Chapter 10 - Alive

1.3K 156 1
                                    

Angkasa biru dipenuhi oleh bintang putih bersinar. Lengkungan garis putih seperti sutra melintas dalam dunia khayalan itu. Lantai seperti pantulan cermin air yang tak basah. Luas membentang dan tidak ada penghalang.

Seorang wanita duduk sambil bersandar di sebuah pohon. Seperti pohon Beringin tanpa akar yang menghalau semua angin berhembus. Genggamannya yang begitu hangat di tangan Rosella. Rosella berada di pangkuannya sambil memasuki alam mimpi. Suara semilir angin datang seiring dengan suaranya.

Hangat...

Kedua matanya mulai terbuka. Pandangannya nampak buram melihat sekitarnya. Rosella mendongak ke atas dan melihat seseorang. Rosella sedang berada di pangkuannya dan samar-samar terlihat rambut yang mirip sepertinya. Kemudian dia tersenyum.

Siapa dia?

.

.

.

Secercah cahaya masuk ke ruangan itu. Mata Rosella terbuka kaget. Dia tidur dengan posisi duduk disamping kakeknya. Sedikit nyeri di kepalanya, karena posisi tidur yang kurang baik. Tampak kakeknya mulai untuk membuka matanya.

"Kakek..?"

Rosella mulai membangunkannya dengan perlahan. Menyentuh jarinya yang ramping. Kulitnya yang sudah tidak bersih lagi. Dielusnya rambut putih itu sambil memegangi tangannya. Matanya dibuka perlahan, seketika perasaan Rosella menjadi senang.

"Kakek!"

"Ro-Rosel..Rosella..."

Kakeknya melihat Rosella berdiri dihadapannya. Itu membuat kakeknya merasakan rindu. Mungkin ia berpikir bahwa dia akan mati ketika dia menutup matanya. Namun dia bisa melihat cucu yang diasuhnya.

Kebetulan Bibi May telah menyiapkan hidangan untuk mereka berdua. Dengan cepat Rosella mengambil piring kakeknya dan ingin menyuapi kakek tersayangnya itu. Semuanya berjalan dengan baik setelah adanya kejadian buruk. Bibi May pulang lebih awal dan meninggalkan rumah itu.

Saat kakek Rosella berganti baju, hadir sosok yang lewat di mata Rosella. Orang itu adalah pria yang memiliki sihir dan sekaligus seorang pangeran. Di matanya masih terheran-heran akan keberadaanya.

Apakah dia tidak sengaja datang kemari?

Gadis yang saat ini keadaannya masih lemah, dia tetap mengantar pria yang membantunya sampai di depan pintu rumahnya. Pria yang memiliki status jauh lebih tinggi dibandingkan Rosella. Tentu saja Rosella mengira ini semua pasti memiliki alasan.

"Saya masih menaruh waspada terhadap anda. Namun..."

Mungkin aku hanya debu di mata pria ini, tetapi mengapa dia ingin membantuku yang merupakan debu ini? Ataukah dia memiliki niat sesuatu?

"Saya berterimakasih," lanjut Rosella.

"Tidak masalah."

Pria itu menjawabnya dan matanya masih melekat pada pandangan Rosella. Hal itu membuat Rosella ingin tahu tentang pria di depannya itu.

"Mengapa kamu membantuku? "

Perkataan yang ia lontarkan tidak formal. Jarang bahkan tidak pernah ada yang berbicara tidak formal setelah tahu bahwa Renfred adalah seorang anggota keluarga kekaisaran.

"Aku hanya melakukan apa yang menjadi tugasku. Apakah kamu meragukan seorang pangeran?"

Mulutnya menepis perkataan Rosella tadi. Dia menajamkan nadanya seperti seorang tuan di hadapan pelayannya. Seketika Rosella menegaskan perkataannya.

I Just Want to be a Side Character!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang