Extra Part > 02

2.9K 82 27
                                    

Di umurnya yang ke sembilan bulan, sepasang suami dan istri itu sedang mengajari anaknya untuk merangkak. Kia dan Murdi saling menyemangati satu sama lain.

Kia bertepuk tangan dan teriak histeris. "Hia ayo Sayangnya Bunda sini maju lagi!"

"Semangat Sayang, dikit lagi yuuhuu!!!"

Murdi tertawa saat Ravindra jatuh mengenai karpet bulu. Murdi menghibur anaknya supaya tidak menangis.

Ravenna merangkak ke arah Bundanya, merangkak dengan pelan-pelan tapi pasti. Kia merentangkan tangannya saat anaknya mendekati dirinya, dipeluknya Ravenna dengan sayang.

"Kamu lucu banget sih Sayang, pinter banget udah bisa ngerangkak sendiri," Kia mencium bibir Ravenna.

Ravindra kembali terjatuh, Murdi langsung menggendong anaknya yang menangis. "Cup..cup Sayang, lihat deh di sini ada orang ganteng."

Tangan Ravindra memukul bibir sang Ayah. Murdi mencubit tangan Ravindra sampai merah.

"Mas sini Ravindra nya sama kamu makin nangis dia!" Kia mengambil ahli menggendong Ravindra, jadi Kia menggendong kedua anaknya.

"Cari Ayah baru yuk Sayang," celetuk Kia dan mendapat pelototan dari Murdi.

"Dasar Ibu sama anak, sama-sama jahanam!"

***

Ravindra dan Ravenna duduk di kursi makan bayi, menonton kartun sembari diberi makan buah, buah kesukannya yaitu buah naga. Ravindra dan Ravenna memakan buah naga sendiri meskipun belepotan tapi tidak apa-apa.

Bertepuk tangan mengikuti lagu yang diputar di kartun yang ditonton. Badannya pun bergoyang ke kanan dan ke kiri.

Kia menjepret tingkah lucu anak-anaknya itu. Murdi sedang mengepel lantai karena lantai kotor terkena  percikkan buah naga, Ravenna tadi menepuk-nepuk meja makan bayi yang ada buah naga itu.

"Ravenna gak boleh gitu Sayang. Kamu jangan nyusahin deh jadi anak!" sentak Murdi membuat Ravenna mengembungkan mulutnya.

Ravindra meremas buah naga itu dan dilemparnya mengenai wajah sang Ayah. Ia terkikik geli dan bertepuk tangan gembira.

"Heh Ucup! Gak yang perempuan gak yang laki-laki kok kalian sama aja sih? Perasaan gue buat lo berdua baik-baik kenapa keluarnya begini!!" Murdi menggerutu, dirinya selalu menjadi korban di rumah semenjak anaknya lahir.

Mata Ravenna berkaca-kaca, ia mencari keberadaan Bundanya. "Nda hiks Yah huhu...."

(Bunda hiks Ayah huhu....)

Ravindra ikut-ikutan menangis, muka Ayahnya yang garang itu mirip Setan bernama Yanto yang ia tonton di televisi.

Kia mendorong Murdi hingga terjatuh pantatnya mengenai lantai. Kia segera mengangkat satu persatu anak-anaknya, menenanginya dengan menghibur.

"Ravenna lihat itu ada tikus mati," tunjuk Kia pada suaminya itu, Ravenna bertepuk tangan.

"Ravindra lihat itu ada dugong terdampar."

Ravindra semakin menangis. Sepertinya ia mengantuk, Kia meninggalkan Murdi yang terjatuh.

Kia menidurkan kedua anaknya di kasur. Ia menguncir rambut panjangnya, biasanya jika jagoannya itu menangis pasti antara ngantuk dan haus.

"Ravindra mau minum susu atau bobo?" tanya Kia.

"Tutu Nda," jawab Ravindra.

(Susu Bunda.)

Ravindra naik ke pangkuan sang Bunda dan menarik-narik baju Kia. Kia terkekeh, gak sabaran banget ini anak kayak Ayahnya.

Ravenna ikut-ikutan seperti Ravindra, naik ke pangkuan Bundanya dan memukul dada Kia.

Terpaksa Menikah Dengan Om Mesum (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang