Chapter 6 - A Dreamable

1.8K 207 0
                                    

Apa? Kenapa tiba-tiba?

"Siapa kamu sebenarnya?"

Lelaki itu mengulang pertanyaan yang sama kepada Rosella. Sedikit keraguan ada pada hati Rosella. Melihat lelaki itu yang tampak serius. Ditambah dengan kemampuan bela dirinya yang tidak sebanding dengan Rosella saat ini. Rosella tampak bingung dengan perkataan lelaki yang dihadapannya.

Siapa aku? Untuk apa dia bertanya seperti itu?

"Aku cuma gadis biasa yang tinggal di gubuk sederhana."

"Cuma?"

Lelaki itu menyeringai kepada Rosella. Membuat dia tidak bisa berkutik. Tangan Rosella yang lelaki itu pegang dilepas dan kemudian dia menyentuh kalung Rosella.

"Lalu apa maksudnya ini?"

Plakk..

Hei! Pria bajingan, seenaknya kamu menyentuh barangku!

Tangan Rosella melambung ke tangannya. Menepis dengan pukulan perih di permukaan kulitnya yang putih. Rosella merasa terganggu, namun Rosella menyadari bahwa keberadaannya saat ini bukanlah orang biasa. Rosella dengan perasaan gugup melihat kalung yang dikenakannya. Wajahnya masam, mengernyitkan dahi dan menutup mulutnya rapat-rapat.

Apakah dia tahu kalung ini? Jika itu benar maka...

"Apakah kalung itu pemberian seseorang?"

Lelaki itu mengibarkan warna rambutnya di gelombang angin. Nada bicaranya terlihat lebih halus dibandingkan yang sebelumnya. Terasa Rosella ingin segera tahu tentang kalung peninggalan ibunya ini.

"Saya tidak tahu... Kalung ini sudah ada sejak saya masih bayi."

"Kalau begitu ibumu atau ayahmu! Aku akan segera menemuinya."

Menemui?

Terlintas dipikiran Rosella dengan keberadaan keluarganya. Ingatan itu tertimpa dan tertindih oleh ingatan di dunia Kenanga. Kakeknya saat ini, foto ibu Kenanga di rumah duka, ayahnya yang memegang wanita lacur. Semua itu membuat Rosella menunjukan respon tegas kepada lelaki didepannya.

"Untuk apa tuan menemui keluarga saya yang rendah ini. Apakah tuan tidak tahu sopan santun? Menemuni? Bahkan saya pun belum pernah menemui orang tua saya."

"..."

Melihat respon itu, wajah lelaki itu membeku. Matanya mulai sayu dan terkesan ada rasa iba dalam hatinya. Seperti lelaki itu juga memiliki kenangan yang sama dengan Rosella.

"Dari perkataan tuan, sepertinya kalung ini bukanlah kalung biasa."

".... Benar"

Ternyata selama ini.. kalung ini memang bukan hanya sebagai aksesoris di novel...

"Kalung itu.. mungkin peninggalan Selir Diascia."

!!! Selir Diascia! Apakah dari salah satu anggota kerajaan ada hubungannya denganku?

Baginda Kaisar Chrantei yang memerintah pada era ini memiliki 2 pendamping. Seorang Permaisuri dan seorang selir. Perbandingan antara keduanya memiliki ciri yang sama yaitu rambutnya yang biru. Sang permaisuri memiliki rambut cahaya biru perak, sedangkan sang selir memiliki rambut kilau biru langit. Dari permaisuri diturunkan 2 bintang kekaisaran, seorang putri mahkota dan putra mahkota. Sedangkan dari selir diturunkan 1 bintang kekaisaran, seorang pangeran. Rumor baik tentang Chrantei adalah tidak ada pertikaian antara ketiga penerus tersebut. Anak dari selir memilih untuk menjaga kekaisaran dari kejauhan.

"Maka dari itu aku terkejut dan berlari untuk melihat kalung ini lebih dekat. Kemudian aku bertanya tentang asal usulnya, namun.."

"Mengapa kamu mengira bahwa kalung ini adalah peninggalan Selir Diascia?"

I Just Want to be a Side Character!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang