Chapter 48 - Once A Year

436 68 0
                                    

"Libur?"

Sambutan ringan yang pertama kali Rosella dengar dari mulutnya. Asher membalikkan badannya dan tidak menghiraukan gadis itu.

"Hei! Jangan-jangan kamu tidak mengharapkan aku untuk pulang, ya?"

Rosella berlari dan menyamakan langkah kakinya. Asher tetap memasang muka datarnya dan tidak setitik pun melihat helai ujung rambutnya.

Asher berdiri di salah satu depan pintu. Meski gadis itu berulang kali menggerutu, dia tidak memperhatikannya. Pria itu membukakan pintu ruang tunggu dan terlihat sosok tak asing.

"Rosella!"

Tatapan terkejut sekaligus senang, gadis itu menyapanya, "Glenice!"

Mereka berpelukan layaknya sahabat sejati dan saling bertegur sapa riang. Masi dalam pelukannya, Rosella melihat sebuah kotak hadiah besar di depannya.

Rosella belum bicara apa-apa dan Glenice sudah menggiringnya ke hadiah itu.

"Selamat ulang tahun Rosella!"

Rosella mengedipkan matanya beberapa kali dan mengatakan, "Apakah sudah saatnya aku berulang tahun?"

"Apa?"

Sekarang Glenice salah tingkah. Dia beberapa kali menghitung hari dengan jarinya. Tetapi dia berhenti di tengah-tengah.

"Benar ah!"

Sepertinya sudah hampir setengah tahun Glenice tidak menemuinya. Bahkan surat adalah suatu pengantar besar bagi mereka berdua untuk menghabiskan waktu bersama. Mereka tidak pernah bertemu karena alasan studi Glenice untuk mengelola perusahaan ayahnya. Bagaimanapun dia adalah anak satu-satunya Baron Deacon Pansy.

Asher berada di belakang mereka dan menggeleng kepalanya. Dia datang ke arah Rosella dan memberikan sebuah kotak kecil.

"Kamu bahkan tidak ingat ulang tahunmu sendiri."

Rosella melihat ke arah atasnya, kemudian dia mulai teringat dan segera mengambil kotak dari tangan Asher.

"Apa ini hadiah yang ingin kamu berikan padaku? Ini terlalu kecil."

Asher masih berwajah datar namun terlihat sedikit kesal dengan perkataannya itu, "Kalau kamu ingin yang lebih besar, minta saja pada ayah."

"Apa?! Jangan memaksaku untuk melakukan hal yang tidak mungkin."

Rosella mulai menggerutu lagi dan pria itu menanggapinya terus-menerus. Glenice berada di tengah-tengah mereka dan berusaha untuk menenangkan perdebatan kecil ini.

"Rosella, kamu belum buka hadiah dariku," sanggah Glenice.

"Ah, iya, iya, maafkan aku. Sekarang kubuka ya?"

Rosella membuka hadiahnya lebih dulu dibandingkan kotak kecil yang diterima di awal.

Sebuah kue besar ada di hadapan mereka. Berbalut coklat ringan dan berhiaskan stroberi besar di atasnya. Matanya langsung berbinar-binar dengan hadiah itu sambil berkata, "Kau yang terbaik, Glenice."

Asher memanggil pelayan untuk menyalakan lilin dari kue itu. Mereka semua meminta berkat, tentu Rosella bersyukur hadir dalam wujud tubuh yang ke 19 tahunnya ini. Gadis itu mendekatinya dan meniup lilin dengan menggunakan kursi kecil sebagai pijakannya.

Hanya mereka berdua yang melihat Rosella merayakan ulang tahun dengan kue.

"Apakah nanti Duke akan memberikanmu pesta ulang tahun?" ujar Glenice.

Dengan cepat Rosella menjawab, "Aku tidak ingin mendapatkan hal seperti itu, bagiku hadiah saja sudah cukup."

Asher melihat lesu Rosella yang sambil menolak dengan telapak tangannya. Sepertinya hanya Asher yang ingin keberadaan ulang tahun kakaknya tersebar luas di seluruh keluarga bangsawan.

I Just Want to be a Side Character!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang