Chapter 46 - Witch's Background

451 71 0
                                    

"Kamu telah berjanji akan membelikanku sebuah tart yang enak di toko itu!"

Teriakan itu datang dari arah yang berlawanan dari jalan Rosella. Tampaknya suara itu milik seorang lelaki berpostur kurang tinggi yang berdiri di atas tiang bambu. Semua tiang bambu mungkin sengaja diletakkan di sisi jalan setapak, tapi apa yang membuatnya berjalan diatas bambu? Padahal sama saja ketika dia berjalan di atas lantai.

Tepat di sampingnya ada satu orang lagi. Lelaki itu berpostur tinggi, memakai bingkai kacamata berbentuk kotak, dan setelan jas penyihir yang sama seperti lelaki disampingnya.

Apakah mereka adalah seorang penyihir tingkat tertentu?

"Permisi, Tuan...?" sapa Rosella.

"Oh, jarang sekali ada perempuan di sini. Apakah kamu ingin menemui pacarmu?" kata lelaki yang sedang berdiri di atas tiang bambu.

"Kau bodoh, ya? Dia seorang Lady bangsawan." bisik keras lelaki disampingnya.

Rosella menampilkan senyuman cerahnya, mengepalkan tangan di dadanya, dan lanjut dengan pertanyaannya, "Saya tidak kenal satupun seseorang yang ada disini. Tetapi, saya ingin menanyakan Penyihir Xander berada."

Tiba-tiba pria yang sedang berada di atas tiang bambu itu turun dan menapaki lantai. Tatapannya berakhir di teman di sebelahnya dan kedua lelaki itu menunjuk ke arah belakang mereka.

"Lurus saja dan cari nama ruang kerja Penyihir Xander," jawab mereka bersamaan.

Mereka sangat senada ketika menyampaikan jawaban mereka. Sepertinya mereka telah berulang kali menjawab pertanyaan yang sama dari orang lain.

"Kalau tidak bisa Penyihir Xander, masih ada Penyihir Maitea yang hebat kok."

Lelaki yang lebih pendek dari temannya pun mengatakan hal itu dan membuat Rosella menyimpulkan suatu pertanyaan.

"Jadi, orang yang ingin menjadi murid Penyihir Xander begitu banyak, ya?"

"Ah, jangan khawatir, gagal itu sudah biasa bagi penyihir," kata lelaki berkacamata.

Rosella mengangkat gaunnya dan berkata, "Terima kasih atas bantuan tuan-tuan sekalian."

"Tidak apa."

"Kalau begitu saya akan pergi dahulu," kata Rosella sambil mulai berlari pendek ke belakang mereka.

Gadis itu berjalan dan mencari petunjuk yang kedua lelaki itu beritahukan kepadanya. Ternyata lorong tersebut mengarah pada lab milik penyihir kelas atas, termasuk calon guru Rosella.

"Ini dia.."

Dia berdiam di pintu dan menoleh ke arah kiri dan kanannya. Terasa sepi sama seperti ketika dia memasuki gerbang Departemen Sihir.

"Apakah aku oleh masuk ke dalam?"

Cklek...

Tiba-tiba pintu di depannya terbuka. Surai halus berwarna hijau muda kebiruan menggantung pada penglihatannya. Warnanya begitu terang dan memanjakan mata.

"Lady Rosella, kan?"

"Apakah Anda Penyihir Xander Quince?"

Rosella menatapnya dengan tatapan kagum. Terutama di bagian lipatan kelopak matanya yang dihiasi dengan bulu mata indah. Iris mata biru gelapnya memantulkan sosok Rosella.

"Cukup panggil aku dengan Penyihir Xander atau Guru. Lady boleh masuk ke lab saya."

Dia memperbolehkan Rosella memasuki labnya. Mungkin satu dari semua orang yang ingin menjadi muridnya, hanya Rosella-lah yang pernah masuk ke lab pribadinya.

I Just Want to be a Side Character!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang