahan" gertak Revan dengan tatapan tajam yg sukses membuat Nasari terbungkam.
    
"Aku setuju, setidaknya masih ada putri Meina Vederick yg bisa menjadi pasangan pangeran Xavier" seru Renata
    
"Atau jika bukan aku, setidaknya putri Elga Androbe masih pantas" sambung Meina ikut protes.
    
"Aku juga tak setuju" sindir Alve dengan senyuman miring
    
"Urusan ku dengan mu belum selesai" ketus Gei menatap nya datar, Alve terlihat nampak acuh tak acuh.
    
"Bagaimana kalau kita tanyakan dengan pangeran Xavier, jika dia menolak kita bisa mengganti"
    
Semuanya menatap ke arah Xavier
    
Xavier masih sama, bersikap dingin dan penuh wibawa, "Aku tidak menolak, lagi pula, dengan memilih nya, tak mungkin para guru ingin mempermalukan murid nya di Academy lain, setidaknya setiap orang memiliki kelebihan masing-masing" jawab Xavier tenang.
    
"Sok narsis" sinis Gei
    
"Kau bilang apa?" seru Xavier masih setengah berbisik
    
"Bilang saja kau tak terima, jangan pura-pura setuju"
    
"Kalian jangan ribut sekarang, kalian berdua sama saja" ucapan Revan membuat keduanya segera diam.
        
"Memang nya apa kelebihan nya?" tanya yg lain nya masih tidak setuju
    
"Demi neptunus, kalau bukan karena kesepakatan, aku tidak akan pernah mau di posisi ini" gumam Gei dengan tatapan emosi.
    
"Pertanyaan yg bagus, dia memiliki kelebihan di bidang manapun, dia jenius, dia adalah rekomendasi dari ku, kau ingin meragukan nya lagi?" sahut Mr. Carius dengan tatapan tajam
    
"Bagaimana kalau aku menantang nya, kalau dia kalah, dia akan di gantikan oleh ku" seru Meina angkuh
    
Mr. Carius menoleh ke arah Gei, gadis itu sibuk berbisik dengan Xavier.
    
"Sudah aku bilang, rasa coklat itu tak enak, kau harus mencoba rasa anggur" tawar Revan
    
"Jangan mau" sela Xavier
    
"Hehh yg enak itu yg mana, mana ada rasa persik? aneh sekali, aku juga tak suka rasa permen"
    
"Kalian bicara apa?"
    
"Ahk..tidak ada" jawab ketiganya menggelengkan kepala serentak.
    
"Bagaimana menurut mu nona Aurora, kau ingin menerima tantangan dari putri Meina Vederick? dia menantang mu karena tidak terima, jika kau kalah kau akan mundur dan di gantikan oleh nya"
    
"Baguslah, jadi aku bisa bebas" jawab Gei polos hendak melangkah pergi ke tempat duduk nya.
     
Tapi sebelum itu, Xavier sudah menarik nya ke belakang, "Tidak aku sudah berlatih dengan nya, jadi aku pikir, kami bisa bekerja sama dengan baik" tolak Xavier.
    
"Hehh kau harus ikut, aku akan memberikan mu ice cream rasa coklat bagaimana?" bujuk Revan
    
"Baiklah"  segera berdiri dengan sigap.
   
"Aku menerima tantangan nya, tapi merubah peraturan nya, itu pun, jika kau mau, jika aku kalah, kau bisa menggantikan ku dan aku akan mundur, tapi jika kau yg kalah, setelah turnamen, kita bertukar posisi, aku akan menjadi murid khusus bagian B, sementara kau menjadi murid biasa bagian D, selamanya!"
   
Ucapan Gei membuat keadaan hening, apa itu di sebut aturan taruhannya?
    
"Aku jamin kau akan kalah" sindir Revan menatap Meina dengan tatapan datar.
    
"Mundur saja putri Vederick" Laskar menyahuti, "Kau tidak ada pilihan lain selain diam di tempat mu" sambung Louis, "Jangan berlari ke neraka, lebih baik kembali ke surga" sambung Caven dingin.
    
Jawaban dari empat pangeran itu sungguh tidak di duga mereka membela Gei
    
"Ya, bukan jawaban yg tepat untuk itu" ucap Xavier datar
    
"Shhh...aku menerima nya" geram Meina.
     
Gei tersenyum simpul, sebelum akhirnya dia tertawa kecil, "Kau menerima nya begitu saja, dimana derajat mu sebagai putri, kau tak ingin bernegosiasi, ketentuan nya hanya rugi pada dirimu tuan putri, kenapa kau tidak mengatakan kalau jika aku memang, maka kau harus keluar dari Academy ini, aku heran" ucapan Gei membuat semua guru menahan tawa
     
Bahkan sebagian murid sudah terkekeh-kekeh.
   
"Sudah cukup, setelah ini kita harus latihan, tidak ada tantangan-tantangan lagi" potong Xavier masih memasang wajah dingin nya.
    
"Baiklah kalian semua bubar, kalian bisa bersantai hari ini karena tidak ada pengajaran, untuk yg terpilih tetap tinggal disini" ucap Mr. Carius tegas
     
Semuanya bubar, kecuali yg terpilih, dan juga Mr. Carius dan Mr. Jo
   
"Kalau di pikir-pikir kalian nampak cocok" ucapan Laskar membuat keadaan menjadi kaku, semuanya menatap ke arah Xavier dan Gei
    
"Sampai dunia pecah menjadi beribu-ribu keping, aku jamin, mereka tidak di takdir kan untuk bersama, jika melawan takdir pun, itu juga mustahil" ucap Gei tertawa gelak
   
"Bilang saja kau cemburu"
   
"Bukan pilihan yg tepat" sambar Caven menggelengkan kepalanya, dia tau jelas kalau keduanya itu sepupu, dia tau saat menguping di Cafe waktu itu.
  
"Kenapa pasangan Gei dan Caven saja?" tanya Louis membuat semuanya kembali diam mematung.
   
"Kau ingin membuat dunia ini pecah?"
   
"Bodoh"
  
"Kau adalah orang pertama yg akan mati dan musnah"
   
"Kau tuli apa buta?" jawaban dari Laskar, Revan dan Xavier membuat Louis seakan menciut seketika.
  
"Sama seperti menyatukan air dan api?" seru Mr. Jo dengan senyuman kecil.
    
"Yah itu benar" jawab ketiganya bersamaan.
    
"Tapi kedua nya adalah kombinasi yg menakjubkan" balas Mr. Carius membuat Gei tersendak, "Aku boleh tidak, mati duluan" Revan mengangkat tangan nya memasang wajah polos bin kesal.
    

QUEEN IMMORTAL WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang