Chapter 60 - Conclusion Chain

398 60 0
                                    

"Ternyata asumsiku selama ini benar."

Asher menjernihkan kepalanya dan merespon, "Apakah itu tentang Earl Ruellia?"

"Semuanya."

Rosella telah berspekulasi. Fakta bahwa Earl Ruellia beserta pengikutnya sengaja membunuh 'Seorang Penjahat' di mata rakyat. Earl Ruellia, sama seperti buku novel, memiliki sejarah panjang untuk membunuh apapun yang menghalanginya.

Dinding gedung parlemen tinggi dengan struktur yang melingkar. Dilapisi cat berwarna putih gading terkesan lebih suci dan 'bersih akan kepalsuan'.

Pengadilan terbuka bagi semua orang. Baik kaum bangswan ataupun rakyat kecil yang ada di ibu kota. Ajang untuk melihat para pendosa dipenggal, bersamaan dengan keuntungan pedagang kecil yang berjualan di area kursi penonton.

Erick sebagai Putra Mahkota telah menyapa semua bangsawan yang hadir. Meski dia terlihat meyakinkan seperti biasanya, tetapi pria itu terlihat lelah.

"Aku baru saja membantu Yang Mulia untuk mengurus masalah penarikan harta dan kekayaan para tahanan."

Rosella terkekeh dan menjawab curahan hatinya, "Apakah itu melelahkan?"

"... kamu pikir tugas seorang teman kaisar masa depan sangat mudah?"

"Kupikir tidak."

Singgasana Kaisar berada di ujung belakang dan letaknya sangat strategis agar Keluarga Kerajaan tidak dapat diserang oleh pihak luar. Ajudan istana berjalan mendekati podium dan berteriak, "Baginda Kaisar dan Baginda Permaisuri memasuki Pengadilan!"

Rosella pernah mengatakan bahwa Sang Kaisar pasti sedang tidur ketika dia bersama para penyihir lainnya berusaha untuk menyegel kekuatan sihir hitam. Namun, Rosella telah memutar otaknya kembali. Seorang Kaisar yang hanya menunggu hasil, mungkin itu hanyalah sebuah kedok agar para anak-anaknya dapat menyelesaikan masalahnya sendiri.

"Yang Mulia Pangeran Renfred de Phlox Chrantei memasuki Pengadilan!"

Pria itu berjalan dan mengulurkan tangannya untuk memberikan isyarat kepada bawahannya. Lael Yarrow membawa sejumlah penyihir dan ikatan belenggu yang menarik para tahanan.

Kali ini dan untuk pertama kalinya, para warga tahu bahwa kedudukan Putra Mahkota berdiri sejajar dengan Pangeran. Untuk soal kekuatan yang mendominasi, Erick dan Renfred memiliki jalan berbeda namun saling bergantung satu sama lainnya.

Hakim Kaniel berdiri dan memukul palunya. Semuanya terasa hening seketika. Kemudian dia membacakan gulungan yang dibawanya, "Saya menggelar Pengadilan atas keputusan Yang Mulia Pangeran untuk menyelesaikan kasus Sihir Hitam yang telah merenggut banyak nyawa."

Seketika semua orang gaduh. Para bangsawan dan warga sipil, tidak tahu akan situasi kemarin dan hal itu sangat kekanak-kanakan dalam membaca situasi ini. Mereka membicarakan para tahanan yang sedang bertekuk lutut di bawah sinar matahari, tanpa tahu bahwa sebelum hari ini mereka mengagung-agungkan para tahanan.

Hakim Kaniel memukul palunya kembali dan menstabilkan keadaan. Lalu dia berbicara kembali, "Oleh karena itu saya mengundang Penyihir Xander dan Pangeran selaku penyidik kasus ini."

Pangeran beranjak dari kursinya. Mungkin ini awal mula para bangswan mendengarkan kisah pilunya.

"Selama ini saya mencari tahu tentang Kematian Mendiang Selir Diascia yang merupakan Ibunda saya."

Rosella terlihat kesal. Emosi membanjiri dirinya untuk berkata-kata kasar. Bukan karena saat ini para bangsawan sedang meneteskan air mata buaya, melainkan sejak awal mereka telah berpartisipasi dalam hasutan kabar burung yang tidak jelas.

I Just Want to be a Side Character!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang